Berburu Cendol Elizabeth, Sajian Berbuka Legendaris yang Menyegarkan

Sabtu, 01 Mei 2021 - 23:09 WIB
loading...
Berburu Cendol Elizabeth, Sajian Berbuka Legendaris yang Menyegarkan
Penjual cendol Elizabeth, Agus Koswara sibuk melayani pembeli yang ingin menikmati kesegaran Es Cendol Elizabeth menjelang waktu berbuka, Sabtu (1/5/2021). Foto/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Bandung terkenal dengan aneka ragam sajian kuliner, bahkan di antaranya telah dikenal sejak lama hingga melegenda, salah satunya cendol Elizabeth.

Sebagai sajian legendaris, cendol Elizabeth banyak diburu masyarakat, terutama di bulan suci Ramadhan seperti saat ini.

Tak heran, menjelang waktu berbuka, banyak pedagang yang menjajakan cendol Elizabeth yang terpusat di kawasan Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, tepat di depan Toko Tas Elizabeth.

Di kawasan tersebut, cendol Elizabeth dijual dengan harga seragam, yakni Rp22.000 per kantungnya lengkap dengan sebungkus santan dan gula merah cair.

Meski masyarakat telah mengenal es cendol, namun Cendol Elizabeth umumnya tidak dijual dalam bentuk minuman jadi.

Sebelum disajikan, cendol Elizabeth yang terbungkus plastik tersebut harus diolah terlebih dahulu dengan cara disaring, agar air dalam bungkus plastik tersebut terpisah. Setelah disaring, cendol Elizabeth kemudian ditempatkan dalam wadah atau gelas.

Masukan juga beberapa potong es batu sebelum disiram santan dan gula merah cair. Agar lebih nikmat, sajian Es Cendol Elizabeth itu juga dapat dilengkapi dengan potongan daging buah nangka. Aroma buah nangka membuat sajian Es Cendol Elizabeth semakin istimewa.

Penjual cendol Elizabeth, Agus Koswara (32), mengatakan, cendol Elizabeth masih banyak diburu masyarakat, terutama di saat bulan suci Ramadhan seperti saat ini. Setiap harinya, Agus bisa menjual hingga 5 kilogram atau sekitar 60 kantung.

"Alhamdulillah, rejeki selalu ada, masih banyak masyarakat yang cari cendol Elizabeth," ungkap Agus.

Meski begitu, Agus mengakui, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, khususnya sebelum pandemi melanda, penjualan kini berkurang. Namun, hal itu tak membuat dirinya patah semangat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7125 seconds (0.1#10.140)