Danone Indonesia Dorong Perempuan Pelaku UMKM Manfaatnya Platform Digital untuk Kembangkan Pasar

Kamis, 24 Desember 2020 - 09:30 WIB
loading...
Danone Indonesia Dorong...
Penjualan online pada masa pandemi melonjak tajam bila dibandingkan dengan penjualan di bulan Januari 2020. Foto Ilustrasi/Getty Images
A A A
JAKARTA - Kehadiran platform digital sejatinya bisa menghadirkan peluang bisnis bila dimanfaatkan secara tepat. Tak terkecuali oleh para pelaku usaha mikro kecil menengah ( UMKM ). Sayang, potensi teknologi digital itu belum sepenuhnya disadari oleh pelaku UMKM.

Menurut Digital & Growth Consultant Jonathan End, secara statistik sebanyak 64% atau 175,4 juta masyarakat Indonesia sudah menggunakan internet dengan rata-rata durasi delapan jam per hari. Sementara yang "bermain" media sosial jumlahnya sebesar 160 juta orang atau 59% dengan durasi rata-rata 3,5 jam sehari.

Yang perlu dipahami adalah, platform digital itu beragam modelnya. Bukan cuma website ataupun aplikasi percakapan, tapi ada juga social media, market place, search engine, bahkan iklan digital. Platform-platform inilah, kata Jonathan, yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar jangkauan pasar lebih luas, bahkan hingga ke mancanegara.

( )

"Cuma tantangannya adalah bagaimana mengubah mindset tentang potensi digital itu. Masyarakat harus mengerti bahwa digital bukan cuma website, tapi ada juga social media, market place, dan search engine yang bisa dimanfaatkan untuk memasarkan produk. Bahkan sekarang sudah ada iklan digital. Masyarakat harus sadari potensi tersebut," kata Jonathan dalam webinar bertajuk "Perempuan Pelaku UMKM: Berkembang dengan Memanfaatkan Teknologi Digital" yang digagas Danone Indonesia dan Google Indonesia, belum lama ini.

Jonathan tak menampik bahwa tantangan pasti dihadapi para pelaku UMKM bila ingin menjalankan bisnis secara online. Tantangan itu biasanya terkait dengan ketidaksiapan sumber daya manusia (SDM), dana belum memadai, dan banyaknya persaingan. Di sinilah kreativitas pelaku UMKM perlu dimunculkan.

“Kunci utama UMKM agar bisa bertahan adalah kemampuan merespons perubahan tren yang terjadi karena pandemi. Di masa pembatasan aktivitas seperti saat ini, masyarakat mengganti kebiasaan berbelanja dari offline ke online. Untuk itu, agar tetap dapat menjangkau konsumen, UMKM perlu melakukan transformasi ke bisnis digital. Pelaku UMKM juga dituntut untuk memiliki business mindset dan jiwa kompetitif yang kuat serta daya kreativitas yang terus diasah agar dapat beradaptasi dan melakukan berbagai inovasi untuk menghadapi persaingan bisnis online,” terang Jonathan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, dari jumlah total UMKM di Indonesia pada 2018, 64,5% atau 37 juta UMKM dikelola oleh perempuan. Sebagian besar usaha yang mereka jalankan masih bergerak di sektor mikro, informal, bahkan ultra mikro yang tidak memiliki akses ke dunia digital. Maka, untuk mempercepat digitalisasi UMKM, Danone Indonesi a bekerja sama dengan Google Indonesia melalui program "Women Will" memberikan dukungan edukasi literasi digital kepada mitra mikro bisnis mereka seperti AQUA Home Service (AHS) dan Warung Anak Sehat.

Materi yang diberikan, menurut Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, adalah edukasi terkait pemanfaatan teknologi digital untuk optimalisasi bisnis seperti penggunaan media sosial dan fitur Google My Business, membangun kesiapan mental berwirausaha, serta penguatan business mindset.

Merujuk laporan "Tinjauan Big Data Terhadap Dampak COVID-19 2020" oleh BPS, disebutkan bahwa penjualan online pada masa pandemi memang melonjak tajam bila dibandingkan dengan penjualan di bulan Januari 2020. Pada Maret 2020, lonjakan penjualan tercatat meningkat 320% dari total penjualan awal tahun 2020.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2086 seconds (0.1#10.24)