Perlu Diketahui, Begini Gejala Usus Buntu pada Anak dan Ibu Hamil

Sabtu, 19 Desember 2020 - 14:24 WIB
loading...
Perlu Diketahui, Begini...
Radang usus buntu yang pecah bisa berbahaya bagi siapa saja, tetapi risiko kematian paling tinggi pada bayi dan balita. / Foto: Ilustrasi/LVHN
A A A
JAKARTA - Selalu bawa anak Anda ke rumah sakit jika mencurigai menderita radang usus buntu . Anak-anak tidak selalu bisa menggambarkan perasaan mereka. Mereka juga kesulitan menentukan rasa sakit, dan mengatakan bahwa rasa sakit ada di seluruh perut mereka.

(Baca juga: Alami Tiga Gejala Darurat Usus Buntu Ini, Segera Kunjungi RS )

Hal ini dapat membuat sulit untuk menentukan penyebab radang usus buntu. Orang tua dapat dengan mudah salah mengira radang usus buntu sebagai penyakit perut atau infeksi saluran kemih (ISK). Karena itu, penting untuk berhati-hati saat gejala mengarah ke radang usus buntu.

Radang usus buntu yang pecah bisa berbahaya bagi siapa saja, tetapi risiko kematian paling tinggi pada bayi dan balita . Anak-anak usia 2 tahun ke bawah sering menunjukkan gejala radang usus buntu seperti muntah, perut kembung atau bengkak dan perut yang lemah.

Anak-anak dan remaja yang lebih tua lebih biasanya mengalami gejala berupa mual, muntah dan nyeri di sisi kanan bawah perut. Di sisi lain, banyak gejala usus buntu yang mirip dengan ketidaknyamanan saat hamil. Gejala ini termasuk kram perut, mual, dan muntah.

Namun, ibu hamil tidak selalu memiliki gejala klasik usus buntu, terutama di akhir kehamilan. Rahim yang tumbuh mendorong usus buntu lebih tinggi selama kehamilan. Ini berarti nyeri dapat terjadi di perut bagian atas, bukan di sisi kanan bawah perut.

Wanita hamil dengan radang usus buntu juga lebih mungkin mengalami mulas, gas atau episode sembelit dan diare secara bergantian. Penyumbatan, atau halangan, di usus buntu dapat menyebabkan radang usus buntu, yang merupakan peradangan dan infeksi usus buntu.

Penyumbatan bisa terjadi akibat penumpukan lendir, parasit, atau paling umum, kotoran. Saat ada halangan di usus buntu, bakteri bisa berkembang biak dengan cepat di dalam organ. Hal ini menyebabkan usus buntu menjadi iritasi dan bengkak, yang akhirnya menyebabkan radang usus buntu.

(Baca juga: Batasi Paparan Iklan di TV Dapat Kurangi Obesitas Masa Kecil )

Seperti mengutip Healthline, tidak semua orang mengalami gejala usus buntu yang sama, tetapi sangat penting bagi Anda untuk memeriksakan diri ke dokter secepat mungkin. Menurut Johns Hopkins Medicine, usus buntu bisa pecah secepat 48 hingga 72 jam setelah timbulnya gejala.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2293 seconds (0.1#10.140)