Daisy Edgar-Jones, Raih Popularitas di Tengah Pandemi

Senin, 16 November 2020 - 07:50 WIB
loading...
Daisy Edgar-Jones, Raih Popularitas di Tengah Pandemi
Daisy Edgar-Jone. Foto/Celebsfirst.com
A A A
Daisy Edgar-Jones mencuri perhatian masyarakat dunia karena perannya di Nornal People. Di saat yang lain kesulitan menjaga popularitas di tengah pandemi Covid-19 , dia berhasil meraihnya dengan mudah. Bagaimana ceritanya?

“Ini merupakan tahun yang sangat aneh bagi semua orang,” sebut Daisy Edgar-Jones. Selain menyesuaikan diri dengan cara hidup kita yang pandemi, aktris ini harus meraih popularitasnya di tengah kondisi pandemi. (Baca: Keutamaan Shalawat, Utang Lunas dan Dikenal Nabi Muhammad)

Dikutip Daily Mail, namanya menjadi bahan pembicaraan di mana-mana usai berperan sebagai Marianne Sheridan di drama seri terbaru Normal People bersama Paul Mescal (Connell).

“TV telah menjadi hal yang membuat kita semua bertahan. Saya merasa sangat beruntung telah menjadi bagian dari pertunjukan spesial yang disukai banyak orang,” ujarnya.

Serial ini dengan cepat menjadi program BBC Three yang paling banyak ditonton, dengan hampir tujuh juta pemirsa yang menonton.

Dia pun harus mengikuti ritual peralihan “new normal”. Seperti tur pers yang dilakukan di kamar tidurnya melalui Zoom. Lalu penggemar mendekatinya di jalan untuk selfie tapi tetap harus berjarak.

Perannya diperoleh usai mengikuti audisi selama pandemi. “Saya sudah cukup pandai menyeimbangkan kamera dan melakukan pencahayaan. Satu-satunya hal adalah memperbaiki garis mata Anda. Terkadang saya menjadi sedikit malu jika saya terlalu banyak menatap kamera,” katanya. (Baca juga: ITS Buat Pakan Ternak dari Fermentasi Limbah Pertanian)

Aktris berusia 22 tahun pada 24 Mei lalu ini mengatakan banyak hal telah berubah di dunia akting karena pandemi. Dia juga membahas tentang bekerja dengan aturan jarak sosial yang baru. Dia merasa sangat aneh di awal, namun akhirnya bisa terbiasa dengan kebiasaan baru itu.

Bercermin dari kesuksesannya di drama seri terbarunya, Normal People, yang disiarkan di BBC Three, dia merasa sangat beruntung telah menjadi bagian dari pertunjukan khusus yang disukai banyak orang. “Saya sangat senang bisa kembali bekerja,” ujarnya.

Serial tersebut juga menerima banyak nominasi dari berbagai upacara penghargaan. Salah satunya, yakni penghargaan BAFTA.

“Itu adalah hari yang paling ajaib. Merapikan riasan dan rambut saya benar-benar menyenangkan, dan memamerkan sepatu saya! Sekarang saya hanya memakai sandal,” katanya saat menghadiri acara penghargaan BAFTA secara virtual. (Baca juga: Tren Selfie Maut: Narsis Berujung Nyawa Melayang)

Selain penghargaan BAFTA, awal September lalu, dia juga mendapatkan anugerah IMDb “Breakout Starmeter Award” untuk perannya sebagai Marianne Sheridan di drama tersebut. Melalui Instagram-nya, dia mengatakan sangat bangga menerima kehormatan yang luar biasa ini.

Ke depannya dia berharap bisa memperdalam pengetahuannya tentang keahliannya. Dia mengaku sangat bersemangat untuk terus mengeksplorasi apa yang bisa dia lakukan.

“Saya ingin melihat seberapa banyak saya bisa morfologi dan berubah dan belajar. Saya sangat bersemangat untuk terus mengeksplorasi apa yang dapat saya lakukan,” katanya saat wawancara dengan Harper’s Bazaar. Daisy diketahui menjadi wajah sampul majalah Haper’s Bazaar edisi Desember mendatang.

Selama musim panas, Daisy juga kembali untuk syuting seri kedua War of the Worlds di bawah protokol keselamatan baru yang membutuhkan protokol kesehatan ketat, seperti membersihkan tangan secara teratur dan tes Covid harian. (Baca juga: Sirekap di Pilkada 2020, Mantan Anggota KPU Ingatkan Potensi Chaos)

Selain itu, baru-baru ini dia dikabarkan meraih peran utama pertamanya di film thriller Fresh yang diproduksi Adam McKay dari film The Big Short. Karena kendala pandemi virus korona, seluruh proses audisi dilakukan secara virtual.

