Pandemi Covid-19, Standar Kesehatan dan Keamanan GoFood Sejalan dengan BPOM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus corona membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki pedoman keamanan makanan yang aman dikonsumsi. Sejalan itu, GoFood menjalankan enam protokol yang merupakan turunan dari dua hal utama, yakni protokol kebersihan dan kesehatan yang mengacu BPOM dan inovasi.
Seluruh protokol pencegahan dimaksud meliputi penggunaan masker, penyemprotan disinfektan secara berkala, pengecekan suhu tubuh driver, penggunaan segel makanan, sticker penjaga jarak kasir dan antrian, dan menyediakan tempat cuci tangan.
”Kesehatan masyarakat adalah prioritas kami, bersama dengan mitra kami. Tentu saja kami mendukung dan berupaya mengikuti pedoman dari BPOM,” kata Marsela Renata selaku Head of Marketing GoFood dalam talk show “Food Safety di Masa Adaptasi Pandemi jadi Kunci Penanganan Covid-19” yang dihadiri GoFood, BPOM, dan Unicef, di Graha BNPB dan disiarkan langsung secara digital, Rabu (3/6/2020).
Sebagai layanan pesan-antar makanan terbesar di Indonesia, tugas utama GoFood adalah memastikan informasi dan edukasi berkaitan protokol dimaksud tersampaikan kepada seluruh mitra dan merchant. Untuk itu, Renata mengatakan, sosialisasi dan edukasi memang menjadi hal pertama yang dilakukan GoFood.
”Kami terus edukasi mitra kami secara aktif dan konsisten, agar mereka tahu pedoman tersebut,” ujar dia.
seluruh sarana komunikasi dimiliki GoFood yang merupakan bagian dari ekosistem Gojek dikerahkan. ”Edukasi secara aktif dan rutin karena kami perpanjangan tangan dari BPOM dalam hal ini,” imbuhnya.
Kehadiran protokol dan ditambah dengan inovasi dari aspek teknis (digital), lanjutnya, GoFood turut serta dalam “mengawal” proses produksi dan pengantaran makanan berbasis online itu. Dari hulu ke hilir.
”Kami punya digital tools ke merchant kami. kami juga sediakan masker, hand sanitizer, dan sabun ke sebanyak 50 ribu outlet mitra kami,” terangnya.
Dari sisi mitra pengemudi yang bertugas menjemput dan mengantar makanan, diperkuat lagi aspek kesehatan dan keamanannya dengan menyediakan posko aman. Check point mitra driver bisa dilakukan.
Mulai dari pengecekan tubuh berkala, paket sanitasi kesehatan, dan bisa disenfektan kendaraan mitra. ”Gojek adalah layanan on demand pertama, yang menampilkan status tubuh dan status keamanan mitra,” tegasnya.
Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Sedang dan Rendah pada Deputi Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Emma Setyawati, mengatakan pihaknya memang berkoordinasi dengan GoFood berkaitan pedoman keamanan dan kesehatan makanan itu.
”BPOM telah membuat manajemen bagaimana menangani pangan ini saat dikonsumsi tetap aman. Mulai dari pihak produsen, distributor, jasa pengantaran, dan ada banyak yang dilibatkan,” ujarnya.
BPOM mengelola semua itu dalam satu buku panduan. Menjadi pedoman yang berlaku untuk sarana distribusi dan pengantaran. ”Virus Covid-19 itu termasuk cemaran biologi. Perlu diingat virus bukan ditularkan dari makanan, tetapi virus bisa hidup dari inang,” terang Emma.
Seluruh protokol pencegahan dimaksud meliputi penggunaan masker, penyemprotan disinfektan secara berkala, pengecekan suhu tubuh driver, penggunaan segel makanan, sticker penjaga jarak kasir dan antrian, dan menyediakan tempat cuci tangan.
”Kesehatan masyarakat adalah prioritas kami, bersama dengan mitra kami. Tentu saja kami mendukung dan berupaya mengikuti pedoman dari BPOM,” kata Marsela Renata selaku Head of Marketing GoFood dalam talk show “Food Safety di Masa Adaptasi Pandemi jadi Kunci Penanganan Covid-19” yang dihadiri GoFood, BPOM, dan Unicef, di Graha BNPB dan disiarkan langsung secara digital, Rabu (3/6/2020).
Sebagai layanan pesan-antar makanan terbesar di Indonesia, tugas utama GoFood adalah memastikan informasi dan edukasi berkaitan protokol dimaksud tersampaikan kepada seluruh mitra dan merchant. Untuk itu, Renata mengatakan, sosialisasi dan edukasi memang menjadi hal pertama yang dilakukan GoFood.
”Kami terus edukasi mitra kami secara aktif dan konsisten, agar mereka tahu pedoman tersebut,” ujar dia.
seluruh sarana komunikasi dimiliki GoFood yang merupakan bagian dari ekosistem Gojek dikerahkan. ”Edukasi secara aktif dan rutin karena kami perpanjangan tangan dari BPOM dalam hal ini,” imbuhnya.
Kehadiran protokol dan ditambah dengan inovasi dari aspek teknis (digital), lanjutnya, GoFood turut serta dalam “mengawal” proses produksi dan pengantaran makanan berbasis online itu. Dari hulu ke hilir.
”Kami punya digital tools ke merchant kami. kami juga sediakan masker, hand sanitizer, dan sabun ke sebanyak 50 ribu outlet mitra kami,” terangnya.
Dari sisi mitra pengemudi yang bertugas menjemput dan mengantar makanan, diperkuat lagi aspek kesehatan dan keamanannya dengan menyediakan posko aman. Check point mitra driver bisa dilakukan.
Mulai dari pengecekan tubuh berkala, paket sanitasi kesehatan, dan bisa disenfektan kendaraan mitra. ”Gojek adalah layanan on demand pertama, yang menampilkan status tubuh dan status keamanan mitra,” tegasnya.
Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Sedang dan Rendah pada Deputi Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Emma Setyawati, mengatakan pihaknya memang berkoordinasi dengan GoFood berkaitan pedoman keamanan dan kesehatan makanan itu.
”BPOM telah membuat manajemen bagaimana menangani pangan ini saat dikonsumsi tetap aman. Mulai dari pihak produsen, distributor, jasa pengantaran, dan ada banyak yang dilibatkan,” ujarnya.
BPOM mengelola semua itu dalam satu buku panduan. Menjadi pedoman yang berlaku untuk sarana distribusi dan pengantaran. ”Virus Covid-19 itu termasuk cemaran biologi. Perlu diingat virus bukan ditularkan dari makanan, tetapi virus bisa hidup dari inang,” terang Emma.
(tdy)