Lewat Single Kmalasana, Dewa Budjana Ajak Pendengar untuk Rileks
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dewa Budjana merilis single terbaru berjudul “Kmalasana”. Ini adalah single pertama dari album "Naurora". Lewat single yang merupakan hasil perenungan terhadap kondisi sekarang, gitaris band Gigi itu ingin mengajak pendengarnya untuk rileks sekaligus merefleksi kehidupan, terutama yang terkait dengan kondisi pandemi seperti saat ini.
Menurut Budjana, “Kmalasana” adalah hasil perenungan saat pandemi melanda dunia secara bersamaan. Single tersebut terlahir dari cara gitaris kelahiran Sumba Barat, 30 Agustus 1963 itu menginterpretasi situasi alam saat ini. Suara, nada, dan harmoni yang keluar menjadi refleksi tentang pandemi saat ini dan diharapkan bisa menjadi penenang buat para pendengarnya.
( )
“"Kmalasana" ide membuatnya mengalir begitu saja dan maknanya posisi sikap tenang, artinya sikap bagus. Single ini terlahir dari situasi sekarang, semua serbasusah meski begitu tiap orang punya cara untuk tenang. Semacam balance, ada yang tenang di rumah, gunung, dan lain-lain. Meski tanpa lirik, single ini bisa menjadi tempat untuk mencari ketenangan,” ujar Budjana dalam jumpa pers virtual, Rabu (21/10).
Budjana ingin pendengar karyanya ini rileks dan bisa merefleksikan berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan. Oleh karena itu, dia mempersilahkan setiap pendengar untuk bebas menginterpretasikan single ini seperti apa.
“Bagi saya, karya instrumental itu bisa multitafsir. Tiap pendengar bisa menyepi di manapun, tergantung yang mendengarnya, jadi bebas. Sebetulnya single solo gitar yang saya buat ini adalah cara saya sebagai musisi melalui nada untuk membawa penggemar ke tempat yang tenang seperti tadi, bisa di mana saja, lebih kepada suasananya,” tutur putra pasangan I Desak Nyoman Astawa dan Desak Putu Raka itu.
Seperti album ataupun single solo instrumental Budjana yang lain, hal menarik dalam karya kali ini adalah kolaborasi antara Budjana dengan beberapa musisi internasional ternama. Dalam single "Kmalasana", Budjana mengajak Simon Phillips -drummer legendaris mantan personel band Toto, dan Carlitos Del Puerto -seorang bassist kelahiran Cuba, pemenang Grammy Awards yang bergaya latin.
Budjana menegaskan bahwa dirinya bukan tak ingin melibatkan musisi lokal dalam karyanya, namun dia melihat itu sebagai proses belajar dalam karier musik. Dengan melibatkan musisi dari berbagai negara dan genre, musik tentu membuatnya bisa belajar semakin luas.
“Sejujurnya, bukan nggak mau kerja bareng musisi dalam negeri dalam album solo, tapi tiap garap album solo itu seperti sekolah buat saya. Makanya musisinya lebih tua karena musisi yang itu dulu saya tonton dan kagumi bagaimana dulu bisa main seperti ini dan akhirnya belajar dari sana. Jadi album seperti layaknya tesis atau skripsi, layaknya sekolah atau kuliah,” papar suami Putu Borrawati itu.
Menurut Budjana, “Kmalasana” adalah hasil perenungan saat pandemi melanda dunia secara bersamaan. Single tersebut terlahir dari cara gitaris kelahiran Sumba Barat, 30 Agustus 1963 itu menginterpretasi situasi alam saat ini. Suara, nada, dan harmoni yang keluar menjadi refleksi tentang pandemi saat ini dan diharapkan bisa menjadi penenang buat para pendengarnya.
( )
“"Kmalasana" ide membuatnya mengalir begitu saja dan maknanya posisi sikap tenang, artinya sikap bagus. Single ini terlahir dari situasi sekarang, semua serbasusah meski begitu tiap orang punya cara untuk tenang. Semacam balance, ada yang tenang di rumah, gunung, dan lain-lain. Meski tanpa lirik, single ini bisa menjadi tempat untuk mencari ketenangan,” ujar Budjana dalam jumpa pers virtual, Rabu (21/10).
Budjana ingin pendengar karyanya ini rileks dan bisa merefleksikan berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan. Oleh karena itu, dia mempersilahkan setiap pendengar untuk bebas menginterpretasikan single ini seperti apa.
“Bagi saya, karya instrumental itu bisa multitafsir. Tiap pendengar bisa menyepi di manapun, tergantung yang mendengarnya, jadi bebas. Sebetulnya single solo gitar yang saya buat ini adalah cara saya sebagai musisi melalui nada untuk membawa penggemar ke tempat yang tenang seperti tadi, bisa di mana saja, lebih kepada suasananya,” tutur putra pasangan I Desak Nyoman Astawa dan Desak Putu Raka itu.
Seperti album ataupun single solo instrumental Budjana yang lain, hal menarik dalam karya kali ini adalah kolaborasi antara Budjana dengan beberapa musisi internasional ternama. Dalam single "Kmalasana", Budjana mengajak Simon Phillips -drummer legendaris mantan personel band Toto, dan Carlitos Del Puerto -seorang bassist kelahiran Cuba, pemenang Grammy Awards yang bergaya latin.
Budjana menegaskan bahwa dirinya bukan tak ingin melibatkan musisi lokal dalam karyanya, namun dia melihat itu sebagai proses belajar dalam karier musik. Dengan melibatkan musisi dari berbagai negara dan genre, musik tentu membuatnya bisa belajar semakin luas.
“Sejujurnya, bukan nggak mau kerja bareng musisi dalam negeri dalam album solo, tapi tiap garap album solo itu seperti sekolah buat saya. Makanya musisinya lebih tua karena musisi yang itu dulu saya tonton dan kagumi bagaimana dulu bisa main seperti ini dan akhirnya belajar dari sana. Jadi album seperti layaknya tesis atau skripsi, layaknya sekolah atau kuliah,” papar suami Putu Borrawati itu.