Fenomena 'Dokter Hantu' di Korea Selatan, Bisa Bahayakan Pasien Operasi Plastik
loading...

Dokter Hantu yang melakukan praktik secara sembunyi-sembunyi bisa membahayakan pasien yang ditanganinya. Foto/Agencia EFE
A
A
A
JAKARTA - Selain terkenal karena dramanya, Korea Selatan juga identik dengan industri kecantikannya . Banyak orang yang berbondong-bondong untuk membeli skincare dan menjalani perawatan khas Negeri Ginseng itu.
Dari sini, muncul istilah "Dokter Hantu" yang terkenal dalam industri bedah plastik . Dokter ini membahayakan pasien yang menjalani operasi plastik. Dokter Hantu akan bertugas saat operasi berlangsung. Ia akan menggantikan posisi ahli bedah utama saat pasien tidak sadarkan diri karena obat bius.
Praktik kejahatan ini sulit dibuktikan karena banyak Dokter Hantu tidak mencatat pekerjaan yang telah mereka lakukan. Selain itu, banyak klinik tidak memasang kamera CCTV. Saat kasusnya sudah sampai di pengadilan, Dokter Hantu tidak diberi hukuman berat. Hal ini tentu membuat klinik tak jera dan melanjutkan praktik illegalnya.
Terdapat salah satu kasus yang menimpa keluarga Kwon pada September 2016 karena ulah Dokter Hantu ini. Berikut kronologinya yang berhasil dirangkum oleh CNN .
KRONOLOGI KASUS ADIK KWON
Kwon adalah salah satu murid yang memiliki prestasi baik. Namun, ia tidak percaya diri dengan penampilannya. Oleh karena itu, Kwon percaya bahwa operasi plastik dapat membuatnya sukses.
![Fenomena 'Dokter Hantu' di Korea Selatan, Bisa Bahayakan Pasien Operasi Plastik]()
Foto: CNN
Sebelum melakukan operasi, ditemukan Kwon telah mengedit wajahnya dengan melancipkan rahangnya sampai berbentuk V secara digital.
Pada Jumat malam, kakak Kwon menerima telepon dari klinik tempat adiknya melakukan operasi. Klinik tersebut memintanya datang ke UGD sebuah rumah sakit dan berkata bahwa kondisinya tidak terlalu serius. Ia kira adiknya itu terlibat masalah karena terlalu banyak minum. Namun, saat sampai di rumah sakit, Kwon sangat terkejut melihat kondisi adiknya.
Adiknya itu sudah berada dalam kondisi tidak sadarkan diri karena pendarahan setelah menjalani operasi perampingan rahang. Bahkan perban di sekitar wajahnya pun memerah karena darah terus keluar. Setelah tujuh hari dirawat, kondisi Kwon semakin menurun dan memburuk. Pada akhirnya ia meninggal di rumah sakit.
Dari sini, muncul istilah "Dokter Hantu" yang terkenal dalam industri bedah plastik . Dokter ini membahayakan pasien yang menjalani operasi plastik. Dokter Hantu akan bertugas saat operasi berlangsung. Ia akan menggantikan posisi ahli bedah utama saat pasien tidak sadarkan diri karena obat bius.
Praktik kejahatan ini sulit dibuktikan karena banyak Dokter Hantu tidak mencatat pekerjaan yang telah mereka lakukan. Selain itu, banyak klinik tidak memasang kamera CCTV. Saat kasusnya sudah sampai di pengadilan, Dokter Hantu tidak diberi hukuman berat. Hal ini tentu membuat klinik tak jera dan melanjutkan praktik illegalnya.
Terdapat salah satu kasus yang menimpa keluarga Kwon pada September 2016 karena ulah Dokter Hantu ini. Berikut kronologinya yang berhasil dirangkum oleh CNN .
KRONOLOGI KASUS ADIK KWON
Kwon adalah salah satu murid yang memiliki prestasi baik. Namun, ia tidak percaya diri dengan penampilannya. Oleh karena itu, Kwon percaya bahwa operasi plastik dapat membuatnya sukses.

Foto: CNN
Sebelum melakukan operasi, ditemukan Kwon telah mengedit wajahnya dengan melancipkan rahangnya sampai berbentuk V secara digital.
Pada Jumat malam, kakak Kwon menerima telepon dari klinik tempat adiknya melakukan operasi. Klinik tersebut memintanya datang ke UGD sebuah rumah sakit dan berkata bahwa kondisinya tidak terlalu serius. Ia kira adiknya itu terlibat masalah karena terlalu banyak minum. Namun, saat sampai di rumah sakit, Kwon sangat terkejut melihat kondisi adiknya.
Adiknya itu sudah berada dalam kondisi tidak sadarkan diri karena pendarahan setelah menjalani operasi perampingan rahang. Bahkan perban di sekitar wajahnya pun memerah karena darah terus keluar. Setelah tujuh hari dirawat, kondisi Kwon semakin menurun dan memburuk. Pada akhirnya ia meninggal di rumah sakit.
Lihat Juga :