Sertifikat CHSE Bakal Bikin Borobudur Dongkrak Kunjungan Wisatawan
loading...
A
A
A
MAGELANG - Sertifikat Cleanless Health Safety Environment Suitainability (CHSE) bisa menjadikan taman wisata Candi Borobudur mendongkrak kunjungan wisata.
General Manager Borobudur I Gusti Ngurah Sedana mengatakan setelah terjadi pandemi Covid-19, Borobudur sempat ditutup. Kemudian, pada bulan Juni baru dibuka kembali. "Namun, memang wisatawan turun drastis," kata I Gusti saat acara Fun Trip CHSE, Selasa (8/12/2020). (Baca juga: Aman Dikunjungi, Kemenparekraf dan Mister Aladin Dorong Wisata Yogyakarta )
Dijelaskannya, upaya mengembalikan wisatawan ini dimulai dengan penyiapan protokol kesehatan. Semua karyawan melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan sehingga wisatawan aman masuk ke kawasan candi. "Jadi pengunjung memang dimulai dari desinfsjatis kendaraan masuk kemudian dilakukan pengecekan suhu wisatawan serta kewajiban memakai masker dan cuci tangan," ulasnya.
Sejak wisata Borobudur mulai dibuka kembali, kondisi wisatawan jauh dari harapan. Sebelum pandemi, wisatawan yang berkunjung ke salah satu warisan dunia ini mencapai 4.039.000 wisatawan. Namun, saat ini baru 828 ribu wisatawan.
“Dengan kita mendapatkan CHSE ini kita berusaha mendongkrak wisatawan," ujara dia. (Baca juga: Kemenparekraf Genjot Promosi Pariwisata Bersama 16 Mitra Co-Branding )
Pihaknya berharap dengan Fun Trip antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Mister Aladin bisa menjadikan masyarakat kembali mau berwisata.
"Harapan kita domestik bisa banyak yang berwisata. Borobudur aman dikunjungi dengan penerapan protokol kesehatan," tandas dia.
General Manager Borobudur I Gusti Ngurah Sedana mengatakan setelah terjadi pandemi Covid-19, Borobudur sempat ditutup. Kemudian, pada bulan Juni baru dibuka kembali. "Namun, memang wisatawan turun drastis," kata I Gusti saat acara Fun Trip CHSE, Selasa (8/12/2020). (Baca juga: Aman Dikunjungi, Kemenparekraf dan Mister Aladin Dorong Wisata Yogyakarta )
Dijelaskannya, upaya mengembalikan wisatawan ini dimulai dengan penyiapan protokol kesehatan. Semua karyawan melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan sehingga wisatawan aman masuk ke kawasan candi. "Jadi pengunjung memang dimulai dari desinfsjatis kendaraan masuk kemudian dilakukan pengecekan suhu wisatawan serta kewajiban memakai masker dan cuci tangan," ulasnya.
Sejak wisata Borobudur mulai dibuka kembali, kondisi wisatawan jauh dari harapan. Sebelum pandemi, wisatawan yang berkunjung ke salah satu warisan dunia ini mencapai 4.039.000 wisatawan. Namun, saat ini baru 828 ribu wisatawan.
“Dengan kita mendapatkan CHSE ini kita berusaha mendongkrak wisatawan," ujara dia. (Baca juga: Kemenparekraf Genjot Promosi Pariwisata Bersama 16 Mitra Co-Branding )
Pihaknya berharap dengan Fun Trip antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Mister Aladin bisa menjadikan masyarakat kembali mau berwisata.
"Harapan kita domestik bisa banyak yang berwisata. Borobudur aman dikunjungi dengan penerapan protokol kesehatan," tandas dia.
(tdy)