Cegah Risiko Penyakit Serius, Perawatan Gigi dan Mulut Jangan Diabaikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Permasalahan pada gigi dan mulut tak bisa dipandang enteng. Gigi berlubang, misalnya, bila dibiarkan dapat berpotensi mengakibatkan permasalahan kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung.
Studi menyebutkan bahwa orang yang memiliki permasalahan gigi berlubang parah berisiko terkena penyakit jantung hingga tiga kali lebih tinggi.
Pakar Kardiologi dari RSJPD Harapan Kita dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC menerangkan, gangguan pada jantung yang sering kali berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut adalah endokarditis. Gangguan kesehatan ini terjadi ketika kuman masuk ke aliran darah sehingga memicu peradangan serta kerusakan pada katup jantung dan menyebabkan kebocoran.
"Kumpulan kuman yang menempel pada jaringan yang luka akan meningkatkan risiko infeksi lanjut dan stroke sehingga diperlukan penanganan segera dan operasi katup, bahkan penggantian katup jantung," jelas dr. Ario dalam konferensi pers virtual Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2021, Kamis (23/9/2021).
"Kuman salah satunya dapat berasal dari kondisi kesehatan gigi yang buruk, seperti gigi berlubang parah. Jadi, endokarditis sangat bisa dicegah, termasuk dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut serta rutin memeriksakan gigi,” lanjutnya.
Permasalahan gigi dan mulut sendiri masih menjadi salah satu isu kesehatan utama yang dialami setengah populasi dunia dari berbagai lapisan usia, termasuk di Indonesia. Data menyebutkan, sebanyak 7 dari 10 masyarakat Indonesia menderita gigi berlubang. Hal ini menandakan masih rendahnya kepedulian masyarakat akan pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut.
Tantangan terkait permasalahan gigi dan mulut, menurut Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation Ratu Mirah Afifah, semakin terasa di masa pandemi seperti sekarang. Survei global Pepsodent menunjukkan bahwa 30% responden di Indonesia mengaku, pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi, umumnya disebabkan rasa malas (46%).
"Akibatnya, permasalahan gigi dan mulut kian meningkat, seperti kemunculan gigi berlubang baru pada 25% responden Indonesia,” ujar Mirah.
Melihat fakta tersebut, edukasi konsisten masih sangat dibutuhkan. Maka itu, BKGN kembali dihadirkan. Ini adalah program yang diinisiasi PT Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent, bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Kementerian Kesehatan, dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI).
Layanan kesehatan gigi dan mulut berbasis digital dalam BKGN merupakan alternatif tepat untuk menjangkau masyarakat luas. Untuk itu, BKGN 2021 kembali mengoptimalkan layanan teledentistry nasional “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” melalui official WhatsApp Tanya Pepsodent di 0878-8876-8880 selama November-Desember 2021 dengan melibatkan dokter gigi dari 28 Fakultas Kedokteran Gigi dan 50 PDGI Cabang.
Hingga saat ini, BKGN yang digelar sejak 2010 telah memberi manfaat kepada lebih dari 500 ribu masyarakat Indonesia, melibatkan 135 PDGI Cabang, 26 Fakultas Kedokteran Gigi, serta lebih dari 17.000 dokter gigi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi.
Pelaksanaan BKGN 2021 menjadi awal dari kampanye terbaru Pepsodent Yuk #SikatGigiSekarang untuk #SenyumIndonesia, yang diwujudkan lewat tiga pilar IDE. Yaitu Inovasi produk, Dukungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, serta Edukasi secara berkelanjutan.
Studi menyebutkan bahwa orang yang memiliki permasalahan gigi berlubang parah berisiko terkena penyakit jantung hingga tiga kali lebih tinggi.
Pakar Kardiologi dari RSJPD Harapan Kita dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC menerangkan, gangguan pada jantung yang sering kali berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut adalah endokarditis. Gangguan kesehatan ini terjadi ketika kuman masuk ke aliran darah sehingga memicu peradangan serta kerusakan pada katup jantung dan menyebabkan kebocoran.
"Kumpulan kuman yang menempel pada jaringan yang luka akan meningkatkan risiko infeksi lanjut dan stroke sehingga diperlukan penanganan segera dan operasi katup, bahkan penggantian katup jantung," jelas dr. Ario dalam konferensi pers virtual Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2021, Kamis (23/9/2021).
"Kuman salah satunya dapat berasal dari kondisi kesehatan gigi yang buruk, seperti gigi berlubang parah. Jadi, endokarditis sangat bisa dicegah, termasuk dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut serta rutin memeriksakan gigi,” lanjutnya.
Permasalahan gigi dan mulut sendiri masih menjadi salah satu isu kesehatan utama yang dialami setengah populasi dunia dari berbagai lapisan usia, termasuk di Indonesia. Data menyebutkan, sebanyak 7 dari 10 masyarakat Indonesia menderita gigi berlubang. Hal ini menandakan masih rendahnya kepedulian masyarakat akan pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut.
Tantangan terkait permasalahan gigi dan mulut, menurut Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation Ratu Mirah Afifah, semakin terasa di masa pandemi seperti sekarang. Survei global Pepsodent menunjukkan bahwa 30% responden di Indonesia mengaku, pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi, umumnya disebabkan rasa malas (46%).
"Akibatnya, permasalahan gigi dan mulut kian meningkat, seperti kemunculan gigi berlubang baru pada 25% responden Indonesia,” ujar Mirah.
Melihat fakta tersebut, edukasi konsisten masih sangat dibutuhkan. Maka itu, BKGN kembali dihadirkan. Ini adalah program yang diinisiasi PT Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent, bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Kementerian Kesehatan, dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI).
Layanan kesehatan gigi dan mulut berbasis digital dalam BKGN merupakan alternatif tepat untuk menjangkau masyarakat luas. Untuk itu, BKGN 2021 kembali mengoptimalkan layanan teledentistry nasional “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” melalui official WhatsApp Tanya Pepsodent di 0878-8876-8880 selama November-Desember 2021 dengan melibatkan dokter gigi dari 28 Fakultas Kedokteran Gigi dan 50 PDGI Cabang.
Baca Juga
Hingga saat ini, BKGN yang digelar sejak 2010 telah memberi manfaat kepada lebih dari 500 ribu masyarakat Indonesia, melibatkan 135 PDGI Cabang, 26 Fakultas Kedokteran Gigi, serta lebih dari 17.000 dokter gigi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi.
Pelaksanaan BKGN 2021 menjadi awal dari kampanye terbaru Pepsodent Yuk #SikatGigiSekarang untuk #SenyumIndonesia, yang diwujudkan lewat tiga pilar IDE. Yaitu Inovasi produk, Dukungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, serta Edukasi secara berkelanjutan.
(tsa)