Kisah Romantis Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II, Saling Setia Selama 74 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jumat, 9 April 2021, jadi hari kelam dan menyedihkan bagi sang pemimpin tertinggi monarki Inggris, Ratu Elizabeth II . Sebab, sang suami tercinta, Pangeran Philip mengembuskan napas terakhirnya di usia 99 tahun.
Baca juga: Miliki Selera Fashion yang Tinggi, Pangeran Philip Pernah Jadi Ikon Fashion
Di balik sosok Ratu Elizabeth II yang kuat dan hebat sebagai pemimpin kerajaan Inggris hingga detik ini, tak bisa dimungkiri, sosok mendiang Pangeran Philip adalah salah satu kekuatan terbesar sang Ratu. Hingga akhirnya kini pernikahan mereka yang sudah berusia 74 tahun dipisahkan oleh maut.
Kisah cinta Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip jadi salah satu kisah cinta yang bisa dikagumi dan dijadikan contoh. Mengutip Vogue, Jumat (9/4), keduanya kali pertama bertemu di Britannia Royal Naval College pada 1938. Kala itu, Philip, yang masih berusia 18 tahun, adalah seorang kadet.
Philip diperkenalkan dengan Putri Elizabeth dari Inggris yang berusia 13 tahun ketika dia sedang melakukan tur di lapangan. Sejak saat itu, konon katanya sang bangsawan tampan sudah terpesona dengan Putri Elizabeth dan tak pernah memikirkan perempuan lain. Seperti kebanyakan kisah cinta klasik lainnya, keduanya mulai bertukar surat selama bertahun-tahun di masa-masa peperangan.
Begitu Philip kembali dari Pacific Theater pada 1946, hubungannya dengan Ratu Elizabeth berkembang pesat. Rumornya, pada Juni 1946 sang bangsawan muda akhirnya memberanikan diri untuk melamar Elizabeth.
Siapa sangka, terlepas dari kisah cinta Philip dan Elizabeth yang mulus. Awalnya ada beberapa penolakan tentang pernikahan mereka. Banyak yang beranggapan bahwa sosok Philip terlalu kasar, terlalu Jerman, terlalu Yunani. Namun, Putri Elizabeth bersikukuh dengan hubungannya dengan Philip.
Hingga akhirnya dibuat pengumuman resmi pada Juli 1947, dengan nama belakang Anglicized baru Philip yakni Mountbatten. Beberapa bulan kemudian, dia melepaskan haknya atas tahta Yunani dan Denmark.
Empat bulan kemudian, 20 November 1947, Pangeran Philip dan Putri Elizabeth menikah di hadapan 2.000 orang di Westminster Abbey. Saat itu, ayah Elizabeth, Raja George VI memuji sosok Philip yang berani tetap menikahi Elizabeth dengan kondisi mengetahui suatu saat Elizabeth lah yang menjadi Ratu dan memimpin kerajaan Inggris.
Baca juga: Miliki Selera Fashion yang Tinggi, Pangeran Philip Pernah Jadi Ikon Fashion
Di balik sosok Ratu Elizabeth II yang kuat dan hebat sebagai pemimpin kerajaan Inggris hingga detik ini, tak bisa dimungkiri, sosok mendiang Pangeran Philip adalah salah satu kekuatan terbesar sang Ratu. Hingga akhirnya kini pernikahan mereka yang sudah berusia 74 tahun dipisahkan oleh maut.
Kisah cinta Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip jadi salah satu kisah cinta yang bisa dikagumi dan dijadikan contoh. Mengutip Vogue, Jumat (9/4), keduanya kali pertama bertemu di Britannia Royal Naval College pada 1938. Kala itu, Philip, yang masih berusia 18 tahun, adalah seorang kadet.
Philip diperkenalkan dengan Putri Elizabeth dari Inggris yang berusia 13 tahun ketika dia sedang melakukan tur di lapangan. Sejak saat itu, konon katanya sang bangsawan tampan sudah terpesona dengan Putri Elizabeth dan tak pernah memikirkan perempuan lain. Seperti kebanyakan kisah cinta klasik lainnya, keduanya mulai bertukar surat selama bertahun-tahun di masa-masa peperangan.
Begitu Philip kembali dari Pacific Theater pada 1946, hubungannya dengan Ratu Elizabeth berkembang pesat. Rumornya, pada Juni 1946 sang bangsawan muda akhirnya memberanikan diri untuk melamar Elizabeth.
Siapa sangka, terlepas dari kisah cinta Philip dan Elizabeth yang mulus. Awalnya ada beberapa penolakan tentang pernikahan mereka. Banyak yang beranggapan bahwa sosok Philip terlalu kasar, terlalu Jerman, terlalu Yunani. Namun, Putri Elizabeth bersikukuh dengan hubungannya dengan Philip.
Hingga akhirnya dibuat pengumuman resmi pada Juli 1947, dengan nama belakang Anglicized baru Philip yakni Mountbatten. Beberapa bulan kemudian, dia melepaskan haknya atas tahta Yunani dan Denmark.
Empat bulan kemudian, 20 November 1947, Pangeran Philip dan Putri Elizabeth menikah di hadapan 2.000 orang di Westminster Abbey. Saat itu, ayah Elizabeth, Raja George VI memuji sosok Philip yang berani tetap menikahi Elizabeth dengan kondisi mengetahui suatu saat Elizabeth lah yang menjadi Ratu dan memimpin kerajaan Inggris.