Selain Snowdrop, Drama JTBC Lainnya juga Dikritik karena Dianggap Propaganda China
loading...

Snowdrop jadi salah satu drama Korea dari JTBC yang mendapat kritikan keras. Foto/JTBC
A
A
A
SEOUL - Tak hanya Snowdrop, drama JTBC yang belum tayang, When the Day Breaks, juga mendapat kritikan bahkan ketika saat itu syutingnya belum dimulai.
Mengutip Kbizoom, kritikan tersebut muncul karena drama itu diadaptasi dari novel China The Long Night yang dirilis pada 2017 silam. Saat awal diterbitkan, novel ini dianggap sebagai bagian dari propaganda pemerintahan Presiden Xi Jinping di China.
Novelnya juga memotret Partai Komunitas China, satu-satunya partai yang berkuasa di Negeri Tirai Bambu itu, dengan konotasi positif. Tak hanya itu, isi novelnya juga diduga mengandung dorongan untuk menjatuhkan oposisi pemerintahan Xi Jinping.
Lebih lanjut, pembuat novelnya, yaitu Zijin Chen juga pernah mengolok-olok gerakan demokrasi di Hong Kong. Sementara akun Weibo resmi Kantor Kejaksaan yang ada di bawah Partai Komunis China juga mempromosikan novel ini.
![Selain Snowdrop, Drama JTBC Lainnya juga Dikritik karena Dianggap Propaganda China]()
Foto: via Amazon
Mengutip Hankyung via Naver, saat kritikan tersebut dilontarkan, JTBC membela diri dengan mengatakan bahwa mereka menyesuaikan ajaran sosialisme dan komunisme dalam novelnya agar lebih bisa diterima masyarakat Korea.
Baca Juga: Mengapa Snowdrop Penuh Kontroversi? Ini Penjelasan Lengkapnya
Sementara pada 16 Desember lalu, JTBC mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan produksi When the Day Breaks setelah delapan episode. Padahal awalnya, drama ini akan dibuat sepanjang 16 episode.
Meski tak memberikan alasan pemotongan jumlah episodenya, tapi JTBC menyebutkan bahwa mereka "mengolah ulang untuk memperbaiki kualitas" dari drama tersebut. Juga dikatakan bahwa serial ini akan berlanjut ke season kedua.
![Selain Snowdrop, Drama JTBC Lainnya juga Dikritik karena Dianggap Propaganda China]()
Foto: News9
Mengutip Kbizoom, kritikan tersebut muncul karena drama itu diadaptasi dari novel China The Long Night yang dirilis pada 2017 silam. Saat awal diterbitkan, novel ini dianggap sebagai bagian dari propaganda pemerintahan Presiden Xi Jinping di China.
Novelnya juga memotret Partai Komunitas China, satu-satunya partai yang berkuasa di Negeri Tirai Bambu itu, dengan konotasi positif. Tak hanya itu, isi novelnya juga diduga mengandung dorongan untuk menjatuhkan oposisi pemerintahan Xi Jinping.
Lebih lanjut, pembuat novelnya, yaitu Zijin Chen juga pernah mengolok-olok gerakan demokrasi di Hong Kong. Sementara akun Weibo resmi Kantor Kejaksaan yang ada di bawah Partai Komunis China juga mempromosikan novel ini.

Foto: via Amazon
Mengutip Hankyung via Naver, saat kritikan tersebut dilontarkan, JTBC membela diri dengan mengatakan bahwa mereka menyesuaikan ajaran sosialisme dan komunisme dalam novelnya agar lebih bisa diterima masyarakat Korea.
Baca Juga: Mengapa Snowdrop Penuh Kontroversi? Ini Penjelasan Lengkapnya
Sementara pada 16 Desember lalu, JTBC mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan produksi When the Day Breaks setelah delapan episode. Padahal awalnya, drama ini akan dibuat sepanjang 16 episode.
Meski tak memberikan alasan pemotongan jumlah episodenya, tapi JTBC menyebutkan bahwa mereka "mengolah ulang untuk memperbaiki kualitas" dari drama tersebut. Juga dikatakan bahwa serial ini akan berlanjut ke season kedua.

Foto: News9
Lihat Juga :