Habbatussauda dan Madu Diyakini Dapat Hambat Replika Virus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Obat herbal semakin dilirik masyarakat selama masa pandemi Covid-19 . Masyarakat meyakini herbal dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh karena kandungan bahan alami yang ada di dalamnya.
Baca juga: Cha Eun Woo Diincar Bintangi Drama Korea Dak Gang Jeong
Salah satu herbal yang dinilai efektif untuk membuat tubuh tetap bugar dan fit adalah madu dan habbatussauda (jintan hitam).
Herbal yang sudah digunakan sejak ratusan tahun ini dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, kombinasi madu dan habbatussauda juga terbukti efektif mempercepat proses pemulihan pada pasien Covid-19.
Efektivitas madu dan habbatussauda ini dibuktikan dengan studi in vitro yang dilakukan di Mesir.
Tim Edukasi Media Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Afifah K. Vardhani, M.Si, hingga saat ini belum ada protokol pengobatan yang efektif dalam mengelola infeksi Covid-19. Namun, beberapa herbal seperti habbatussauda terbukti memiliki potensi terapeutik terhadap infeksi virus, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan pada pasien Covid-19.
"Habbatussauda mengandung senyawa aktif utama yaitu thymoquinone yang memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, antivirus, anti mikroba, dan imunomodulator. Berdasarkan studi in vitro di Mesir, thymoquinone pada habbatussauda menunjukkan aktivitas antivirus terhadap virus SARS-CoV-2, serta mampu menghambat replikasi virus," kata dr. Afifah dalam siaran persnya, Jumat (27/8/2021).
Lebih lanjut, dr. Afifah juga memaparkan bahwa herbal yang terkenal dengan julukan 'penyembuh segala macam Penyakit' ini juga teruji secara klinis dapat meningkatkan respons imun, mengurangi respons peradangan, serta membantu mengurangi efek samping dari konsumsi obat-obatan medis. Hal yang sama juga berlaku pada madu.
Baca juga: Nadya Puteri Grand Finalis MasterChef Indonesia Season 8 yang Alami Cinta Lokasi
"Studi in vitro menunjukkan komponen chrysin, kaempferol, dan quercetin pada madu mampu menghambat masuknya virus ke sel inang dan menghambat replikasi virus. Uji praklinik ini juga menyebutkan bahwa chrysin dan kaemferol membantu menghambat peradangan pada paru-paru," tuntasnya.
Baca juga: Cha Eun Woo Diincar Bintangi Drama Korea Dak Gang Jeong
Salah satu herbal yang dinilai efektif untuk membuat tubuh tetap bugar dan fit adalah madu dan habbatussauda (jintan hitam).
Herbal yang sudah digunakan sejak ratusan tahun ini dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, kombinasi madu dan habbatussauda juga terbukti efektif mempercepat proses pemulihan pada pasien Covid-19.
Efektivitas madu dan habbatussauda ini dibuktikan dengan studi in vitro yang dilakukan di Mesir.
Tim Edukasi Media Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Afifah K. Vardhani, M.Si, hingga saat ini belum ada protokol pengobatan yang efektif dalam mengelola infeksi Covid-19. Namun, beberapa herbal seperti habbatussauda terbukti memiliki potensi terapeutik terhadap infeksi virus, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan pada pasien Covid-19.
"Habbatussauda mengandung senyawa aktif utama yaitu thymoquinone yang memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, antivirus, anti mikroba, dan imunomodulator. Berdasarkan studi in vitro di Mesir, thymoquinone pada habbatussauda menunjukkan aktivitas antivirus terhadap virus SARS-CoV-2, serta mampu menghambat replikasi virus," kata dr. Afifah dalam siaran persnya, Jumat (27/8/2021).
Lebih lanjut, dr. Afifah juga memaparkan bahwa herbal yang terkenal dengan julukan 'penyembuh segala macam Penyakit' ini juga teruji secara klinis dapat meningkatkan respons imun, mengurangi respons peradangan, serta membantu mengurangi efek samping dari konsumsi obat-obatan medis. Hal yang sama juga berlaku pada madu.
Baca juga: Nadya Puteri Grand Finalis MasterChef Indonesia Season 8 yang Alami Cinta Lokasi
"Studi in vitro menunjukkan komponen chrysin, kaempferol, dan quercetin pada madu mampu menghambat masuknya virus ke sel inang dan menghambat replikasi virus. Uji praklinik ini juga menyebutkan bahwa chrysin dan kaemferol membantu menghambat peradangan pada paru-paru," tuntasnya.
(nug)