Vitamin D Diyakini Bisa Lindungi Komplikasi Coronavirus

Sabtu, 21 November 2020 - 13:15 WIB
loading...
Vitamin D Diyakini Bisa Lindungi Komplikasi Coronavirus
Penelitian mengungkapkan vitamin D bisa melindungi seseorang dari komplikasi akibat Covid-19. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Pada masa pandemi seperti saat ini, konsumsi vitamin D sangat penting. Penelitian mengungkapkan vitamin D bisa melindungi seseorang dari komplikasi akibat Covid-19.

Vitamin D Diyakini Bisa Lindungi Komplikasi Coronavirus


Vitamin D sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan. Apalagi pada masa pandemi. Vitamin D tak hanya mampu menguatkan massa otot, memperbaiki kebugaran aerobik, dan kekebalan tubuh. Ternyata vitamin D disinyalir bisa melindungi seseorang dari komplikasi akibat virus corona. (Baca: Mewaspadai Cita Rasa Dunia: Indah tapi Beracun)

Untuk itu, kebutuhan vitamin jenis ini haruslah tercukupi. Sebuah penelitian baru-baru ini, yang diterbitkan dalam jurnal Aging Clinical and Experimental Research, menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat berperan buruk terhadap pasien Covid-19.

Para peneliti membandingkan tingkat rata-rata vitamin D dari pasien Covid-19 di 20 negara Eropa. Mereka menemukan bahwa negara-negara dengan tingkat vitamin D yang lebih rendah seperti di Italia dan Spanyol memiliki tingkat kematian yang tinggi akibat virus.

"Meskipun kedua negara itu dikenal karena iklimnya yang cerah, orang-orang di Eropa selatan cenderung kurang paparan sinar matahari yang menjadi asupan vitamin D," kata Direktur Penelitian Queen Elizabeth Hospital King's Inggris Petre-Cristian Ilien, seperti dilansir laman Runners World. (Baca juga: Januari 2021, Sekolah Boleh Gelar Tatap Muka)

Tentu saja, korelasi tidak sama dengan kaitannya sebab-akibat. Tetapi penelitian ini bukan satu-satunya penelitian menelaah hubungan antara vitamin D dan Covid-19. Sebuah tim peneliti dari Northwestern University juga menyarankan bahwa variasi dramatis dalam tingkat kematian virus di seluruh populasi dapat memiliki vitamin D sebagai faktor.

Secara khusus, studi Northwestern menunjukkan vitamin D dapat mengurangi keparahan Covid-19 dengan menekan “badai sitokin” yang terjadi ketika respons imun menjadi sangat agresif sehingga menyebabkan kematian sel dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan akut.

“Mengapa vitamin D? Karena Sekitar 3 persen genom manusia berada di bawah kendali vitamin D," kata Ilie. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa vitamin D memengaruhi respons imun "bawaan dan adaptif" yang juga memengaruhi pertahanan sel. (Baca juga: Respons Kekebalan Terhadap Virus Corona Bertahan Lebih dari 6 Bulan)

Selain sinar matahari, vitamin D dapat diserap dari makanan seperti salmon, tuna, telur, susu, dan jamur. Beberapa makanan ini adalah yang mampu mudah diserap tubuh.

"Jika Anda sulit meraihnya dari makanan, Anda cukup berjemur 10 hingga 20 menit pada pagi hari untuk memenuhi dosis harian," kata Direktur Klinik Kesehatan Tulang dari Boston, Michael Holick.

Menurutnya, bagian tubuh yang perlu terpapar saat berjemur adalah pundak, lengan, dan kaki. Bagian-bagian ini selain memenuhi asupan vitamin D , juga dapat memperkecil risiko kanker, kerutan kulit, dan cacat tubuh.

"Bukan hanya terkait Covid-19, meraih asupan vitamin D mungkin menjadi prioritas kebutuhan pada masa depan juga," Holick menambahkan. (Lihat videonya: Siswi SD di Gowa Buta Usai Belajar dari 4 Jam)

Untuk mendapatkan vitamin D dari matahari, sebaiknya berhati-hati. Berjemur sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Biar lebih aman, saat berjemur tetap pakailah tabir surya untuk melindngi kulit dari paparan sinar ultraviolet yang bisa merusak kulit. Berjemur di atas pukul 09.00 pagi bisa berisiko membuat kulit terpapar ultraviolet yang membahayan kulit. (Iman Firmansyah)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2004 seconds (0.1#10.140)