Sebarkan Semangat Positif dengan Jadikan Perempuan Down Syndrome sebagai Model
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah gerakan unik dilakukan ElshéSkin. Brand kecantikan lokal itu menggandeng penyandang down syndrome, Namira (23 tahun) sebagai model kampanyenya. Hal ini bisadilihat di akun media sosial @elsheskin.
Baca juga: Peneliti Temukan Kaitan Kesehatan mulut dan Infeksi Covid-19
Tidak sedikit perempuan Indonesia merasa minder dengan kondisinya, bahkan lebih daripada itu tidak sedikit dari mereka yang menganggap dirinya tak cantik. Hal itu terjadi lantaran industri kecantikan kerap kali mengglorifikasi kecantikan dengan karakteristik fisik tertentu. Misalnya kulit putih, hidung mancung, langsing, rambut panjang, dan lain sebagainya.
Anggapan tersebut muncul karena adanya standar kecantikan yang keliru di tengah keseharian kita, yang dibawa oleh pemasaran produk-produk kecantikan.
Dilandasi keresahan tersebut, ElshéSkin menggelar kampanye unik dan sarat makna bertema #ImPerfectBeauty, yang menjadi trending topic. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, bahwa setiap perempuan Indonesia memiliki potensi kecantikannya masing-masing.
Menurut CEO ElshéSkin, Cyntha Octavia, sebagai jenama lokal, ElshéSkin memang memiliki pandangan berbeda terhadap definisi cantik itu sendiri. "Setiap perempuan punya sisi cantiknya tersendiri. Ini tentang bagaimana perempuan bisa percaya diri untuk mengeluarkan dan meng-embrace kecantikannya dengan menyebarkan semangat positif baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Perempuan berjerawat itu normal, tone kulit yg berbeda-beda itu anugerah," kata Cyntha dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (12/6).
Lewat kampanye #ImPerfectBeauty, ElshéSkin berharap perempuan Indonesia lebih mencintai diri sendiri dan segala kekurangannya. Misalnya, "walupun berjerawat jangan sampai kita merendahkan diri sendiri dan orang lain."
Ya, jerawat, kulit gelap, dan hal-hal yang sejauh ini dianggap dapat mengurangi nilai kecantikan, sejatinya sesuatu yang normal dimiliki oleh manusia. Bahwasannya, tak ada satu pun manusia yang sempurna, dan ketidaksempurnaan merupakan hal yang dimaklumi karena kita semua #ImPerfectBeauty.
Cyntha menambahkan, bahwa banyak perempuan yang tak sadar bahwa dirinya lebih cantik dari sebatas kondisi fisiknya. "Kamu cantik dengan kekurangan dan kelebihanmu. Let’s embrace our real beauty and our imperfections," tutur dia.
Menariknya, kampanye ini sukses mencuri perhatian lantaran ElshéSkin bekerja sama dengan empat model dari perempuan yang biasa kita temui sehari-hari mulai dari ibu rumah tangga sampai penyandang down syndrome.
Pemilihan perempuan penyandang down syndrome bukan tanpa alasan. Cyntha Octavia mengatakan, langkah tersebut dapat semakin memperjelas anggapan bahwa nilai kecantikan tak pernah memandang apapun dan siapapun.
"Dengan menggunakan model penyandang down syndrome, kami ingin membuktikan kepada perempuan Indonesia bahwa mereka yang secara medis dianggap memiliki kekurangan, tetap memiliki sisi cantik pada dirinya, jika Namira bisa membuktikan kepercayaan dirinya tentu kita semua bisa," jelasnya.
Dengan hadirnya kampanye ini, ElshéSkin berharap apa yang mereka lakukan dapat mengatasi keresahan sekaligus meluruskan pandangan keliru tentang kecantikan bagi seluruh perempuan di Indonesia.
Baca juga: Peneliti Temukan Kaitan Kesehatan mulut dan Infeksi Covid-19
Di sisi lain, mereka memastikan bahwa gelaran kampanye ini diiringi dengan pengenalan produk-produk Serum dari ElshéSkin. Namun, Cyntha Octavia mengatakan bahwa kampanye #ImPerfectBeauty tidak menitik beratkan pada penjualan produk, melainkan berfokus pada penyampaian semangat Elsheskin untuk seluruh perempuan di Indonesia.
