COVID-19: Gitar Bertanda Tangan Seluruh Personel Megadeth Terjual Rp100 Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aksi solidaritas untuk menyikapi dampak pandemi COVID-19 terus bermunculan. Kali ini melibatkan Megadeth, di mana gitar bertanda tangan keempat personel band heavy metal tersebut sukses terjual Rp100 juta melalui lelang.
Pelelangan gitar band senior asal Amerika Serikat itu digelar melalui live streaming di akun Instagram @narasi.tv pada Selasa (14/4). Nanti, hasil lelang ini bakal didonasikan untuk aksi solidaritas melawan COVID-19 melalui laman kitabisa.com/konserdirumahaja.
Dalam acara yang dipandu Mario Pratama dan Narendra Pawaka itu, Andi Ananda Manggabarani yang sejak masa sekolah menengah pertama mengidolakan Megadeth, dinyatakan sebagai pemenang lelang.
“First of all, ini charity. Jadi semua untuk kepentingan umat dan bangsa. Tapi, mungkin setidaknya apa yang kita lakukan memberikan contoh bahwa musik heavy metal bisa menjadi awal suatu kebaikan. Jadi usaha kita sebagai pecinta musik heavy metal dan teman-teman yang terlibat dalam prosesnya juga perlu diapresiasi. Saya hanya kebetulan sebagai perpanjangan tangan niat baik saja dan jujur ini sebagai ganti saya nggak bisa menonton konser waktu di JogjaROCKarta lalu," ungkap Andi melalui keterangan tertulis kepada SINDOmedia, Kamis (16/4).
Andi memang penggemar berat Megadeth sejak duduk di bangku SMP. Melalui live streaming auction di sesi kedua, Andi menyebut sangat menginginkan gitar itu karena dirinya tak bisa menonton konser Megadeth di Yogyakarta pada 2018 lalu.
"Alhamdulillah senang ya. Sesuatu yang personal karena saya memang suka heavy metal dan Megadeth. Ini tidak bisa dinilai dari ukuran nominal, apalagi sekaligus beramal. Semoga tidak mengurangi ketulusan dan pahala saya dalam beramal," ungkap Andi.
Gitar bertanda keempat personel Megadeth yakni Dave Mustaine (vokal & gitar), David Ellefson (bass), Kiki Loureiro (gitar), dan Dirk Verbeuren (drum) itu merupakan koleksi Anas Alimi, promotor JogjaROCKarta Festival, saat mengundang Megadeth dua tahun lalu. Ini gitar kedua yang dilelang oleh Anas setelah lelang gitar pertama dilakukan untuk keperluan donasi korban gempa Palu dan Donggala di tahun 2018.
Sesi pralelang telah dilakukan selama enam hari berturut-turut, mulai 8-13 April 2020, dengan angka penawaran lelang di hari terakhir mencapai Rp25 juta.
"Luar biasa, saya benar-benar terharu. Masih banyak yang peduli untuk membantu sesama. Sangat bangga menjadi bagian dari lelang dan donasi ini. Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita semua bisa berkarya kembali," kata Anas.
Anas Alimi mengaku, ikhlas melelang gitar keduanya itu untuk membantu sesama.
“Meski tidak seberapa, semoga dana yang terkumpul bisa didonasikan kepada mereka yang membutuhkan. Semoga pandemi ini segera berlalu, sehingga kita bisa segera berkumpul dan berkarya lagi. Tidak mudah mendapatkan tanda tangan semua anggota Megadeth. Namun, jika ini bisa membantu saudara kita yang membutuhkan, saya ikhlas,” tuturnya.
Acara live stream auction yang dipandu oleh Duo Budjang, Mario Pratama dan Narendra Pawaka, itu juga menghadirkan bintang tamu Anas Alimi (pemilik gitar), Adib Hidayat (Billboard Indonesia), Soleh Solihun (komedian), Iga Massardi (Barasuara), dan Danilla Riyadi (Musisi).
Pelelangan gitar band senior asal Amerika Serikat itu digelar melalui live streaming di akun Instagram @narasi.tv pada Selasa (14/4). Nanti, hasil lelang ini bakal didonasikan untuk aksi solidaritas melawan COVID-19 melalui laman kitabisa.com/konserdirumahaja.
Dalam acara yang dipandu Mario Pratama dan Narendra Pawaka itu, Andi Ananda Manggabarani yang sejak masa sekolah menengah pertama mengidolakan Megadeth, dinyatakan sebagai pemenang lelang.
“First of all, ini charity. Jadi semua untuk kepentingan umat dan bangsa. Tapi, mungkin setidaknya apa yang kita lakukan memberikan contoh bahwa musik heavy metal bisa menjadi awal suatu kebaikan. Jadi usaha kita sebagai pecinta musik heavy metal dan teman-teman yang terlibat dalam prosesnya juga perlu diapresiasi. Saya hanya kebetulan sebagai perpanjangan tangan niat baik saja dan jujur ini sebagai ganti saya nggak bisa menonton konser waktu di JogjaROCKarta lalu," ungkap Andi melalui keterangan tertulis kepada SINDOmedia, Kamis (16/4).
Andi memang penggemar berat Megadeth sejak duduk di bangku SMP. Melalui live streaming auction di sesi kedua, Andi menyebut sangat menginginkan gitar itu karena dirinya tak bisa menonton konser Megadeth di Yogyakarta pada 2018 lalu.
"Alhamdulillah senang ya. Sesuatu yang personal karena saya memang suka heavy metal dan Megadeth. Ini tidak bisa dinilai dari ukuran nominal, apalagi sekaligus beramal. Semoga tidak mengurangi ketulusan dan pahala saya dalam beramal," ungkap Andi.
Gitar bertanda keempat personel Megadeth yakni Dave Mustaine (vokal & gitar), David Ellefson (bass), Kiki Loureiro (gitar), dan Dirk Verbeuren (drum) itu merupakan koleksi Anas Alimi, promotor JogjaROCKarta Festival, saat mengundang Megadeth dua tahun lalu. Ini gitar kedua yang dilelang oleh Anas setelah lelang gitar pertama dilakukan untuk keperluan donasi korban gempa Palu dan Donggala di tahun 2018.
Sesi pralelang telah dilakukan selama enam hari berturut-turut, mulai 8-13 April 2020, dengan angka penawaran lelang di hari terakhir mencapai Rp25 juta.
"Luar biasa, saya benar-benar terharu. Masih banyak yang peduli untuk membantu sesama. Sangat bangga menjadi bagian dari lelang dan donasi ini. Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita semua bisa berkarya kembali," kata Anas.
Anas Alimi mengaku, ikhlas melelang gitar keduanya itu untuk membantu sesama.
“Meski tidak seberapa, semoga dana yang terkumpul bisa didonasikan kepada mereka yang membutuhkan. Semoga pandemi ini segera berlalu, sehingga kita bisa segera berkumpul dan berkarya lagi. Tidak mudah mendapatkan tanda tangan semua anggota Megadeth. Namun, jika ini bisa membantu saudara kita yang membutuhkan, saya ikhlas,” tuturnya.
Acara live stream auction yang dipandu oleh Duo Budjang, Mario Pratama dan Narendra Pawaka, itu juga menghadirkan bintang tamu Anas Alimi (pemilik gitar), Adib Hidayat (Billboard Indonesia), Soleh Solihun (komedian), Iga Massardi (Barasuara), dan Danilla Riyadi (Musisi).
(tsa)