Kasus Covid-19 Meningkat, PMI Beri Dukungan ke Jawa Timur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terus meningkatnya angka kasus corona virus disease (Covid-19) di wilayah Jawa Timur menjadi sorotan beberapa waktu belakangan. Serius menangani pandemi virus ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun membutuhkan bantuan dukungan banyak relawan.
Merespons hal tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat akan mengerahkan sebagian relawan dan armadanya ke Jatim guna mengantisipasi dan mengendalikan penyebaran Covid-19. Langkah itu memeroleh sambutan yang baik, terutama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said mengungkapkan, keterlibatan relawan PMI dalam membantu mengendalikan kasus terjangkitnya Covid-19 di Jatim, tentu sudah menjadi kesepakatan antara Ketua Gugus Tugas Nasional Covid-19, Letjend Doni Monardo dengan Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla. Langkah ini pun sudah menjadi tugas PMI untuk ikut menurunkan kasus Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.
"PMI memperkuat operasi di Jatim karena ada gejala, terutama Kota Surabaya dan sekitarnya menjadi episentrum baru. Ditambah sebagai organisasi kuasi pemerintah, tugas PMI adalah mendukung masyarakat dan membantu upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini," ucap Sudirman melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (30/5).
Koordinasi dengan stakeholders lainnya juga menjadi hal utama dalam persiapan mengerahkan relawan. Persiapan bahkan sudah difokuskan sejak Ramadhan lalu. "Kami persiapkan sejak sebelum libur Lebaran, seperti halnya berkoordinasi dengan PMI Jatim, Pemda Jatim, Kodam Brawijaya, Polda Jatim, serta para relawan sedang terus dilakukan," terang Sudirman.
Menurut Sudirman, koordinasi tersebut sangatlah penting dilakukan dan berharap semua pihak mengambil kebijakan dan melakukan tindakan berbasis bukti dan sains. Selain itu, menyusul kebutuhan logistik dan kendaraan yang mendukung relawan dalam menghadapi Covid-19 juga tengah dipersiapkan. Bahkan, kendaraan operasional sebagian sudah bergerak ke Jawa Timur untuk persiapan melakukan lahkah-langkah tindakan. "Gudang logistik dan posko operasi sedang kami persiapkan," tambahnya.
PMI saat ini memiliki 1,5 juta relawan, 2.000di antaranya sudah terlatih. Sedangkan untuk jumlah relawan yang diturunkan untuk mengendalikan pandemi Covid-19 di Jatim sedang dikoordinasikan lebih lanjut. Para relawan nantinya bekerja sesuai target-target tertentu untuk melawan Covid-19. Mengingat tujuannya adalah mendukung pemerintah, sehingga salah satunya adalah melakukan sterilisasi kota-kota berisiko tinggi.
Sudirman mencontohkan tugas kecilnya relawan tersebut melakukan penyemprotan disinfektasi secara besar-besaran, sosialisasi physical distancing, serta sosialisasi pola hidup bersih dan sehat. "Mereka akan melakukan pembagian kit kesehatan seperti masker dan sabun antiseptik, melakukan penyemprotan, dan pelayanan ambulans untuk pasien, hingga pengurusan jenazah Covid-19," tuturnya.
Sementara itu, Pakar Epidemiologi dr L Aswin Pramono, SpPD, M. Epid memaparkan, peranan relawan dalam membantu melawan pendemi ini sangat dibutuhkan seperti halnya yang dilakukan PMI. Namun, dengan beberapa cara misalnya, relawan ikut menyosialisasikan pentingnya physical distancing, pola hidup bersih dan sehat di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar. Hal ini berlaku di semua daerah, termasuk Jatim, yang angka kasus Covid-19 kian bertambah.
"Sosialisasi physical distancing dalam situasi PSBB ini di semua sektor: pendidikan, perdagangan/industri, kendaraan umum, tempat umum, mall, restoran, mesti dilakukan" kata dr Aswin. Tak cukup itu, dr Aswin menambahkan, para relawan juga harus aktif di media sosial dalam melawan corona. Langkah ini juga perlu dilakukan untuk selalu menyuarakan kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19.
