Melatih Tanggung Jawab Anak saat Pandemi

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 14:15 WIB
loading...
Melatih Tanggung Jawab Anak saat Pandemi
Selama pandemi dan di rumah saja bisa dijadikan kesempatan untuk melatih anak bertanggung jawab. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Banyak hikmah yang dapat dipetik di kala pandemi . Sebut saja ikatan keluarga yang makin kokoh. Momen ini juga bisa dijadikan kesempatan untuk melatih anak bertanggung jawab.

Ada yang berubah pada diri Sofia, bocah berusia 7 tahun, selama pandemi. Sehabis bangun tidur, dia merapikan tempat tidur. Sofia rajin mengangkat piring kotor ke dapur dan membersihkan meja, termasuk merapikan mainan. Terkadang ia membantu ibunya menyapu dan mengepel lantai. Mainannya juga dibereskan. (Baca: 4 Golongan Manusia yang Tertipu dengan Ilmu)

Sofia kini juga tidak pernah menolak membuang sampah harian. Ia juga bisa memasak sekadarnya. “Sebelum Covid-19 dia selalu mengandalkan asisten rumah tangga (ART). Tapi saya tanamkan, kita tidak selalu akan punya ART, makanya kamu harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga,” ujar Desi Wibowo.

Cara ini, kata desi, juga ampuh untuk meredam rasa jenuh anak selama anak di rumah saja. Sebab anak jadi memiliki kegiatan di rumah selain bermain.

Psikolog Jane Cindy Linardi MPsi Psi CGA mengatakan, masa libur ini bisa dijadikan kesempatan bagi orang tua untuk mendidik anak bertanggung jawab. Tanggung jawab adalah perilaku yang menentukan bagaimana seseorang bereaksi terhadap situasi setiap hari, yang memerlukan beberapa keputusan yang bersifat etis atau sesuai dengan etika umum yang berlaku di tengah masyarakat.

Apabila anak dapat berperilaku dan berbuat sesuai dengan norma yang diterima masyarakat, maka lingkungan di sekitar akan merasakan dan mendapatkan manfaat. Menurutnya, apabila anak telah dapat bertanggung jawab, artinya ia sudah dapat membedakan mana tindakan yang baik dan kurang baik. “Nantinya, ia dapat menentukan keputusannya sendiri dengan lebih bijak," ujar psikolog dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya ini. (Baca juga: Sepakat Tingkatkan Kerja Sama, Ri-AS Kian Mesra)

Anak berumur dua atau tiga tahun, sebenarnya sudah dapat mulai dilatih untuk bertanggung jawab. Latihan dimulai dari memberi tanggung jawab hal yang kecil terlebih dahulu, misalnya merapikan mainan bersama-sama setelah bermain.

Anda tetap dapat ikut membantu, namun perlu dipastikan anak juga turut merapikan. Setelah anak sudah terbiasa, maka kurangi peran Anda dalam membantu, dan latih anak untuk merapikan mainannya sendiri. Setelah itu, level tanggung jawab dapat ditingkatkan dengan mulai belajar tanggung jawab terhadap diri sendiri. Di antaranya dengan mengurus dan merapikan barang-barang pribadi yang dimiliki, misalnya meletakkan pakaian kotor di keranjang, meletakkan kembali sepatu di rak, membuang bungkus makanan atau minuman di tempat sampah.

Semua dapat dilakukan dengan pendampingan orang tua tetapi perlu diingat Anda perlu mengurangi peran untuk membantu anak menuntaskan tanggung jawabnya sehari-hari secara bertahap. Penguatan berupa pujian dan afirmasi dapat diberikan setelah anak berhasil menuntaskan tanggung jawabnya sendiri.

Setelah anak dapat bertanggung jawab terhadap dirinya untuk mengurus barang-barang pribadi yang dimiliki, Anda mulai dapat meningkatkan lagi dengan cara memberi anak tanggung jawab di rumah, seperti mematikan lampu, AC, TV setelah digunakan, meletakkan piring makan yang telah dipakai di wastafel dapur, membersihkan/mengelap makanan atau minuman yang tidak sengaja ditumpahkan. (Baca juga: SMA Double Track, Terobosan Jatim untuk Tekan Pengangguran)

Kemudian, Anda dapat meningkatkan lagi tahapan tanggung jawab anak dengan mengajarkan ia bertanggung jawab terhadap hal lain, seperti membantu memelihara hewan peliharaan. Roger W McIntire, Profesor Psikologi dari University of Maryland, yang juga penulis buku Raising Good Kids in Tough Times, menuturkan, biarkan anak mengerjakan sebisa mereka.

Jika menetapkan aturan, hasilnya harus bersih atau rapi, Anda yang jadi repot sendiri nantinya. Atau malah Anda yang menggantikan tugas anak dan mereka tidak akan mendapat pelajaran dari situ. “Orang tua berpikir nanti saja menyuruh anak mengerjakan pekerjaan bebenah tapi anak akan belajar sambil mengerjakannya,” kata McIntire, dikutip dari Webmd. (Lihat videonya: Buaya Raksasa Tertangkap Warga di Bangka Belitung)

Selain belajar tanggung jawab, Desi pun melatih anak menabung untuk mendapatkan barang keinginannya. “Uangnya dari hasil mengerjakan tanggung jawabnya melakukan pekerjaan rumah tangga, memijat ayahnya, dan lain-lainnya. Nantinya dia terbiasa bahwa mendapatkan sesuatu itu tidak mudah. Butuh usaha,” sebut Desi. (Sri Noviarni)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1420 seconds (0.1#10.140)