Demi Jaga Jarak, Restoran di Sweedia Hanya Terima 1 Tamu per Hari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah restoran pop-up telah dibuka di padang rumput di Swedia dengan hanya menyediakan satu meja dan satu kursi. Dengan begitu, tamu diharapkan tidak khawatir soal penerapan jarak sosial karena restoran hanya menerima satu tamu.
Restoran yang terletak di Ransater dengan nama Bord for En itu tidak memiliki pelayan. Makanan pesanan tamu yang diletakkan di dalam keranjang dikirim ke meja dengan sistem katrol melalui jendela dapur. Setelah makanan tiba, tamu akan dipandu ke meja dengan tali lain yang mengarah ke padang rumput.
"Begitu talinya berakhir, ada kursi dan meja di sana," kata Chef Rasmus Persson, mengutip laman Daily Mail. ( )
Persson menambahkan, keranjang pertama yang tiba di meja akan membawa minuman, baru kemudian makanan. Meja itu berjarak 50 meter dari rumah Persson dengan rekannya, Linda Karlsson, yang menjadi tempat makanan dimasak. Mereka hanya akan menerima satu tamu per hari.
Sebanyak tiga macam menu yang bervariasi bakal disajikan setiap hari. Hanya, secara keseluruhan, contoh menu yang ditampilkan di situs restoran mengungkapkan bahwa hidangan yang tersedia mencakup hash brown bergaya Swedia, smetana, kaviar rumput laut, dan wood plucked sorrel. Ada juga yellow carrot-ginger puree, browned hazelnut butter, sweet corn croquettes, serpent root ash, blueberry yang direndam gin, buttermilk dengan es, serta viola sugar yang dibuat dari buah bit yang dipetik dari kebun Karlsson dan Perlsson.
Para tamu dibebaskan untuk membayar harga berapapun untuk tiga macam makanan. Menurut laman Travel and Leisure, begitu seorang pelanggan pergi, meja itu bakal dibiarkan apa adanya selama enam jam sebelum dibersihkan.
Para tamu akan diminta meninggalkan piring dan alat makan lainnya di sebuah wadah dan alat-alat makan tersebut akan dicuci dua kali sebelum digunakan lagi.
Persson menjelaskan, dia dan Karlsson memiliki ide untuk membuat restoran unik ini ketika orangtuanya datang berkunjung pada Maret lalu. Ia menyiapkan meja di luar untuk mereka dan menyajikan makanan melalui jendela.
"Saya pikir salah satu hal yang paling sering kita lewatkan saat ini adalah bepergian," ujar Persson.
"Karena kita tidak dapat melakukan perjalanan jauh secara geografis, saya pikir setidaknya dengan pikiran, kita bisa melakukan perjalanan. Salah satu metode terbaik untuk dilakukan, setidaknya menurut saya, adalah perjalanan batin dengan mencicipi makanan dan alam," sambungnya. ( )
Sementara Karlsson mengungkapkan bahwa restoran ini sebetulnya hanya dibuka hingga Mei lalu. Namun, beberapa slot masih tersedia pada Juni dan Juli 2020. Jika hujan, Karlsson menuturkan, pihaknya telah menyiapkan perlindungan terhadap cuaca.
Untuk diketahui, restoran di Swedia tidak seperti di banyak negara lain. Mereka diizinkan tetap buka selama pandemi COVID-19 asalkan mematuhi pedoman jarak sosial.
Restoran yang terletak di Ransater dengan nama Bord for En itu tidak memiliki pelayan. Makanan pesanan tamu yang diletakkan di dalam keranjang dikirim ke meja dengan sistem katrol melalui jendela dapur. Setelah makanan tiba, tamu akan dipandu ke meja dengan tali lain yang mengarah ke padang rumput.
"Begitu talinya berakhir, ada kursi dan meja di sana," kata Chef Rasmus Persson, mengutip laman Daily Mail. ( )
Persson menambahkan, keranjang pertama yang tiba di meja akan membawa minuman, baru kemudian makanan. Meja itu berjarak 50 meter dari rumah Persson dengan rekannya, Linda Karlsson, yang menjadi tempat makanan dimasak. Mereka hanya akan menerima satu tamu per hari.
Sebanyak tiga macam menu yang bervariasi bakal disajikan setiap hari. Hanya, secara keseluruhan, contoh menu yang ditampilkan di situs restoran mengungkapkan bahwa hidangan yang tersedia mencakup hash brown bergaya Swedia, smetana, kaviar rumput laut, dan wood plucked sorrel. Ada juga yellow carrot-ginger puree, browned hazelnut butter, sweet corn croquettes, serpent root ash, blueberry yang direndam gin, buttermilk dengan es, serta viola sugar yang dibuat dari buah bit yang dipetik dari kebun Karlsson dan Perlsson.
Para tamu dibebaskan untuk membayar harga berapapun untuk tiga macam makanan. Menurut laman Travel and Leisure, begitu seorang pelanggan pergi, meja itu bakal dibiarkan apa adanya selama enam jam sebelum dibersihkan.
Para tamu akan diminta meninggalkan piring dan alat makan lainnya di sebuah wadah dan alat-alat makan tersebut akan dicuci dua kali sebelum digunakan lagi.
Persson menjelaskan, dia dan Karlsson memiliki ide untuk membuat restoran unik ini ketika orangtuanya datang berkunjung pada Maret lalu. Ia menyiapkan meja di luar untuk mereka dan menyajikan makanan melalui jendela.
"Saya pikir salah satu hal yang paling sering kita lewatkan saat ini adalah bepergian," ujar Persson.
"Karena kita tidak dapat melakukan perjalanan jauh secara geografis, saya pikir setidaknya dengan pikiran, kita bisa melakukan perjalanan. Salah satu metode terbaik untuk dilakukan, setidaknya menurut saya, adalah perjalanan batin dengan mencicipi makanan dan alam," sambungnya. ( )
Sementara Karlsson mengungkapkan bahwa restoran ini sebetulnya hanya dibuka hingga Mei lalu. Namun, beberapa slot masih tersedia pada Juni dan Juli 2020. Jika hujan, Karlsson menuturkan, pihaknya telah menyiapkan perlindungan terhadap cuaca.
Untuk diketahui, restoran di Swedia tidak seperti di banyak negara lain. Mereka diizinkan tetap buka selama pandemi COVID-19 asalkan mematuhi pedoman jarak sosial.
(tsa)