Sambut New Normal, Ini yang Dilakukan Pelaku Bisnis Perhotelan di Jateng
loading...
A
A
A
SEMARANG - Pelaku bisnis perhotelan yang selama ini terdampak pandemi Covid-19 bersiap menghadapiera new normal atau tatanan kehidupan baru. Mereka pun harus melakukan berbagai persiapan dan penyesuaian operasional agar selalu terjaga keamanan, kesehatan dan keselamatan baik bagi tamu maupun karyawan hotel.
Ketua Indonesian Hotel General Manager (IHGM) DPD Jateng, Muhammad Noor Cholis mengatakan, new normal pada prinsipnya adalah berkegiatan atau beraktivitas menurut protokol kesehatan. Menurutnya, bagi dunia perhotelan terutama yang terus beroperasi sejak awal hingga sekarang tanpa temporary close, tentunya ini bukan hal baru, karena dalam kesehariannya hotel sudah melakukan hal-hal yang mungkin sekarang dianggap new normal selama pandemi Covid-19.
"Karena waktu itu bukan (new normal), jadi kita sudah melakukannya. Ya tidak jauh dari protokol kesehatan dalam berkegiatan. Kegiatan kami adalah bisnis jasa, akomodasi, bisnis melayani tamu. Ada karyawan di sana," kata Noor Cholis kepada SINDO, Selasa (2/6).
"Jadi new normal/protokol kesehatan kami dalam hal ini harus mencakup dua hal itu, tamu dan karyawan. Protokol kesehatan tetap dilakukan seperti menggunakan masker, hand sanitizer, disinfektan, menjaga jarak, sosial distancing, phisycal distancing," sambungnya.
Lebih jauh, Noor Cholis menerangkan jika tahapan protokol kesehatan tersebut dilakukan di semua departemen perhotelan, baik di front office, kamar, retoran, kitchen, semua dilakukan lantaran mutlak. "Yang menarik, bagaimana kita beradaptasi, ber-new normal untuk mencari bisnisnya," ujar GM Noorman Hotel Semarang ini.
"Kalau tadi pencegahan atau penanganan terhadap tamu, kedatangan, kamar, makannya dan sebagainya. Sekarang bagaimana mendatangkan tamu itu. Dari sisi bisnis ini menarik karena kaitannya pemerintah sudah mulai membuka kran kelonggaran bisnis sektor perhubungan darat, laut udara. Tentu kami menyadari kami pun akan menjemput bisnis itu," paparnya.
Dia mencontohkan, penyajian makanan hotel dalam new normal dilakukan dengan food delivery, chef in home --chef berkunjung dan masak di rumah orang, cleaning servis menjemput di rumah-rumah. Kemudian, wedding bakalan tidak ada di hotel, yang ada ijab kabul maksimal 10 orang, meeting maksimal 20 orang.Namun,dengan adanya aplikasi Zoom, maka pertemuan bisa dilakukan tanpa bertatap muka langsung. "Sehingga meeting tak lagi di hotel tapi dengan Zoom," tandasnya.
Ketua Indonesian Hotel General Manager (IHGM) DPD Jateng, Muhammad Noor Cholis mengatakan, new normal pada prinsipnya adalah berkegiatan atau beraktivitas menurut protokol kesehatan. Menurutnya, bagi dunia perhotelan terutama yang terus beroperasi sejak awal hingga sekarang tanpa temporary close, tentunya ini bukan hal baru, karena dalam kesehariannya hotel sudah melakukan hal-hal yang mungkin sekarang dianggap new normal selama pandemi Covid-19.
"Karena waktu itu bukan (new normal), jadi kita sudah melakukannya. Ya tidak jauh dari protokol kesehatan dalam berkegiatan. Kegiatan kami adalah bisnis jasa, akomodasi, bisnis melayani tamu. Ada karyawan di sana," kata Noor Cholis kepada SINDO, Selasa (2/6).
"Jadi new normal/protokol kesehatan kami dalam hal ini harus mencakup dua hal itu, tamu dan karyawan. Protokol kesehatan tetap dilakukan seperti menggunakan masker, hand sanitizer, disinfektan, menjaga jarak, sosial distancing, phisycal distancing," sambungnya.
Lebih jauh, Noor Cholis menerangkan jika tahapan protokol kesehatan tersebut dilakukan di semua departemen perhotelan, baik di front office, kamar, retoran, kitchen, semua dilakukan lantaran mutlak. "Yang menarik, bagaimana kita beradaptasi, ber-new normal untuk mencari bisnisnya," ujar GM Noorman Hotel Semarang ini.
"Kalau tadi pencegahan atau penanganan terhadap tamu, kedatangan, kamar, makannya dan sebagainya. Sekarang bagaimana mendatangkan tamu itu. Dari sisi bisnis ini menarik karena kaitannya pemerintah sudah mulai membuka kran kelonggaran bisnis sektor perhubungan darat, laut udara. Tentu kami menyadari kami pun akan menjemput bisnis itu," paparnya.
Dia mencontohkan, penyajian makanan hotel dalam new normal dilakukan dengan food delivery, chef in home --chef berkunjung dan masak di rumah orang, cleaning servis menjemput di rumah-rumah. Kemudian, wedding bakalan tidak ada di hotel, yang ada ijab kabul maksimal 10 orang, meeting maksimal 20 orang.Namun,dengan adanya aplikasi Zoom, maka pertemuan bisa dilakukan tanpa bertatap muka langsung. "Sehingga meeting tak lagi di hotel tapi dengan Zoom," tandasnya.
(nug)