Turut Perangi Covid-19, Louis Vuitton Bikin Pakaian Medis

PARIS - Dikenal sebagai penghasil tas, sepatu, perhiasan, pewangi, arloji dan pakaian kelas atas sejak 1854, Louis Vuitton kini mencoba turut berperan dalam memerangi pandemi coronavirus atau Covid-19 yang melanda dunia. Untuk kali pertama, rumah mode mewah asal Paris itu menciptakan item lain yang banyak dicara tenaga medis saat ini, yakni pakaian medis.

Louis Vuitton membuka kembali rumah makan mereka yang siap dipakai khusus untuk membuat salah satu alat medis yang sangat dibutuhkan tersebut. Seperti dilansir laman Forbes, Senin (20/4), pakaian itu dibuat khusus untuk tenaga medis di enam rumah sakit di Paris, khususnya RS Assistance Publique - Hopitaux de Paris yang disebut AP-HP, yang menjadi salah satu RS rujukan Covid-19.

"Kami bangga dapat membantu para profesional kesehatan dan menempatkan pengetahuan kami di Hopitaux de Paris untuk membuat pakaian untuk staf medis." kata Chairman dan CEO Louis Vuitton, Michael Burke.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pengrajin dari atelier kami yang secara sukarela berpartisipasi dalam aksi ini dan yang telah dengan berani mengajukan diri mereka sendiri untuk melengkapi petugas kesehatan di rumah sakit yang membutuhkan baju medis," katanya lagi.

"Setiap malam, baju yang dibuat hari itu didistribusikan ke enam rumah sakit di Paris. 20 sukarelawan membuat ribuan baju untuk memberikan dukungan bagi para pekerja kesehatan di Hopitaux de Paris," tambahnya.

Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan berbagai bisnis di seluruh dunia, Louis Vuitton termasuk bisnis yang tidak kebal terhadap dampaknya terutama sejak mereka menonaktifkan bisnisnya sementara. "Ternyata ketika toko Anda benar-benar ditutup secara fisik, seluruh konten ditutup, kami tidak semulus yang kami kira," kata Burke.

Seperti banyak merek fesyen lainnya, Louis Vuitton telah menggunakan kekuatan mereka untuk kebaikan dengan membuat pasokan medis. "Secara keseluruhan, di dalam perusahaan, semua orang ingin membantu seperti yang Anda lihat. Itu didasarkan pada orang-orang yang suka rela dan ingin berbuat baik," tutup Burke.

(Deslita Krissanta Sibuea)