Jam Tangan Ini Terinspirasi dari Pita Pegangan Skater
loading...
A
A
A
JAKARTA - Label fashion Gucci menghadirkan jam tangan Grip. Jam tangan ini terinspirasi oleh pita pegangan yang digunakan para skater.
Direktur Kreatif Gucci Grip Alessandro Michele menerangkan, jam tangan Gucci tanpa gender ini menjadi fokus proyek kolaboratif. Jam tangan ini terinspirasi oleh pita pegangan yang digunakan para skater. “Sekarang jam tangan Grip kembali ke platform sosial Gucci dalam potret yang dibuat khusus dan video pendek,” ujar Michele, melalui siaran resminya belum lama ini.
Michele menambahkan, jika tahun lalu berkolaborasi dengan komunitas skater di seluruh dunia, kini pihaknya mengundang sejumlah talenta dari kancah olahraga jalanan internasional untuk berbagi cerita pribadi dan berpartisipasi dalam eksplorasi visual.
“Semuanya adalah praktisi olahraga yang bersemangat menemukan ekspresi diri melalui aksi sepatu roda, bermain bola basket, skateboard, atau breakdance. Para atlet ini memakai jam tangan Grip untuk serangkaian potret menarik dan kinetik serta video Instagram Reels pendek,” ujar Michele.
Proyek ini, menurut Michele, memamerkan pilihan jam tangan dari koleksi Grip. Semua ditandai dengan dial persegi bundar yang khas, menampilkan jendela dengan cakram berputar untuk menunjukkan jam dan menit.
“Jam tangan ini, dengan desain uniknya yang memadukan daya tarik abadi dengan gaya yang sangat kontemporer, sekarang menjadi bagian dari gambar serta video yang bersama-sama membentuk potret aksi, kreativitas, inklusi, keramahan, dan subkultur yang menggembirakan,” ujar Michele.
Para atlet dan penggemar olahraga dipotret di berbagai kota, dari Paris, Berlin, dan Chengdu, hingga New York dan Los Angeles. Di antara kolaboratornya adalah Leo Baker, seorang pemain skateboard Amerika, serta Cher Strauberry, musisi dan ahli skateboard sejak masa kanak-kanak. Mereka bergabung dengan Paperboy Prince, pemain bola basket dan rapper, bersama dengan penari Sulian Rios dari Paris, roller-skater yang berbasis di Berlin Sara Lancerio, dan longboarder China Duo Duo.
Di antara fotografer mitra adalah Marie Tomanova yang berbasis di New York, Miriam Marlene Waldner dari Berlin, dan Brad Elterman. Para fotografer tersebut mengkhususkan diri dalam mendokumentasikan band pop, punk, dan rock di Hollywood.
Melalui teknologi augmented reality perintis yang tersedia di iOS, menurut Michele, pengguna dapat menjelajahi seperti apa tampilan jam tangan. Hal ini dilakukan dengan mengarahkan kamera perangkat seluler ke pergelangan tangan.
Direktur Kreatif Gucci Grip Alessandro Michele menerangkan, jam tangan Gucci tanpa gender ini menjadi fokus proyek kolaboratif. Jam tangan ini terinspirasi oleh pita pegangan yang digunakan para skater. “Sekarang jam tangan Grip kembali ke platform sosial Gucci dalam potret yang dibuat khusus dan video pendek,” ujar Michele, melalui siaran resminya belum lama ini.
Michele menambahkan, jika tahun lalu berkolaborasi dengan komunitas skater di seluruh dunia, kini pihaknya mengundang sejumlah talenta dari kancah olahraga jalanan internasional untuk berbagi cerita pribadi dan berpartisipasi dalam eksplorasi visual.
“Semuanya adalah praktisi olahraga yang bersemangat menemukan ekspresi diri melalui aksi sepatu roda, bermain bola basket, skateboard, atau breakdance. Para atlet ini memakai jam tangan Grip untuk serangkaian potret menarik dan kinetik serta video Instagram Reels pendek,” ujar Michele.
Proyek ini, menurut Michele, memamerkan pilihan jam tangan dari koleksi Grip. Semua ditandai dengan dial persegi bundar yang khas, menampilkan jendela dengan cakram berputar untuk menunjukkan jam dan menit.
“Jam tangan ini, dengan desain uniknya yang memadukan daya tarik abadi dengan gaya yang sangat kontemporer, sekarang menjadi bagian dari gambar serta video yang bersama-sama membentuk potret aksi, kreativitas, inklusi, keramahan, dan subkultur yang menggembirakan,” ujar Michele.
Para atlet dan penggemar olahraga dipotret di berbagai kota, dari Paris, Berlin, dan Chengdu, hingga New York dan Los Angeles. Di antara kolaboratornya adalah Leo Baker, seorang pemain skateboard Amerika, serta Cher Strauberry, musisi dan ahli skateboard sejak masa kanak-kanak. Mereka bergabung dengan Paperboy Prince, pemain bola basket dan rapper, bersama dengan penari Sulian Rios dari Paris, roller-skater yang berbasis di Berlin Sara Lancerio, dan longboarder China Duo Duo.
Di antara fotografer mitra adalah Marie Tomanova yang berbasis di New York, Miriam Marlene Waldner dari Berlin, dan Brad Elterman. Para fotografer tersebut mengkhususkan diri dalam mendokumentasikan band pop, punk, dan rock di Hollywood.
Melalui teknologi augmented reality perintis yang tersedia di iOS, menurut Michele, pengguna dapat menjelajahi seperti apa tampilan jam tangan. Hal ini dilakukan dengan mengarahkan kamera perangkat seluler ke pergelangan tangan.
(tsa)