Kemurnian Emas Diaplikasikan dalam Karya Seni Batik Tulis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Batik tulis adalah sebuah karya seni , dan yang membuat batik tulis bernilai tinggi karena hasil karya kerajinan tangan ini motifnya dibuat hanya satu-satunya di dunia, jadi tidak ada yang sama motifnya biarpun dibatik oleh satu seniman.
Baca juga: Benarkan Konsumsi Bawang Putih Bisa Ubah Hasil Tes Covid-19 Jadi Negatif? Cek Faktanya!
Berkaca dari merek internasional yang selalu menyematkan logam mulia pada produknya, seperti jam tangan, tas dan lain sebagainya, hal itu yang membuat masyarakat Indonesia mengoleksi barang-barang tersebut.
"Sebenarnya dari sana lah saya mendapat ide, kenapa kita tidak juga menyematkan logam mulia pada batik tulis juga untuk menaikan lagi nilai batik tulis dari Indonesia. Emas juga merupakan lambang dari kesuksesan," kata CEO Pedjoeang Batik, Heri Chandra dalam keterangan persnya, Selasa (27/4).
Apalagi saat ini orang suka berinvestasi emas dan tidak dapat dimungkiri emas merupakan investasi yang menjanjikan.
"Muncullah ide ini, Pedjoeang Batik membuat kancing dari emas murni 24 karat yang disematkan di batik tulis. Semoga dengan ide ini bisa membuat warga negara Indonesia lebih bangga lagi dalam memakai serta mengoleksi Batik Tulis dan juga orang-orang dari luar negeri pastinya. Harapan kami Mudah-mudahan bukan merk luar negeri saja yang sering disorot , namun batik tulis dan produk-produk Indonesia juga," tegasnya.
Pedjoeang Batik didirikan Heri berawal dari hobi mengoleksi batik tulis sejak tahun 2016. Dari kecintaan saya terhadap batik tulis inilah berkembang dan lahirlah Pedjoeang Batik di tahun 2019 di Medan. "Dari hobi mengoleksi batik tulis sambil ikut melestarikan batik tulis," ungkap Heri
Logo Pedjoeang Batik berbentuk kereta kencana. Seperti yang kita ketahui Kereta kencana merupakan kendaraan para Sultan di jaman dahulu, dan ini yang menjadi alasan atau tujuan memakai logo sebuah kereta kencana dengan harapan kereta kencana ini bisa menjadi kendaraan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya batik tulis.
Pedjoeang Batik berfokus pada batik tulis, jadi koleksi yang dimiliki hanya batik tulis. Pedjoeang Batik juga menyediakan kustom batik, yaitu motif-motif khusus yang diinginkan pelanggan, seperti motif naga, harimau dan motif lainnya.
"Bahkan belum lama ini kami mendapatkan pesanan batik tulis motif Gus Dur, yaitu batik dengan lukisan berbentuk animasi Gus Dur yang dipadukan dengan motif batik tradisional," jelasnya.
Batik tulis kustom ini bisa dipesan dengan motif yang disukai pelanggan dengan tidak menghilangkan ciri khas dari batik tulis itu sendiri. Dia mengatakan, pecinta batik bisa saja berasal dari berbagai kalangan mulai dari anak muda sampai yang sudah tua.
Namun masih banyak anak muda menganggap batik itu terlalu tradisional atau kuno, oleh karena itu Pedjoeang Batik membuat kustom kreasi batik tulis modern dengan motif-motif yang diinginkan anak-anak muda dan berharap menjadi trend di kalangan milenial, karena tidak dapat dimungkiri ditangan anak milenial lah penentu masa depan Budaya di Indonesia.
Baca juga: Jangan Abai, Vaksinasi di Era Pandemi Covid-19 Penting
"Harapan kami agar Batik Tulis diwariskan turun temurun istilah jangan sampai punah , tetap bisa mengikuti perkembangan jaman, lebih banyak lagi orang yang memakai batik tulis dari koleksi Pedjoeang Batik, baik itu di Indonesia maupun luar negeri," katanya.
Baca juga: Benarkan Konsumsi Bawang Putih Bisa Ubah Hasil Tes Covid-19 Jadi Negatif? Cek Faktanya!
Berkaca dari merek internasional yang selalu menyematkan logam mulia pada produknya, seperti jam tangan, tas dan lain sebagainya, hal itu yang membuat masyarakat Indonesia mengoleksi barang-barang tersebut.
"Sebenarnya dari sana lah saya mendapat ide, kenapa kita tidak juga menyematkan logam mulia pada batik tulis juga untuk menaikan lagi nilai batik tulis dari Indonesia. Emas juga merupakan lambang dari kesuksesan," kata CEO Pedjoeang Batik, Heri Chandra dalam keterangan persnya, Selasa (27/4).
Apalagi saat ini orang suka berinvestasi emas dan tidak dapat dimungkiri emas merupakan investasi yang menjanjikan.
"Muncullah ide ini, Pedjoeang Batik membuat kancing dari emas murni 24 karat yang disematkan di batik tulis. Semoga dengan ide ini bisa membuat warga negara Indonesia lebih bangga lagi dalam memakai serta mengoleksi Batik Tulis dan juga orang-orang dari luar negeri pastinya. Harapan kami Mudah-mudahan bukan merk luar negeri saja yang sering disorot , namun batik tulis dan produk-produk Indonesia juga," tegasnya.
Pedjoeang Batik didirikan Heri berawal dari hobi mengoleksi batik tulis sejak tahun 2016. Dari kecintaan saya terhadap batik tulis inilah berkembang dan lahirlah Pedjoeang Batik di tahun 2019 di Medan. "Dari hobi mengoleksi batik tulis sambil ikut melestarikan batik tulis," ungkap Heri
Logo Pedjoeang Batik berbentuk kereta kencana. Seperti yang kita ketahui Kereta kencana merupakan kendaraan para Sultan di jaman dahulu, dan ini yang menjadi alasan atau tujuan memakai logo sebuah kereta kencana dengan harapan kereta kencana ini bisa menjadi kendaraan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya batik tulis.
Pedjoeang Batik berfokus pada batik tulis, jadi koleksi yang dimiliki hanya batik tulis. Pedjoeang Batik juga menyediakan kustom batik, yaitu motif-motif khusus yang diinginkan pelanggan, seperti motif naga, harimau dan motif lainnya.
"Bahkan belum lama ini kami mendapatkan pesanan batik tulis motif Gus Dur, yaitu batik dengan lukisan berbentuk animasi Gus Dur yang dipadukan dengan motif batik tradisional," jelasnya.
Batik tulis kustom ini bisa dipesan dengan motif yang disukai pelanggan dengan tidak menghilangkan ciri khas dari batik tulis itu sendiri. Dia mengatakan, pecinta batik bisa saja berasal dari berbagai kalangan mulai dari anak muda sampai yang sudah tua.
Namun masih banyak anak muda menganggap batik itu terlalu tradisional atau kuno, oleh karena itu Pedjoeang Batik membuat kustom kreasi batik tulis modern dengan motif-motif yang diinginkan anak-anak muda dan berharap menjadi trend di kalangan milenial, karena tidak dapat dimungkiri ditangan anak milenial lah penentu masa depan Budaya di Indonesia.
Baca juga: Jangan Abai, Vaksinasi di Era Pandemi Covid-19 Penting
"Harapan kami agar Batik Tulis diwariskan turun temurun istilah jangan sampai punah , tetap bisa mengikuti perkembangan jaman, lebih banyak lagi orang yang memakai batik tulis dari koleksi Pedjoeang Batik, baik itu di Indonesia maupun luar negeri," katanya.
(nug)