Ketika Pabrik Pestisida Berubah Menjadi Mesin Pembunuh, 15.000 Penduduk Tewas

Selasa, 09 Juni 2020 - 01:16 WIB
loading...
Ketika Pabrik Pestisida...
Tragedi mematikan pernah terjadi di Madya Pradesh, India. Kala itu sebuah pabrik kimia berubah menjadi mesin pembunuh dan menewaskan 15.000 orang secara tragis. Foto : todayline/dok
A A A
MAKASSAR - Tragedi mematikan pernah terjadi di Madya Pradesh, India. Kala itu sebuah pabrik kimia berubah menjadi mesin pembunuh dan menewaskan 15.000 orang secara tragis.

Tragedi yang dikenal dengan sebutan tragedi Bhopal ini terjadi pada 3 Desember 1984. Terjadi di Union Carbide sebuah pabrik pestisida yang memproduksi ratusan ton gas untuk menghasilkan pestisida setiap harinya.

Baca : Dulu di Amerika, Bayi dan Anak-anak Boleh Dikirim Lewat Pos

Kejadian bermula saat para pekerja membersihkan pipa menggunakan air. Entah apa penyebabnya, aliran air tersebut bocor dan masuk ke dalam tangki penyimpanan gas.

Karena adanya zat berbeda yang masuk, cairan kimia yang tercampur air langsung bereaksi membentuk gas. Sialnya gas tersebut sangat beracun. Walhasil pendudukan Bhopal yang berdekatan dengan pabrik pun satu-satu merenggang nyawa.

Mereka tewas mengenaskan lantaran menghirup gas beracun tersebut. Tercatat dalam waktu kurang dari 3 hari, 15.000 orang tewas sedangkan 100.000 orang penduduk lainnya terjangkit penyakit kronis seperti kerusakan jantung hingga cacat lahir.

Hingga kini, penyebab bencana tersebut masih dalam perdebatan. Pemerintah India dan aktivis setempat berpendapat bahwa manajemen yang kendur dan pemeliharaan yang ditunda menciptakan situasi pada pemeliharaan pipa secara rutin menyebabkan aliran balik air ke dalam tangki MIC, yang memicu bencana. Sementara, Union Carbide Corporation (UCC) berpendapat air masuk ke tangki melalui tindakan sabotase.

Baca Juga :Ups, Ada Paus Putih Berwajah Manis Terbang di Angkasa
(sri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.140)