Tiga Kue Lebaran Legendaris Ini Masih Eksis Sampai Sekarang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memiliki kuliner yang beragam, termasuk di antaranya kue Lebaran. Biasanya ada banyak jenis kue yang kerap dijadikan sebagai suguhan saat Lebaran. Bahkan beberapa di antaranya termasuk jenis kue tradisional yang hingga kini masih tetap eksis.
Perlu diketahui bahwa kue Lebaran seperti kue kastengel, kue nastar dan kukis cokelat bukan berasal dari Indonesia. Kue-kue tersebut dibawa bangsa Eropa dan disukai masyarakat Indonesia, sehingga menjadi kue khas Lebaran hingga saat ini.
Sementara itu, meski rasanya sederhana, namun kue tradisional Indonesia bisa membuat kangen seakan terbawa kepada kenangan masa lalu. Kira-kira apa aja kue yang termasuk dalam kue tradisional yang masih eksis sampai sekarang? Berikut daftar selengkapnya seperti dilansir Endeus TV.
1. Keciput Wijen
Jika dilihat sekilas, tampilan dari kue keciput wijen sama seperti onde-onde. Hanya saja tampilannya lebih kecil. Ciri khas dari keciput wijen adalah aromanya yang harum dengan perpaduan rasa gurih dan manis.
Tekstur dari kue keciput wijen ini sangat renyah sehingga cocok dijadikan sebagai camilan ketika berkumpul bersama keluarga. Kue yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah ini terbuat dari bahan tepung, margarin dan telur yang dicampur menjadi satu.
Setelah adonan jadi, selanjutnya bentuk menjadi bola-bola kecil lalu gulingkan di atas wijen. Goreng adonan hingga matang dan berwarna kecokelatan. Kue keciput wijen pun siap disantap.
2. Kue Sagon
Selain dijadikan sebagai kudapan pada saat Lebaran, kue sagon juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas daerah. Bahan pembuatan kue tradisional ini terdiri dari tepung beras ketan, kelapa parut, gula, margarin dan vanili sebagai penambah aroma harum.
Kue sagon memiliki tampilan luar, berupa permukaan kue terlihat kasar dan keras. Namun ketika menyantapnya, akan terasa tekstur yang lembut dan empuk. Tidak heran jika kue ini masih tetap eksis ketika menjelang Lebaran.
3. Kue Satru
Kue yang populer di daerah Jawa Tengah ini terbuat dari bahan bubuk kacang hijau kupas dan gula halus. Kue yang memiliki nama lain sebagai kue koya ini memiliki ukuran yang kecil. Pembuatannya pun menggunakan cetakan khusus. Adapun pembuatan kue satru menggunakan bahan kering, maka kue ini memiliki tekstur agak rapuh.
Perlu diketahui bahwa kue Lebaran seperti kue kastengel, kue nastar dan kukis cokelat bukan berasal dari Indonesia. Kue-kue tersebut dibawa bangsa Eropa dan disukai masyarakat Indonesia, sehingga menjadi kue khas Lebaran hingga saat ini.
Sementara itu, meski rasanya sederhana, namun kue tradisional Indonesia bisa membuat kangen seakan terbawa kepada kenangan masa lalu. Kira-kira apa aja kue yang termasuk dalam kue tradisional yang masih eksis sampai sekarang? Berikut daftar selengkapnya seperti dilansir Endeus TV.
1. Keciput Wijen
Jika dilihat sekilas, tampilan dari kue keciput wijen sama seperti onde-onde. Hanya saja tampilannya lebih kecil. Ciri khas dari keciput wijen adalah aromanya yang harum dengan perpaduan rasa gurih dan manis.
Tekstur dari kue keciput wijen ini sangat renyah sehingga cocok dijadikan sebagai camilan ketika berkumpul bersama keluarga. Kue yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah ini terbuat dari bahan tepung, margarin dan telur yang dicampur menjadi satu.
Setelah adonan jadi, selanjutnya bentuk menjadi bola-bola kecil lalu gulingkan di atas wijen. Goreng adonan hingga matang dan berwarna kecokelatan. Kue keciput wijen pun siap disantap.
2. Kue Sagon
Selain dijadikan sebagai kudapan pada saat Lebaran, kue sagon juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas daerah. Bahan pembuatan kue tradisional ini terdiri dari tepung beras ketan, kelapa parut, gula, margarin dan vanili sebagai penambah aroma harum.
Kue sagon memiliki tampilan luar, berupa permukaan kue terlihat kasar dan keras. Namun ketika menyantapnya, akan terasa tekstur yang lembut dan empuk. Tidak heran jika kue ini masih tetap eksis ketika menjelang Lebaran.
3. Kue Satru
Kue yang populer di daerah Jawa Tengah ini terbuat dari bahan bubuk kacang hijau kupas dan gula halus. Kue yang memiliki nama lain sebagai kue koya ini memiliki ukuran yang kecil. Pembuatannya pun menggunakan cetakan khusus. Adapun pembuatan kue satru menggunakan bahan kering, maka kue ini memiliki tekstur agak rapuh.
(nug)