Lewat Bimtek, Kemenparekraf Asah Skill Pelaku Ekraf Danau Toba

Kamis, 29 April 2021 - 14:12 WIB
loading...
Lewat Bimtek, Kemenparekraf Asah Skill Pelaku Ekraf Danau Toba
Bimtek Beli Kreatif Danau Toba bertujuan untuk meningkatkan level bisnis pelaku ekraf dan menghasilkan pelaku ekraf yang potensial dan berkualitas. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya meningkatkan kemampuan penjualan dan pemasaran pelaku ekonomi kreatif (ekraf) Danau Toba secara digital melalui bimbingan teknis, beberapa waktu lalu. Tujuan Bimtek sebagai bentuk nyata peran Kemenparekraf dalam peningkatan kemampuan di bidang Pemasaran Digital, Trust and Branding Identity serta Pemahaman Pajak untuk menguatkan pelaku ekraf.

Baca juga: Dukung Pariwisata Indonesia, Balitbanghub Uji Operasional Pesawat Apung

Harapan dari program bimtek tersebut adalah agar para pelaku ekraf dapat menjalankan bisnisnya lebih baik dan berkembang pesat. Bukan hanya penjualan konvensionalnya saja melainkan penjualan melalui media online-nya juga, serta sebagai bentuk digitalisasi ekonomi kreatif .

Koordinator Pemasaran Fesyen, Desain dan Kuliner Kemenparekraf, Andy Ruswar mengatakan, Bimtek Beli Kreatif Danau Toba bertujuan untuk meningkatkan level bisnis pelaku ekraf dan menghasilkan pelaku ekraf yang potensial, berkualitas dan siap dipasarkan.

"Beli Kreatif Danau Toba merupakan bentuk bantuan Kemenparekraf terhadap pelaku kreatif yang terdampak Covid-19. Ini juga upaya untuk memperkuat Danau Toba sebagai destinasi super prioritas, maka kita turut membantu pelaku ekrafnya," ujar Andy dalam keterangan persnya, Kamis (29/4).

Wakil Bupati Toba, Tonny Simanjuntak berharap Beli Kreatif Danau Toba dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap pembelian produk Sumatera Utara khususnya dari kawasan Danau Toba. Melalui bimtek ini, para peserta pelaku ekraf juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuannya guna mendukung pemasaran melalui digital marketing untuk memasarkan produknya, perluasan pasar ke dalam market place yang bertujuan untuk meningkatkan omset dari pelaku kreatif.

"Pelaku kreatif dapat naik kelas dengan menatap peluang yang ada, untuk itu kami harapkan pelaku ekonomi kreatif dapat kreatif, inovatif, dan produktif dengan melakukan peningkatan kualitas, peningkatan kuantitas serta melaksanakan kontinuitas produknya," paparnya.

Selama satu bulan program Beli Kreatif Danau Toba sudah terlihat perkembangan yang menggembirakan. Kendala dari segi penjualan di lapangan tidak terlalu terasa, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan penjualan selama program berjalan. Perkembangan penjualan bukan hanya ada peningkatan omset saja, namun juga ada penambahan aset digital dalam penjualan, seperti sosial media yang digunakan untuk penjualan dan marketplace yang sebelumnya tidak ada menjadi ada, sebelumnya satu menjadi dua dan seterusnya.

"Selain program digitalisasi pemasaran, bimbingan teknis juga memberikan pengetahuan perpajakan bagi para pelaku ekraf. Kerap para pelaku usaha merasa kok belum apa-apa sudah dikejar pajak. Tapi kalau kita sudah mempunyai NPWP atau membayar pajak, maka database sudah masuk yang nantinya akan kita pakai untuk pembinaan," ujar Andy Ruswar.

Sementara itu, salah seorang pelaku ekraf Toba sekaligus pemilik Dapur Dainang, Julina Marta Hutapea merasa terbantu dengan bimtek Beli Kreatif Danau Toba.

Baca juga: Selebritas dan Netizen Banjiri Foto Pernikahan Ustadz Abdul Somad dengan Doa

"Kita semakin memahami pentingnya pemasaran produk secara digital untuk meningkatkan omset ekraf. Selama ini memang sudah kita lakukan penjualan secara online dengan menggunakan media Facebook dan Instagram pribadi namun hasilnya belum maksimal," ungkap Julina yang usaha Dapur Dainang miliknya memproduksi Sambal Mie Gomak, Hare Toba dan The Sasagun.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1133 seconds (0.1#10.140)