Tya Subiakto, dari Panggung Musik ke Penulis Novel

Rabu, 06 Mei 2020 - 18:17 WIB
loading...
Tya Subiakto, dari Panggung Musik ke Penulis Novel
Tya Subiakto banyak dibantu oleh sang suami, Agyl Shahriar, untuk menghasilkan karya tulisan yang mumpuni. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Nama Tya Subiakto sudah cukup lama tak muncul di dunia hiburan Tanah Air. Menariknya, ketika melakukan comeback, Tya justru hadir bukan lewat panggung musik melainkan karya novel bergenre drama keluarga berjudul Panggil Aku Mama (PAM).

Salah satu komposer, konduktor, penata musik, dan sutradara film terbaik di Tanah Air ini memang sudah cukup lama tak terdengar kabarnya di dunia entertainment. Usai menggarap musik untuk film Hafalan Shalat Delisa pada 2011, perempuan 41 tahun ini menghilang bak ditelan bumi.

Kini, pendiri T & T Orchestra tersebut mantap kembali ke dunia hiburan sebagai penulis. Ia mengaku, banyak dibantu oleh sang suami, Agyl Shahriar, untuk menghasilkan karya tulisan yang mumpuni.

"Awalnya gara-gara beliau kepengin aku menulis. Karena setiap kali aku ada ide, dia bilang, coba tulis dengan kalimat kamu sendiri. Tiba-tiba aku sodori, dia bilang bagus kok tulisannya. Dari situ aku mulai pede menulis," cerita Tya kepada SINDOnews melalui pesan singkat, Rabu (5/5).

Perempuan kelahiran Jakarta, 2 Maret 1979 itu menambahkan, sebelum menjadi novel, PAM sebetulnya merupakan cerita skenario film berjudul "Kapan Kamu Memanggilku Mama". Tapi, kemudian diubah menjadi PAM agar lebih ringkas. Judul tersebut merupakan usul dari suami Tya.

"Ini memang ajaib. Aku awalnya menulis skenario. Aku menulis di tengah perjalanan di kereta. Ini juga aku persembahkan buat film pertama Mas Agyl. Tiba-tiba COVID-19 terjadi, akhirnya aku ubah format yang awalnya skenario menjadi novel," beber penata musik film "Bidadari Jakarta" itu.

Tya lantas mengungkapkan bagaimana ide cerita PAM muncul. Rupanya, ide tersebut tak jauh dari kisah kehidupan Tya yang pernah menyandang status single parent.

"Novel ini tentang single parent dan kehidupan asmaranya. Di kehidupan nyata, tingkat perceraian kan tinggi. Selain itu, psikologis anak-anak kadang terabaikan. Ini yang menjadi inspirasi aku untuk bikin novel. Jarang ada family drama yang mengangkat cerita tentang hubungan janda dan duda," papar penyandang predikat Penata Musik Terpuji untuk film "Ayat-Ayat Cinta" dalam Festival Film Bandung pada 2008 itu.

Novel PAM bakal diterbitkan oleh Stiletto Indie Book, sebuah penerbitan yang memang dikhususkan bagi penulis perempuan. Pada Mei 2020 ini, naskahnya naik cetak. Sementara preorder untuk novel PAM dimulai sejak hari ini (6/5) melalui akun IG @stiletto_indiebook.

Editing naskah PAM dipercayakan kepada Oksand yang juga merupakan penulis indie. Lalu untuk cover-nya diserahkan kepada Roosdy Fisher dengan tetap dipandu oleh Tya. Novel yang digarap selama tiga bulan ini juga sudah mendapatkan endorse dari produser film Chand Parwez Servia.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1387 seconds (0.1#10.140)