5 Film Dilarang Tayang karena Sensitif, yang Terakhir Kisahkan Pembantaian Simpatisan PKI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film yang dilarang tayang biasanya berisi muatan sensitif. Seperti halnya mengisahkan pembantaian ribuan orang yang dituduh sebagai anggota serta simpatisan Partai Koumunis Indonesia (PKI).
Selain itu, beberapa film ini juga ada yang menampilkan adegan ranjang vulgar dan tidak seharusnya ditonton. Film-film ini dinilai bisa memberikan pengaruh buruk.
Berikut film yang dilarang tayang karena sensitif seperti dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (7/12/2021).
1. 50 Shades of Grey
Film yang dilarang tayang karena muatan sensitif pertama adalah 50 Shades of Grey. Tak mengejutkan jika film adaptasi novel erotis ini sulit tayang di Indonesia, karena 50 Shades of Grey menampilkan adegan ranjang vulgar hingga masokis.
Film ini sendiri berfokus pada perempuan bernama Anastasia Steele, mahasiswi tahun akhir yang harus mewawancara seorang pebisnis besar bernama Christian Grey dan malah terjebak ke dalam hidup Chris yang sangat kelam.
2. The Last Temptation of Christ
Film yang dilarang tayang karena muatan sensitif yang berikut ini mengangkat tema agama yang sejatinya sulit untuk difilmkan. The Last Temptation of Christ sempat dikecam oleh banyak orang karena bebagai alasan.
Salah satunya karenea adegan ranjang antara tokoh Yesus Kristus dengan Maria Magdalena. Karena adegan yang dianggap tak pantas itu, dan juga tema agama yang diusung, film ini pun dilarang di banyak negara.
3. Moebius
Film yang dilarang tayang karena muatan sensitif selanjutnya adalah Moebius. Ditulis dan disutradarai Kim Ki-Duk, film ini berkisah tentang seorang ayah yang berusaha mengembalikan kejantanan putranya yang jadi korban mutilasi dengan berbagai cara.
Namun, ketika ia akhirnya mendonorkan penisnya sendiri, sang ayah malah menjadi cemburu melihat kejantanan putranya. Moebius menjadi film kontroversial dan sempat dilarang tayang karena banyaknya adegan ranjang antar anggota keluarga, kanibalisme, dan juga penuh dengan adegan sadis.
4. Lies
Lies diadaptasi dari novel Tell Me a Lie karya Jang Jung-Il yang juga dilarang terbit. Film ini berkisah tentang hubungan seksual siswi 18 tahun dengan pematung berusisa 38 tahun yang penuh dengan adegan sadomasokis.
Film ini menjadi kontroversial karena banyak menampilkan para pemain tanpa busana dan adegan ranjang yang tanpa disensor, serta penggambaran fetish lainnya yang di luar norma sosial Korea Selatan.
5. The Act of Killing
Film yang dilarang tayang karena muatan sensitif terakhir adalah The Act of Killing. Juga berjudul Jagal di Indonesia, film ini merupakan sebuah dokumenter karya Joshua Oppenheimer, Christine Cynn, dan seorang sutradara Indonesia anonim yang mengungkap sosok-sosok di balik pembantaian anggota PKI pasca gerakan 30 September.
Film ini dilarang tayang di dalam negeri karena dianggap membawa citra buruk terhadap pemerintah Indonesia dan menampilkan sisi lain yang lebih manusiawi dari para anggota Partai Komunis.
Selain itu, beberapa film ini juga ada yang menampilkan adegan ranjang vulgar dan tidak seharusnya ditonton. Film-film ini dinilai bisa memberikan pengaruh buruk.
Berikut film yang dilarang tayang karena sensitif seperti dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (7/12/2021).
1. 50 Shades of Grey
Film yang dilarang tayang karena muatan sensitif pertama adalah 50 Shades of Grey. Tak mengejutkan jika film adaptasi novel erotis ini sulit tayang di Indonesia, karena 50 Shades of Grey menampilkan adegan ranjang vulgar hingga masokis.
Film ini sendiri berfokus pada perempuan bernama Anastasia Steele, mahasiswi tahun akhir yang harus mewawancara seorang pebisnis besar bernama Christian Grey dan malah terjebak ke dalam hidup Chris yang sangat kelam.
2. The Last Temptation of Christ
Film yang dilarang tayang karena muatan sensitif yang berikut ini mengangkat tema agama yang sejatinya sulit untuk difilmkan. The Last Temptation of Christ sempat dikecam oleh banyak orang karena bebagai alasan.
Salah satunya karenea adegan ranjang antara tokoh Yesus Kristus dengan Maria Magdalena. Karena adegan yang dianggap tak pantas itu, dan juga tema agama yang diusung, film ini pun dilarang di banyak negara.
3. Moebius
Film yang dilarang tayang karena muatan sensitif selanjutnya adalah Moebius. Ditulis dan disutradarai Kim Ki-Duk, film ini berkisah tentang seorang ayah yang berusaha mengembalikan kejantanan putranya yang jadi korban mutilasi dengan berbagai cara.
Namun, ketika ia akhirnya mendonorkan penisnya sendiri, sang ayah malah menjadi cemburu melihat kejantanan putranya. Moebius menjadi film kontroversial dan sempat dilarang tayang karena banyaknya adegan ranjang antar anggota keluarga, kanibalisme, dan juga penuh dengan adegan sadis.
4. Lies
Lies diadaptasi dari novel Tell Me a Lie karya Jang Jung-Il yang juga dilarang terbit. Film ini berkisah tentang hubungan seksual siswi 18 tahun dengan pematung berusisa 38 tahun yang penuh dengan adegan sadomasokis.
Film ini menjadi kontroversial karena banyak menampilkan para pemain tanpa busana dan adegan ranjang yang tanpa disensor, serta penggambaran fetish lainnya yang di luar norma sosial Korea Selatan.
5. The Act of Killing
Film yang dilarang tayang karena muatan sensitif terakhir adalah The Act of Killing. Juga berjudul Jagal di Indonesia, film ini merupakan sebuah dokumenter karya Joshua Oppenheimer, Christine Cynn, dan seorang sutradara Indonesia anonim yang mengungkap sosok-sosok di balik pembantaian anggota PKI pasca gerakan 30 September.
Film ini dilarang tayang di dalam negeri karena dianggap membawa citra buruk terhadap pemerintah Indonesia dan menampilkan sisi lain yang lebih manusiawi dari para anggota Partai Komunis.
(dra)