Resmikan Kampung Ulos, Menparekraf Minta Tingkatkan Produksi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno telah meresmikan Kampung Ulos Silahisabungan, Jumat (19/2/2020). Dia pun mendorong para pengrajin ulos di Kampung Ulos di Desa Silalahi, Silahisabungan, Dairi, Sumatera Utara untuk terus berinovasi guna meningkatkan produksinya.
"Saya senang sekali, dapat melihat langsung dan ini kebanggaan kita semua, bahwa Tuhan yang Maha Esa telah memberikan berkah kepada masyarakat berupa keahlian untuk membuat ulos. Ini adalah keahlian yang harus kita kemas untuk dapat memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Sandiaga.
Ia mengatakan, para penenun ulos ini telah diberkati agar mampu secara mandiri dalam membuka lapangan kerja, serta yang terpenting bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kemudian Menparekraf tengah mencanangkan program one village one creative product atau satu desa satu produk kreatif untuk menjadikan ulos sebagai produk kreatif yang dapat membuka lapangan kerja.
Selain itu, terlebih produk kreatif juga bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan saat berkunjung ke Danau Toba khususnya Kabupaten Dairi.
“Kita harus mencari Inovasi dan kreativitas apa yang dibutuhkan. Sehingga dapat meningkatkan hasil produksi, paling tidak 50 persen sehingga pendapatan meningkat. Serta mendorong program one village one creative produk,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu menjelaskan, kampung ulos ini terdiri dari lima desa yang memiliki 400 pengrajin ulos yang bekerja setiap harinya menenun kain.
"Semula masyarakat menenun untuk ulos adat dimana ulos tersebut banyak dipesan oleh masyarakat di kabupaten lain seperti Simalungun, Karo, dan lainnya termasuk ulos Pakpak dan ulos Toba. Namun dari waktu ke waktu belum bisa membawa kesejahteraan yang tinggi bagi para penenun," terangnya.
"Saya senang sekali, dapat melihat langsung dan ini kebanggaan kita semua, bahwa Tuhan yang Maha Esa telah memberikan berkah kepada masyarakat berupa keahlian untuk membuat ulos. Ini adalah keahlian yang harus kita kemas untuk dapat memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Sandiaga.
Ia mengatakan, para penenun ulos ini telah diberkati agar mampu secara mandiri dalam membuka lapangan kerja, serta yang terpenting bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kemudian Menparekraf tengah mencanangkan program one village one creative product atau satu desa satu produk kreatif untuk menjadikan ulos sebagai produk kreatif yang dapat membuka lapangan kerja.
Selain itu, terlebih produk kreatif juga bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan saat berkunjung ke Danau Toba khususnya Kabupaten Dairi.
“Kita harus mencari Inovasi dan kreativitas apa yang dibutuhkan. Sehingga dapat meningkatkan hasil produksi, paling tidak 50 persen sehingga pendapatan meningkat. Serta mendorong program one village one creative produk,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu menjelaskan, kampung ulos ini terdiri dari lima desa yang memiliki 400 pengrajin ulos yang bekerja setiap harinya menenun kain.
"Semula masyarakat menenun untuk ulos adat dimana ulos tersebut banyak dipesan oleh masyarakat di kabupaten lain seperti Simalungun, Karo, dan lainnya termasuk ulos Pakpak dan ulos Toba. Namun dari waktu ke waktu belum bisa membawa kesejahteraan yang tinggi bagi para penenun," terangnya.
(tdy)