Mampu Dorong Sektor Pariwisata, Pemprov Sulut Apresiasi Business Matching Mister Aladin
loading...
A
A
A
MANADO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) mengapresiasi kegiatan Business Matching yang diselenggarakan digital travel agent MNC, Mister Aladin, bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Langkah kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong sektor pariwisata di Sulut.
"Ini sebagai suatu wujud komitmen kita bersama untuk membantu secara khusus provinsi Sulawesi Utara dalam konteks kepariwisataan," kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat ditemui di kantornya, Rabu (19/5).
Steven mengatakan, sebagai daerah yang masuk dalam kategori superprioritas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Sulut diharapkan mampu mendongkrak pasar wisatawan yang lebih luas. "Tapi saya yakin kedatangan teman-teman (Mister Aladin dan Kemenparekraf) tidak akan sia-sia. Output dan outcome-nya akan beriringan. Kita lihat, kita rasakan, dan kita ambil manfaatnya," kata Mantan Ketua DPRD ini.
Dikatakan Steven, tren pertumbuhan ekonomi wilayah Sulut cenderung positif selama masa pandemi COVID-19. Hal ini tak lepas dari berbagai faktor yang menunjang kekebalan ekonomi daerah seperti sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan.
"Maka Pak Gubernur Olly Donlokambey men-drive sektor-sektor itu, termasuk sektor ini kita cari link-nya, benang merahnya di sektor pariwisata yang selama ini terpuruk," kata Wagub Sulut.
Adapun tiga sektor itu, lanjut Steven, saling beriringan membantu sektor pariwisata. "Pertama, tentunya pelaku kepariwisataan ini secara gampang cepat untuk merelokasi, selain itu mendivertifikasi usahanya, terutama sumber daya manusia," katanya.
Kedua, karena banyaknya tren investasi dari luar masuk ke beberapa sektor usaha di Indonesia memudahkan para pekerja asing masuk ke Indonesia, dan harus diisolasi terlebih dulu.
"Utama kesehatan, setelah dilihat oleh pemerintah pusat kita paling siap menjadi pintu kedatangan tenaga-tenaga profesional dari negara asing. Jadi untuk ke dareah lain semua harus dari Sulut. Dan dengan ini berkah para pelaku perhotelan mereka mendapatkan tamu isolasi selama lima hari. Hanya ada dua pintu gerbang, Jakarta dan Manado. Dan ini sangat membantu kita," papar Steven.
Ia melanjutkan, kedatangan kunjungan domestik saat ini mulai meningkat lagi. Hal itu karena gencarnya promosi yang dilakuakan Kemenparekraf.
"Di samping itu, kita menjadi terkenal karena komitmen kita melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Karena itu, pihaknya kini tengah menargetkan pelaksanaan platform wisata digital atau electronic-tourism (e-tourism). Hal itu untuk mengikuti tren global dan inovasi dalam menggaet para wisatawan. "Jadi target Pemprov Sulut karena memang digital tourism ini mutlak, kalau kita tidak lakukan maka sangat-sangat tertinggal,” terang Steven.
Karena itu, Steven berpendapat, adanya digital travel agent Mister Aladin merupakan sarana untuk membangun relasi ke pasar yang lebih luas.
“Saya yakin Mister Aladin ini network-nya luas, skalanya besar, akan sangat membantu stakeholder pariwisata kita di Sulut,” pungkasnya.
"Ini sebagai suatu wujud komitmen kita bersama untuk membantu secara khusus provinsi Sulawesi Utara dalam konteks kepariwisataan," kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat ditemui di kantornya, Rabu (19/5).
Steven mengatakan, sebagai daerah yang masuk dalam kategori superprioritas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Sulut diharapkan mampu mendongkrak pasar wisatawan yang lebih luas. "Tapi saya yakin kedatangan teman-teman (Mister Aladin dan Kemenparekraf) tidak akan sia-sia. Output dan outcome-nya akan beriringan. Kita lihat, kita rasakan, dan kita ambil manfaatnya," kata Mantan Ketua DPRD ini.
Dikatakan Steven, tren pertumbuhan ekonomi wilayah Sulut cenderung positif selama masa pandemi COVID-19. Hal ini tak lepas dari berbagai faktor yang menunjang kekebalan ekonomi daerah seperti sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan.
"Maka Pak Gubernur Olly Donlokambey men-drive sektor-sektor itu, termasuk sektor ini kita cari link-nya, benang merahnya di sektor pariwisata yang selama ini terpuruk," kata Wagub Sulut.
Adapun tiga sektor itu, lanjut Steven, saling beriringan membantu sektor pariwisata. "Pertama, tentunya pelaku kepariwisataan ini secara gampang cepat untuk merelokasi, selain itu mendivertifikasi usahanya, terutama sumber daya manusia," katanya.
Kedua, karena banyaknya tren investasi dari luar masuk ke beberapa sektor usaha di Indonesia memudahkan para pekerja asing masuk ke Indonesia, dan harus diisolasi terlebih dulu.
"Utama kesehatan, setelah dilihat oleh pemerintah pusat kita paling siap menjadi pintu kedatangan tenaga-tenaga profesional dari negara asing. Jadi untuk ke dareah lain semua harus dari Sulut. Dan dengan ini berkah para pelaku perhotelan mereka mendapatkan tamu isolasi selama lima hari. Hanya ada dua pintu gerbang, Jakarta dan Manado. Dan ini sangat membantu kita," papar Steven.
Ia melanjutkan, kedatangan kunjungan domestik saat ini mulai meningkat lagi. Hal itu karena gencarnya promosi yang dilakuakan Kemenparekraf.
"Di samping itu, kita menjadi terkenal karena komitmen kita melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Karena itu, pihaknya kini tengah menargetkan pelaksanaan platform wisata digital atau electronic-tourism (e-tourism). Hal itu untuk mengikuti tren global dan inovasi dalam menggaet para wisatawan. "Jadi target Pemprov Sulut karena memang digital tourism ini mutlak, kalau kita tidak lakukan maka sangat-sangat tertinggal,” terang Steven.
Karena itu, Steven berpendapat, adanya digital travel agent Mister Aladin merupakan sarana untuk membangun relasi ke pasar yang lebih luas.
“Saya yakin Mister Aladin ini network-nya luas, skalanya besar, akan sangat membantu stakeholder pariwisata kita di Sulut,” pungkasnya.
(tsa)