Baca juga: Peneliti Temukan Kaitan Kesehatan mulut dan Infeksi Covid-19
Tidak sedikit perempuan Indonesia merasa minder dengan kondisinya, bahkan lebih daripada itu tidak sedikit dari mereka yang menganggap dirinya tak cantik. Hal itu terjadi lantaran industri kecantikan kerap kali mengglorifikasi kecantikan dengan karakteristik fisik tertentu. Misalnya kulit putih, hidung mancung, langsing, rambut panjang, dan lain sebagainya.
Anggapan tersebut muncul karena adanya standar kecantikan yang keliru di tengah keseharian kita, yang dibawa oleh pemasaran produk-produk kecantikan.
Dilandasi keresahan tersebut, ElshéSkin menggelar kampanye unik dan sarat makna bertema #ImPerfectBeauty, yang menjadi trending topic. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, bahwa setiap perempuan Indonesia memiliki potensi kecantikannya masing-masing.
Menurut CEO ElshéSkin, Cyntha Octavia, sebagai jenama lokal, ElshéSkin memang memiliki pandangan berbeda terhadap definisi cantik itu sendiri. "Setiap perempuan punya sisi cantiknya tersendiri. Ini tentang bagaimana perempuan bisa percaya diri untuk mengeluarkan dan meng-embrace kecantikannya dengan menyebarkan semangat positif baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Perempuan berjerawat itu normal, tone kulit yg berbeda-beda itu anugerah," kata Cyntha dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (12/6).
Lewat kampanye #ImPerfectBeauty, ElshéSkin berharap perempuan Indonesia lebih mencintai diri sendiri dan segala kekurangannya. Misalnya, "walupun berjerawat jangan sampai kita merendahkan diri sendiri dan orang lain."
Ya, jerawat, kulit gelap, dan hal-hal yang sejauh ini dianggap dapat mengurangi nilai kecantikan, sejatinya sesuatu yang normal dimiliki oleh manusia. Bahwasannya, tak ada satu pun manusia yang sempurna, dan ketidaksempurnaan merupakan hal yang dimaklumi karena kita semua #ImPerfectBeauty.
Cyntha menambahkan, bahwa banyak perempuan yang tak sadar bahwa dirinya lebih cantik dari sebatas kondisi fisiknya. "Kamu cantik dengan kekurangan dan kelebihanmu. Let’s embrace our real beauty and our imperfections," tutur dia.
Menariknya, kampanye ini sukses mencuri perhatian lantaran ElshéSkin bekerja sama dengan empat model dari perempuan yang biasa kita temui sehari-hari mulai dari ibu rumah tangga sampai penyandang down syndrome.
Pemilihan perempuan penyandang down syndrome bukan tanpa alasan. Cyntha Octavia mengatakan, langkah tersebut dapat semakin memperjelas anggapan bahwa nilai kecantikan tak pernah memandang apapun dan siapapun.
"Dengan menggunakan model penyandang down syndrome, kami ingin membuktikan kepada perempuan Indonesia bahwa mereka yang secara medis dianggap memiliki kekurangan, tetap memiliki sisi cantik pada dirinya, jika Namira bisa membuktikan kepercayaan dirinya tentu kita semua bisa," jelasnya.
Dengan hadirnya kampanye ini, ElshéSkin berharap apa yang mereka lakukan dapat mengatasi keresahan sekaligus meluruskan pandangan keliru tentang kecantikan bagi seluruh perempuan di Indonesia.
Baca juga: Peneliti Temukan Kaitan Kesehatan mulut dan Infeksi Covid-19
Di sisi lain, mereka memastikan bahwa gelaran kampanye ini diiringi dengan pengenalan produk-produk Serum dari ElshéSkin. Namun, Cyntha Octavia mengatakan bahwa kampanye #ImPerfectBeauty tidak menitik beratkan pada penjualan produk, melainkan berfokus pada penyampaian semangat Elsheskin untuk seluruh perempuan di Indonesia.
(nug)