Tidak Setor Nilai saat PJJ, Ribuan Siswa Terancam Tinggal Kelas

Sabtu, 30 Januari 2021 - 07:00 WIB
loading...
Tidak Setor Nilai saat PJJ, Ribuan Siswa Terancam Tinggal Kelas
ilustrasi
A A A
CIMAHI - Pandemi COVID-19 mengancam ribuan siswa tingkat SD dan SMP di Kota Cimahi tidak naik kelas. Pasalnya banyak siswa bermasalah dengan nilai selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang telah dilakukan lebih dari satu semester.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono menyebutkan, berdasarkan data ada sebanyak 722 siswa SD yang bermasalah. Namun sekitar 202 sudah selesai karena siswanya sudah menyetorkan tugas yang diberikan guru.

Sementara untuk tingkat SMP ada sebanyak 2.300 lebih siswa yang mengalami hal serupa. Dari jumlah tersebut, sekitar 800 siswa sudah berhasil menyelesaikannya dan ada sekitar 1.500 lagi yang masih bermasalah dengan nilai.

Baca juga: Lewat Video, 3 Anak Kandung RE Koswara Kembali Memohon Maaf

"Untuk SD sekitar 520 siswa yang masig bermasalah sementara SMP ada 1.500, kalau tidak dibereskan nilainya mereka bisa saja tidak naik kelas," ucapnya, Jumat (29/1/2021).

Terkait hal tersebut, guru-guru sudah ada yang mendatangi rumah siswa untuk menyelesaikan nilai yang tertunda. Akan tetapi ketika didatangi ada yang orang tuanya tidak ada, sudah pindah rumah, dan kendala lainnya.

Menurutnya jika tidak selesai hingga akhir semester II tahun ajaran 2020/2021, dikhawatirkan ribuan siswa SD dan SMP yang masih bermasalah itu nantinya tidak akan naik kelas. Untuk permasalahan tersebut, pihaknya akan berkirim surat ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Baca juga: Kang Pipit Preman Pensiun Tinggalkan Istri, 4 Anak dan 4 Cucu

"Kami takutnya nanti saat rapat kenaikan kelas tidak naik. Makanya akan dikonsultasikan ke kementerian terkait kendala yang dihadapi di lapangan," imbuhnya.

Dijelaskannya, dari laporan yang didapat dari sekolah, ada berbagai penyebab sehingga anak bermasalah selama PJJ hingga tidak mendapatkan nilai. Seperti tingkat kehadiran selama PJJ sangat rendah, lalu saat penilain dan pengumpulan tugas ada anak yang tidak melaksanakannya.

"Guru jadi tidak bisa mengisi nilai, karena memang siswanya tidak mengisi. Itu yang sedang kami pikirkan, solusinya seperti gimana," pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1560 seconds (0.1#10.140)