Merespons hal tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat akan mengerahkan sebagian relawan dan armadanya ke Jatim guna mengantisipasi dan mengendalikan penyebaran Covid-19. Langkah itu memeroleh sambutan yang baik, terutama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said mengungkapkan, keterlibatan relawan PMI dalam membantu mengendalikan kasus terjangkitnya Covid-19 di Jatim, tentu sudah menjadi kesepakatan antara Ketua Gugus Tugas Nasional Covid-19, Letjend Doni Monardo dengan Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla. Langkah ini pun sudah menjadi tugas PMI untuk ikut menurunkan kasus Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.
"PMI memperkuat operasi di Jatim karena ada gejala, terutama Kota Surabaya dan sekitarnya menjadi episentrum baru. Ditambah sebagai organisasi kuasi pemerintah, tugas PMI adalah mendukung masyarakat dan membantu upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini," ucap Sudirman melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (30/5).
Koordinasi dengan stakeholders lainnya juga menjadi hal utama dalam persiapan mengerahkan relawan. Persiapan bahkan sudah difokuskan sejak Ramadhan lalu. "Kami persiapkan sejak sebelum libur Lebaran, seperti halnya berkoordinasi dengan PMI Jatim, Pemda Jatim, Kodam Brawijaya, Polda Jatim, serta para relawan sedang terus dilakukan," terang Sudirman.
Menurut Sudirman, koordinasi tersebut sangatlah penting dilakukan dan berharap semua pihak mengambil kebijakan dan melakukan tindakan berbasis bukti dan sains. Selain itu, menyusul kebutuhan logistik dan kendaraan yang mendukung relawan dalam menghadapi Covid-19 juga tengah dipersiapkan. Bahkan, kendaraan operasional sebagian sudah bergerak ke Jawa Timur untuk persiapan melakukan lahkah-langkah tindakan. "Gudang logistik dan posko operasi sedang kami persiapkan," tambahnya.
PMI saat ini memiliki 1,5 juta relawan, 2.000di antaranya sudah terlatih. Sedangkan untuk jumlah relawan yang diturunkan untuk mengendalikan pandemi Covid-19 di Jatim sedang dikoordinasikan lebih lanjut. Para relawan nantinya bekerja sesuai target-target tertentu untuk melawan Covid-19. Mengingat tujuannya adalah mendukung pemerintah, sehingga salah satunya adalah melakukan sterilisasi kota-kota berisiko tinggi.
Sudirman mencontohkan tugas kecilnya relawan tersebut melakukan penyemprotan disinfektasi secara besar-besaran, sosialisasi physical distancing, serta sosialisasi pola hidup bersih dan sehat. "Mereka akan melakukan pembagian kit kesehatan seperti masker dan sabun antiseptik, melakukan penyemprotan, dan pelayanan ambulans untuk pasien, hingga pengurusan jenazah Covid-19," tuturnya.
Sementara itu, Pakar Epidemiologi dr L Aswin Pramono, SpPD, M. Epid memaparkan, peranan relawan dalam membantu melawan pendemi ini sangat dibutuhkan seperti halnya yang dilakukan PMI. Namun, dengan beberapa cara misalnya, relawan ikut menyosialisasikan pentingnya physical distancing, pola hidup bersih dan sehat di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar. Hal ini berlaku di semua daerah, termasuk Jatim, yang angka kasus Covid-19 kian bertambah.
"Sosialisasi physical distancing dalam situasi PSBB ini di semua sektor: pendidikan, perdagangan/industri, kendaraan umum, tempat umum, mall, restoran, mesti dilakukan" kata dr Aswin. Tak cukup itu, dr Aswin menambahkan, para relawan juga harus aktif di media sosial dalam melawan corona. Langkah ini juga perlu dilakukan untuk selalu menyuarakan kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19.
(nug)