Dokter Tirta Paparkan Fakta Tentang dr Lois si Penantang Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan Dokter Lois di jagat maya dianggap memperkeruh penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Pernyataannya mengenai Covid-19 tidak ada menjadi kontroversi saat ini.
Tak hanya itu, Dokter Lois pun menganggap pasien Covid-19 yang meninggal dunia itu bukan karena serangan virus SARS-CoV2, melainkan interaksi antar obat. Menurutnya, pemberian obat oleh dokter ke pasien Covid-19 memperparah kondisi kesehatan mereka sampai akhirnya meninggal dunia.
Informasi yang disampaikan dr Lois pun banyak dibantah oleh praktisi kesehatan maupun dokter yang menangani pasien Covid-19 secara langsung, termasuk Dokter Tirta yang sangat aktif sebagai relawan Covid-19 sejak pandemi awal.
Di Instagram pribadinya, dr Tirta pun secara gamblang membeberkan fakta-fakta mengenai dr Lois, termasuk hoaks yang disebarkan ke publik. Apa saja temuan dr Tirta mengenai dr Lois, berikut selengkapnya:
Baca Juga : Peneliti Bio Farma Tegaskan Vaksin Tidak Cegah Infeksi Covid-
"1. Semua dokter di Indonesia harus terikat di organisasi profesi bernama IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan Ibu Lois tidak terdaftar sebagai anggota IDI.
2. Status dokter beliau dipertanyakan, STR (surat tanda registrasi) beliau tidak aktif sejak 2017.
3. Ibu Lois tidak menangani pasien pandemi, baik menjadi relawan maupun praktek.
4. Ibu Lois sudah mendapatkan dokumentasi di berbagai laman media sosialnya sebelum dihapus kedapatan menghina dan memaki menggunakan kata kotor dan kasar kepada beberapa dokter seperti Dokter Ninggar, Dokter Dewa, Profesor Ahmad Zubairi, Dokter Daeng, Dokter Adib, Dokter Pukovisa, saya sendiri (Dokter Tirta), Dokter Adam, dan sebagai lainnya.
Ibu Lois ada bukti saya sudah meng-capture beliau memaki-maki teman-teman dokter. Kenapa PB IDI pusat mengundang? Karena statement Ibu Lois telah dirasa menyebabkan 'false information'.
Tak hanya itu, Dokter Lois pun menganggap pasien Covid-19 yang meninggal dunia itu bukan karena serangan virus SARS-CoV2, melainkan interaksi antar obat. Menurutnya, pemberian obat oleh dokter ke pasien Covid-19 memperparah kondisi kesehatan mereka sampai akhirnya meninggal dunia.
Informasi yang disampaikan dr Lois pun banyak dibantah oleh praktisi kesehatan maupun dokter yang menangani pasien Covid-19 secara langsung, termasuk Dokter Tirta yang sangat aktif sebagai relawan Covid-19 sejak pandemi awal.
Di Instagram pribadinya, dr Tirta pun secara gamblang membeberkan fakta-fakta mengenai dr Lois, termasuk hoaks yang disebarkan ke publik. Apa saja temuan dr Tirta mengenai dr Lois, berikut selengkapnya:
Baca Juga : Peneliti Bio Farma Tegaskan Vaksin Tidak Cegah Infeksi Covid-
"1. Semua dokter di Indonesia harus terikat di organisasi profesi bernama IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan Ibu Lois tidak terdaftar sebagai anggota IDI.
2. Status dokter beliau dipertanyakan, STR (surat tanda registrasi) beliau tidak aktif sejak 2017.
3. Ibu Lois tidak menangani pasien pandemi, baik menjadi relawan maupun praktek.
4. Ibu Lois sudah mendapatkan dokumentasi di berbagai laman media sosialnya sebelum dihapus kedapatan menghina dan memaki menggunakan kata kotor dan kasar kepada beberapa dokter seperti Dokter Ninggar, Dokter Dewa, Profesor Ahmad Zubairi, Dokter Daeng, Dokter Adib, Dokter Pukovisa, saya sendiri (Dokter Tirta), Dokter Adam, dan sebagai lainnya.
Ibu Lois ada bukti saya sudah meng-capture beliau memaki-maki teman-teman dokter. Kenapa PB IDI pusat mengundang? Karena statement Ibu Lois telah dirasa menyebabkan 'false information'.