Daisy bertemu sutradara Mimi Cave melalui panggilan video dan mengirimkan rekaman sendiri. “Saya cukup mahir dalam menyeimbangkan kamera dan melakukan pencahayaan. Satu-satunya hal adalah memperbaiki garis matamu. Terkadang aku menjadi sedikit malu jika aku terlalu banyak menatap kamera,” ucapnya. Menurut Deadline, film ini akan memulai produksinya pada awal tahun depan.

Daisy juga disebut-sebut akan berperan sebagai karakter utama Kya di film yang diadaptasi dari novel berjudul Where the Crawdads Sing.

Novel yang berlatarkan North Carolina ini menceritakan dua kisah, yakni Kya yang ditinggalkan oleh keluarganya sendirian bersama ayahnya yang kasar.

Nah yang kedua, yakni saat Kya menjadi penulis yang mapan, dituduh membunuh mantan pacarnya, Chase Andrews, yang sebelumnya mencoba memperkosanya.

Novel yang ditulis Delia Owens ini sempat menduduki puncak daftar buku terlaris New York Times selama 32 minggu pada 2019 dan 2020 dan terjual sekitar 8-9 juta kopi di seluruh dunia.

Menurut The Hollywood Reporter, Reese Witherspoon dan Lauren Neustadter, memproduksi film adaptasi ini melalui perusahaan mereka, Hello Sunshine, untuk Sony Pictures. (Baca juga: Pasukan Rusia Melihat Mayat-mayat Tentara Armenia Bergelimpangan di Jalan)

Bicara tentang kesusahan

Sebelum terkenal seperti saat ini, kedua orang tua Daisy Edgar-Jones memberikan petuah tentang kesusahan dan malapetaka kepada dirinya. Dia mengenang bagaimana sang ayahnya meminta dia untuk tetap “menegakkan kepalanya” meskipun dia terkenal dan sukses di dunia internasional.

“Ayah saya memiliki wawasan yang sangat baik dalam menangani sorotan popularitas. Dia memberi saya apa yang dia sebut pembicaraan tentang malapetaka, yang biasa dilakukan kepada kakak tertua, mereka akan memberi Anda ceramah tentang seperti apa ketenaran itu. Dia pandai mengatakan, pertahankan kepalamu, jaga kakimu tetap di lantai, jangan terhanyut. Kamu tetap dirimu - kamu belum berubah, bahkan jika orang-orang di sekitar kamu mungkin berubah,” katanya, dikutip The Daily Nonpareil. (Lihat videonya: Dana Nasabah Raib, Keamanan Perbankan Dipertanyakan)

Sebelumnya, Daisy sempat menegaskan jika dirinya tidak merasa kesuksesan yang dicapainya saat ini “nyata”. “Semuanya ada di telepon, jadi rasanya tidak nyata. Saya mematikan telepon saya dan kemudian saya hanya di dalam, dan hidup saya tidak terlalu berbeda, jadi sulit untuk memahami jika itu benar-benar sebesar itu. Kami tidak dapat mempercayai reaksinya. Saya merasa sangat beruntung telah bertemu Paul (rekan mainnya) melalui proses ini. Dia orang yang luar biasa, orang yang luar biasa, dan aktor yang sangat memberi. Dia akan menjadi teman seumur hidup,” sebutnya.

Dia juga mengakui jika dia “menyabotase diri sendiri” sebagai pribadi. “Saya benar-benar percaya pada mentalitas berpura-pura sampai Anda berhasil. Anda tahu, Anda ada di Zoom dan Anda mencoba untuk bertingkah sangat keren. Saya memiliki hal yang menyabotase diri, di mana sedikit otak saya berpikir, ‘Bagaimana jika saya tiba-tiba diam saja’. Kami telah melakukan pesta koktail aneh Zoom. Akan sangat menyenangkan untuk melakukan semua pemutaran dan hal-hal lainnya, tetapi yang benar-benar saya inginkan adalah perayaan dengan ibu dan ayah saya dan teman-teman saya. Saya berteman baik dengan semua pemeran. Jadi saya hanya ingin bisa sedikit teriakan dan berdansa dengan mereka, karena itu gila,” urainya. (Susi Susanti)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)