Menginap di Hotel, Pilihan Favorit Liburan Gaya Staycation

Senin, 20 April 2020 - 13:04 WIB
loading...
Menginap di Hotel, Pilihan...
Salah satu sudut kenyamanan dan fasilitas yang disediakan hotel. Foto Dok wonderfull Yogya
A A A
JAKARTA -

JAKARTA- Banyak orang yang merindukan pelesiran saat ini. Apalagi setelah cukup lama berdiam diri di rumah, karena kondisi wabah Covid-19 yang belum mereda. Nah, liburan favorit usai wabah ini berlalu, adalah staycation.

Apa itu staycation dan kemana saja traveling yang bisa dilakukan? Staycation adalah liburan yang dilakukan di sekitar rumah atau masih dekat dengan kawasan rumah. Gaya liburan ini, sebenarnya dipopulerkan di Amerika Serikat pada tahun 2008. Kala itu, terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang membuat warga Amerika Serikat harus berpikir dua kali untuk berlibur jarak jauh atau ke luar negeri. Sementara di Inggris, staycation mulai populer pada tahun 2009. Saat itu nilai tukar Poundsterling melemah dan banyak warga Inggris yang membatalkan rencana liburan internasional mereka dan memilih berlibur jarak dekat.

Tahun 2020 ini kondisi dunia tengah dirundung Pandemi Covid-19. Wabah mengerikan yang mengancam banyak jiwa di berbagai negara ini jadi krisis global. Namun, optimisme wabah ini segera berlalu sudah digaungkan sehingga orang-orang yang selama ini mengalami karantina di rumah saja akan merindukan pelesiran atau jalan-jalan kembali. Tak salah, bila staycation, akan menjadi tren liburan usai wabah ini pulih kembali.

Orang-orang akan memilih pelesiran yang tidak jauh dulu untuk sementara waktu, apalagi jalan-jalan keluar negeri.
Jadi pilihan staycation akan diambil para turis-turis domestik atau lokal. Mereka akan berlibur hanya untuk melepas penat semata. Pilihan ini diamini Chief Marketing Officer & Co-Founder tiket.com, Gaery Undarsa. "Orang-orang sudah merasa bosan tinggal terus di rumah. Mereka merindukan jalan-jalan. Dan yang diprediksi menjadi pilihan adalah menginap di hotel" ungkapnya saat video konference dengan media.

Mengapa pilih hotel? Karena kenyamanan dan fasilitas yang disediakan hotel, orang-orang ingin menikmatinya setelah bosan berada di rumah. Hotel yang dituju pun, tidak akan jauh-jauh dari area tempat tinggalnya. Umumnya masih di dalam kota mereka sendiri. Selain itu, orang-orang juga akan bermain di taman kota, bersepeda, pergi ke museum lokal atau sekadar wisata kuliner di restoran atau cafe terdekat.

Setelah itu, masyarakat akan mulai kembali bepergian ke tempat yang bisa mereka tempuh dengan kendaraan pribadi tanpa harus mengandalkan transportasi publik. Misalnya, warga Jakarta berlibur ke Bogor atau Bandung yang dapat dicapai dengan berkendara selama beberapa jam saja.

Pergerakan turis domestik ini, diakui Gaery akan terus meningkat seiring kondisi bangsa pulih dari Covid-19 ini. Kemudian, daerah wisata di Tanah Air yang jadi andalan para pelancong seperti Bali dan Yogyakarta atau yang lainnya akan menggeliat kembali. Setelah kondisi domestik normal, barulah orang berpikir untuk melancong ke luar negeri.
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1658 seconds (0.1#10.140)