6 Kenyataan Pahit dalam Dunia Nyata yang Terekam dalam Squid Game
loading...
A
A
A
Namun karena dia mencuri uang dari kliennya, Sang-woo akhirnya jadi buronan polisi. Kekayaan yang sudah diperolehnya pun hilang dengan sekejap, dan membuatnya kembali miskin dan terjerat utang seperti Gi-hun.
Baca Juga: Teori 'Squid Game': Gi-Hun dan Il-Nam Punya Hubungan Darah, Ini Alasannya
3. PUNYA KEMAMPUAN YANG BAIK TIDAK BERARTI BISA SUKSES
Foto: Netflix
Kadang kala, keberuntungan malah berperan paling penting dalam hidup kita. Gi-hun misalnya. Diatidak punya cukup kecerdasan untuk menganalisis permainan. Namun dia selalu berada bersama orang yang tepat. Dalam permainan pertama, dia ditolong Ali. Dalam permainan melompat kaca, dia juga beruntung berada di urutan terakhir.
Ini berbeda dengan peserta tukang kaca yang kalau secara logika, dia mestinya sukses dalam bidang permainan yang sangat sesuai keahliannya itu. Sayangnya, dia bertemu Sang-woo yang licik, dan membuatnya harus tewas mengenaskan. Jangan lupa juga, dia pun dicurangi oleh penyelenggara acara yang mematikan lampu agar dia tak bisa menganalisis kaca.
Dalam kehidupan nyata pun, keahlian yang kita miliki belum tentu bisa mengantarkan kita ke tingkat kesuksesan yang diinginkan. Masih ada peran seperti status sosial, lingkungan sekitar, keberuntungan, serta momen yang tepat yang sulit untuk diprediksi oleh siapa pun.
4. DISKRIMINASI GENDER
![6 Kenyataan Pahit dalam Dunia Nyata yang Terekam dalam Squid Game]()
Foto: Netflix
Hal ini tergambar pada sosok Ni-myeo yang sangat merendahkan Deok-soo karena ia perempuan. Deok-soo hanya melihat perempuan itu sebagai objek saja, bukan manusia yang layak diharfai. Ni-myeo juga langsung disingkirkan oleh Deok-soo sebelum permainan tarik tambang karena pria itu hanya menginginkan orang-orang yang kuat secara fisik.
Baca Juga: Teori 'Squid Game': Gi-Hun dan Il-Nam Punya Hubungan Darah, Ini Alasannya
3. PUNYA KEMAMPUAN YANG BAIK TIDAK BERARTI BISA SUKSES

Foto: Netflix
Kadang kala, keberuntungan malah berperan paling penting dalam hidup kita. Gi-hun misalnya. Diatidak punya cukup kecerdasan untuk menganalisis permainan. Namun dia selalu berada bersama orang yang tepat. Dalam permainan pertama, dia ditolong Ali. Dalam permainan melompat kaca, dia juga beruntung berada di urutan terakhir.
Ini berbeda dengan peserta tukang kaca yang kalau secara logika, dia mestinya sukses dalam bidang permainan yang sangat sesuai keahliannya itu. Sayangnya, dia bertemu Sang-woo yang licik, dan membuatnya harus tewas mengenaskan. Jangan lupa juga, dia pun dicurangi oleh penyelenggara acara yang mematikan lampu agar dia tak bisa menganalisis kaca.
Dalam kehidupan nyata pun, keahlian yang kita miliki belum tentu bisa mengantarkan kita ke tingkat kesuksesan yang diinginkan. Masih ada peran seperti status sosial, lingkungan sekitar, keberuntungan, serta momen yang tepat yang sulit untuk diprediksi oleh siapa pun.
4. DISKRIMINASI GENDER

Foto: Netflix
Hal ini tergambar pada sosok Ni-myeo yang sangat merendahkan Deok-soo karena ia perempuan. Deok-soo hanya melihat perempuan itu sebagai objek saja, bukan manusia yang layak diharfai. Ni-myeo juga langsung disingkirkan oleh Deok-soo sebelum permainan tarik tambang karena pria itu hanya menginginkan orang-orang yang kuat secara fisik.
Lihat Juga :