Kuliner dan Fashion Berpeluang untuk Terus Berkembang di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberi pukulan telak bagi banyak pelaku usaha. Akan tetapi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yakin, sektor ekonomi kreatif tetap berpotensi untuk tumbuh dan berkembang di tengah pandemi.
Menurut Sandi, jumlah kontraksi ekonomi kreatif tidak sedalam ekonomi lain. Adapun beberapa sektor yang memiliki peluang untuk terus berkembang di tengah pandemi adalah kuliner , fashion, game, hingga kriya.
"Minus 2,5 persen dan ekspor minus 13 persen, berarti ada peluang untuk sektor andalan seperti kuliner, kriya, fashion, dan sektor prioritas seperti game dan aplikasi untuk tumbuh berkembang menciptakan peluang untuk anak muda," ujar Menparekraf Sandi dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (3/10/2021).
Di samping itu, kata Sandi, peluang usaha di sektor ekraf sangat beragam di mana lapangan kerja yang tercipta lebih dari 20 juta. Ini menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai penyumbang lapangan kerja terbesar di Indonesia.
Baca juga: Diabetes Tipe 2 Dapat Menyebabkan Kerusakan Gigi, Ini Solusinya!
Dia menambahkan, berkembangnya ekraf di Indonesia didukung dengan program digitalisasi. Sandi menegaskan bahwa potensi pasar ekonomi digital di Indonesia sangatlah besar, di mana total 175 juta pengguna internet didominasi anak muda.
Dia menyebut, pertumbuhan nilai e-commerce diperkirakan mencapai USD53 miliar pada 2025. Oleh karena itu, diperlukan konsolidasi dan kolaborasi pentahelix dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas dan media massa dalam strategi pengembangan ekonomi kreatif.
Baca juga: Peti Mati di Drama Korea Squid Game Terinspirasi BLACKPINK
"Kita perlu banyak sekali talenta terutama untuk ekonomi digital dan kreatif yang bisa mengembangkan produk kreatif unggulan," pungkasnya.
Menurut Sandi, jumlah kontraksi ekonomi kreatif tidak sedalam ekonomi lain. Adapun beberapa sektor yang memiliki peluang untuk terus berkembang di tengah pandemi adalah kuliner , fashion, game, hingga kriya.
"Minus 2,5 persen dan ekspor minus 13 persen, berarti ada peluang untuk sektor andalan seperti kuliner, kriya, fashion, dan sektor prioritas seperti game dan aplikasi untuk tumbuh berkembang menciptakan peluang untuk anak muda," ujar Menparekraf Sandi dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (3/10/2021).
Di samping itu, kata Sandi, peluang usaha di sektor ekraf sangat beragam di mana lapangan kerja yang tercipta lebih dari 20 juta. Ini menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai penyumbang lapangan kerja terbesar di Indonesia.
Baca juga: Diabetes Tipe 2 Dapat Menyebabkan Kerusakan Gigi, Ini Solusinya!
Dia menambahkan, berkembangnya ekraf di Indonesia didukung dengan program digitalisasi. Sandi menegaskan bahwa potensi pasar ekonomi digital di Indonesia sangatlah besar, di mana total 175 juta pengguna internet didominasi anak muda.
Dia menyebut, pertumbuhan nilai e-commerce diperkirakan mencapai USD53 miliar pada 2025. Oleh karena itu, diperlukan konsolidasi dan kolaborasi pentahelix dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas dan media massa dalam strategi pengembangan ekonomi kreatif.
Baca juga: Peti Mati di Drama Korea Squid Game Terinspirasi BLACKPINK
"Kita perlu banyak sekali talenta terutama untuk ekonomi digital dan kreatif yang bisa mengembangkan produk kreatif unggulan," pungkasnya.
(nug)