; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Febs Tersingkir dari MCI Season 8 Usai Gagal Olah Coklat
loading...
Febs Tersingkir dari MCI Season 8 Usai Gagal Olah Coklat. Foto/tangkapan layar.
A
A
A
JAKARTA - Febs tersingkir dari MasterChef Indonesia (MCI) season 8 , Sabtu (21/8) usai gagal mengolah coklat pada pressure test. Dengan demikian, Febs gagal lolos melaju ke babak 3 besar.
Pada pressure test, juri memberikan tantangan aneka coklat. Di mana Febs dan Nadya diberi kebebasan untuk mengolah menu apapun selama 60 menit dengan coklat yang telah disediakan, baik dessert ataupun savory.
Nadya yang selama ini dikenal memiliki keahlian membuat dessert seakan langsung menemukan secercah harapan.
“Aku lumayan excited banget sih harus bikin coklat di pressure test karena aku tau mau bikin apa," ujar Nadya.
“Di pressure test kali ini bersaing sama Nadya dan membuat dessert, ini suicide sih sebenernya buat aku. But i think, i can," sambung Febs.
Diberikan kebebasan untuk mengolah menu apapun, namun Febs memilih untuk membuat hidangan penutup seperti yang dilakukan oleh Nadya. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan dari juri.
"'Febs kenapa kamu bikin dessert? Kamu memilih fight her untuk head to head, padahal bisa pilih savory'," tanya Chef Renatta .
Mendapatkan pertanyaan tersebut, Febs dengan tegas menjawab bahwa ia juga bisa membuat dessert dan ingin membuktikan kemampuannya. Febs membuat dessert chocolate cake with vanilla and rum mascarpone.
Sementara Nadya membuat bombe alaska. Secara rasa, Febs lebih unggul. Namun sayang, ia harus pulang hanya karena satu komponen.
“Rum chocolate dan mascarpone itu perpaduan yang sempurna. For the flavor, its good. Tapi i wish chocolatenya lebih chocolaty," komentar Chef Arnold terhadap menu milik Febs.
Namun hidangan tersebut belum dapat mengantarkan Febs untuk lolos ke babak 3 besar. Karena hidangan keduanya sangat seimbang dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, akhirnya juri memutuskan bahwa pemenangnya ditentukan oleh satu komponen.
“So ini decision yang lumayan tough and it comes down to satu komponen. Sayangnya butter, so cake really matters kalau dia agak butter seperti itu. Febs i am so sorry, kamu yang harus pulang," kata Chef Juna .
Pada pressure test, juri memberikan tantangan aneka coklat. Di mana Febs dan Nadya diberi kebebasan untuk mengolah menu apapun selama 60 menit dengan coklat yang telah disediakan, baik dessert ataupun savory.
Nadya yang selama ini dikenal memiliki keahlian membuat dessert seakan langsung menemukan secercah harapan.
“Aku lumayan excited banget sih harus bikin coklat di pressure test karena aku tau mau bikin apa," ujar Nadya.
“Di pressure test kali ini bersaing sama Nadya dan membuat dessert, ini suicide sih sebenernya buat aku. But i think, i can," sambung Febs.
Diberikan kebebasan untuk mengolah menu apapun, namun Febs memilih untuk membuat hidangan penutup seperti yang dilakukan oleh Nadya. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan dari juri.
"'Febs kenapa kamu bikin dessert? Kamu memilih fight her untuk head to head, padahal bisa pilih savory'," tanya Chef Renatta .
Mendapatkan pertanyaan tersebut, Febs dengan tegas menjawab bahwa ia juga bisa membuat dessert dan ingin membuktikan kemampuannya. Febs membuat dessert chocolate cake with vanilla and rum mascarpone.
Sementara Nadya membuat bombe alaska. Secara rasa, Febs lebih unggul. Namun sayang, ia harus pulang hanya karena satu komponen.
“Rum chocolate dan mascarpone itu perpaduan yang sempurna. For the flavor, its good. Tapi i wish chocolatenya lebih chocolaty," komentar Chef Arnold terhadap menu milik Febs.
Namun hidangan tersebut belum dapat mengantarkan Febs untuk lolos ke babak 3 besar. Karena hidangan keduanya sangat seimbang dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, akhirnya juri memutuskan bahwa pemenangnya ditentukan oleh satu komponen.
“So ini decision yang lumayan tough and it comes down to satu komponen. Sayangnya butter, so cake really matters kalau dia agak butter seperti itu. Febs i am so sorry, kamu yang harus pulang," kata Chef Juna .
(dra)
Explore More