Menkes Sebut Pandemi Paling Cepat Selesai 2 Tahun bahkan Ada Sampai Sekarang

Rabu, 12 Mei 2021 - 08:39 WIB
loading...
Menkes Sebut Pandemi Paling Cepat Selesai 2 Tahun bahkan Ada Sampai Sekarang
Menkes, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pandemi paling cepat bisa selesai dalam waktu dua tahun, namun ada yang hingga saat ini belum hilang seperti Polio. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sejarah pandemi di dunia. Dia mengatakan pandemi paling cepat bisa selesai dalam waktu dua tahun, namun ada yang hingga saat ini belum hilang seperti Polio.

“Pandemi ini terjadi di dunia sudah beberapa kali. Semua pandemi tujuan utamanya atau target operasi mengatasinya satu. Kita enggak bisa langsung menghilangkan pandemi itu ada yang paling cepat mungkin dua tahun baru selesai, ada yang 5 tahun, 10 tahun, 30 tahun. Ada sampai sekarang kayak Polio juga belum hilang,” ujar Budi dalam rapat koordinasi secara virtual, Selasa (11/5/2021) malam.

Namun, Budi mengatakan untuk mengatasi pandemi COVID-19 saat ini jika menjalankan strategi dengan benar, maka akan segera berakhir. “Saya ingin sampaikan ke teman-teman, bahwa selama kita menjalankan strategi mengatasi pandemi ini dengan benar, enggak usah khawatir. Harusnya kita bisa.”

Dia menjelaskan target dalam mengatasi pandemi COVID-19 adalah mengurangi laju penularan. “Target kita di setiap pandemi adalah mengurangi laju penularan. Agar, Rumah Sakit kita atau sistem kesehatan kita bisa menampung merawat orang yang tertular, itu aja. Kita harus mengurangi laju penularan agar jumlah orang yang perlu dirawat itu bisa tercover dengan rumah sakit.”

“Itung-itungan untuk COVID-19 ini, dari 100 yang kena, yang butuh rumah sakit 20%. Artinya yang 80% itu seharusnya ditaruh di rumah isolasi, nah ini akan sembuh,” sambungnya.

Pasalnya, kata BGS, virus COVID-19 ini tidak sefatal virus lain seperti HIV atau MERS. “Karena memang virus ini tidak sefatal ya, tidak separah beberapa virus lain seperti HIV, atau misalnya MERS yang dulu ada di Timur Tengah. Fatality rate-nya tidak setinggi mereka.”

“Jadi asal bisa teridentifikasi cepat dan dirawat dengan cepat, insya Allah seharusnya sembuh dengan cepat,” katanya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1808 seconds (0.1#10.140)