Pembatasan Pergerakan Orang Bikin Ketidakpastian Usaha Meningkat

Selasa, 19 Januari 2021 - 05:45 WIB
loading...
Pembatasan Pergerakan Orang Bikin Ketidakpastian Usaha Meningkat
Ilustrasi suasana di sebuah mal di Jakarta. Foto/Dok SINDOphoto/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Tahun 2020 sudah berlalu namun masih menyisakan banyak pekerjaan rumah (PR). Semuanya berimplikasi pada kinerja ekonomi di tahun 2021 dan 2022, serta kebijakan antisipasi lanjutan yang perlu dirumuskan.

"Beberapa PR diantaranya setelah sekitar 10 bulan sejak ditetapkannya pandemi Covid-19 , pertanyaan dari mana asal muasal virus belum kunjung terjawab. Yang justru terjadi adalah mutasi virus Corona dengan munculnya strain baru yang bahkan lebih menular," kata Chief Economist CIMB Niaga Adrian Panggabean saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/1/2021)

Namun, harapan akan adanya kerja sama global yang terstruktur dan sistematis belum tercipta. "Padahal pandemi ini berciri global. Yang baru muncul di permukaan adalah inisiatif. Yang justru terlihat mengental justru kompetisi bisnis antar negara penghasil vaksin," tukas dia.

( )

Menurut dia, kompetisi bisnis antar para importir di negara-negara pengimpor vaksin pun marak. Sementara itu, baik akademisi maupun praktisi bisnis belum berhasil mencerna arah perubahan perilaku konsumen selama pandemi ini berlangsung.

"Mereka masih bertanya-tanya perilaku konsumen seperti apa yang akan terbentuk pasca-pandemi? Uji coba berbagai macam bentuk restriksi pergerakan manusia seperti PSBB, lockdown, dan berbagai istilah yang dipakai justru menyebabkan ketidakpastian usaha semakin meningkat," sebut Adrian.

( )

Dia juga mengungkapkan hampir semua pelaku usaha masih terus meraba-raba arah perubahan pola perilaku konsumen. "Berdasarkan indikasi di lapangan bahwa kenaikan inventori lebih disebabkan oleh kebutuhan mengisi ulang stok barang dan bahan bakunya yang telah menipis dan menjaga agar aktivitas penjualan minimum bisa terus berlangsung di semester I/2021," pungkas dia.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1949 seconds (0.1#10.140)