Yudist Ardhana, Youtuber Pulau Dewata Sukses ke Pentas Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Yudist Ardhana, pria kelahiran 13 Oktober 1987 di Denpasar, Bali ini memiliki dua gelar sarjana yang diraihnya dari Fakultas Desain jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan Karawaci Tangerang (2011) dan Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Denpasar (2016).
Setelah lebih dari 4 tahun Yudist Ardhana menjadi seorang Youtuber atau content creator, kini ia telah memiliki lebih dari
8 juta subscriber untuk kanal Youtubenya dan lebih dari 1 juta follower di akun Instagram miliknya. (Baca juga: Ini 7 YouTuber Indonesia Punya Subscribers Terbanyak )
Singkat kata, pria yang kerap disapa Yudist ini telah banyak dikenal masyarakat dan telah menjadi salah satu Youtuber atau content creator tersukses di Pulau Dewata.
Kanal Youtube milik Yudist saat ini mampu bersaing dengan kanal-kanal Youtuber nasional dan juga kanal milik para artis hingga kanal milik stasiun televisi di Youtube. Saat artikel ini ditulis kanal Youtube Yudist Ardhana menempati peringkat ke-25 di Indonesia.
Hal ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan tersendiri mengingat tidak banyak Youtuber atau content creator asal Bali yang sukses masuk di pentas nasional.
Diketahui, pemilik akun Instagram @yudistardhana ini mengunggah berbagai konten menarik di kanal Youtubenya mulai dari sulap, prank, eksperimen, vlog, review, dan aneka video keseruan lainnya.
Diakuinya, dirinya mulai melihat potensi dunia digital dan platform Youtube pada akhir tahun 2015 dan akhirnya memutuskan menjadi seorang Youtuber atau content creator.
"Januari 2016 saya mulai membangun kanal Youtube dan terus aktif hingga sekarang. Jika dikalkulasi, saya sudah mengunggah lebih dari 800 video di kanal Youtube," cerita Yudist.
Bagi Yudist, menjadi seorang Youtuber memberikan banyak sekali pengalaman baru luar biasa yang belum pernah dialami sebelumnya. "Saya berkesempatan berkeliling ke banyak kota di seluruh Indonesia, mengisi acara di berbagai lokasi hingga kampus-kampus, berkolaborasi dengan banyak sekali brand ternama, perusahaan, hingga orang-orang terkenal," kata dia.
Jejaknya dalam pembuatan content digital cukup mentereng, misalnya, dia pernah berkolaborasi dengan Raffi Ahmad, Baim Wong, Ria Ricis, Panji Petualang, Merry Riana, Demian Aditya dan banyak lagi yang lainnya, juga diliput oleh berbagai media, baik cetak maupun televisi hingga layar bioskop.
Menariknya lagi, Yudist pernah diundang dan bertemu langsung dengan dua orang menteri, yakni Menteri Sosial pada saat itu Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Perindustrian yang kala itu dijabat Airlangga Hartarto.
"Sama Ibu Menteri Sosial saat itu ikut dalam rombongan menuju Sumatera Utara di Karo meninjau para pengungsi korban letusan Gunung Sinabung. Sementara dengan Pak Airlangga Hartarto, saya ikut terlibat dalam seminar kepada 500 orang mengenai perkembangan industri digital 4.0 di Bali," kata dia.
Yudist mengatakan, memasuki era 4.0, industri digital menjadi salah satu hal mutlak yang wajib diperhitungkan dalam berbagai bidang pekerjaan. Sebab, digital dapat menembus jarak, ruang, dan waktu, bahkan beberapa pihak menyebut bisnis digital adalah bisnis anti krisis.
"Youtube hanyalah salah satu contoh media digital, di luar itu masih ada berbagai jenis media digital lainnya yang juga sama kuatnya atau bahkan lebih kuat dampaknya kepada kita," jelas dia.
Yudist Ardhana meyakini jika content creator adalah profesi yang menjanjikan pada masa sekarang. "Ya, jadi content creator itu menjanjikan, terlebih saat masih pandemi seperti sekarang. Hanya saja saya berpesan, jadi content creator itu harus bertanggungjawab pada konten yang dibuat. Jangan bertentangan dengan moral etika, tidak melanggar Undang-Undang yang berlaku. Ingat juga, buatlah konten yang bermanfaat dan memberikan informasi, edukasi ataupun konten yang menghibur," kata dia.
Yudist melanjutkan dengan tips lainnya. "Buatlah konten secara konsisten agar calon follower atau subscribermu tetap setia menikmati kontenmu. Gali potensi diri, temukan keunikan tersendiri yang akan membuat kamu lebih mudah dikenal dan diingat, berbeda dari content creator lainnya. Buat konten sesuai dengan apa yang kamu cintai. Dan, nikmati prosesnya," pungkas dia.
Setelah lebih dari 4 tahun Yudist Ardhana menjadi seorang Youtuber atau content creator, kini ia telah memiliki lebih dari
8 juta subscriber untuk kanal Youtubenya dan lebih dari 1 juta follower di akun Instagram miliknya. (Baca juga: Ini 7 YouTuber Indonesia Punya Subscribers Terbanyak )
Singkat kata, pria yang kerap disapa Yudist ini telah banyak dikenal masyarakat dan telah menjadi salah satu Youtuber atau content creator tersukses di Pulau Dewata.
Kanal Youtube milik Yudist saat ini mampu bersaing dengan kanal-kanal Youtuber nasional dan juga kanal milik para artis hingga kanal milik stasiun televisi di Youtube. Saat artikel ini ditulis kanal Youtube Yudist Ardhana menempati peringkat ke-25 di Indonesia.
Hal ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan tersendiri mengingat tidak banyak Youtuber atau content creator asal Bali yang sukses masuk di pentas nasional.
Diketahui, pemilik akun Instagram @yudistardhana ini mengunggah berbagai konten menarik di kanal Youtubenya mulai dari sulap, prank, eksperimen, vlog, review, dan aneka video keseruan lainnya.
Diakuinya, dirinya mulai melihat potensi dunia digital dan platform Youtube pada akhir tahun 2015 dan akhirnya memutuskan menjadi seorang Youtuber atau content creator.
"Januari 2016 saya mulai membangun kanal Youtube dan terus aktif hingga sekarang. Jika dikalkulasi, saya sudah mengunggah lebih dari 800 video di kanal Youtube," cerita Yudist.
Bagi Yudist, menjadi seorang Youtuber memberikan banyak sekali pengalaman baru luar biasa yang belum pernah dialami sebelumnya. "Saya berkesempatan berkeliling ke banyak kota di seluruh Indonesia, mengisi acara di berbagai lokasi hingga kampus-kampus, berkolaborasi dengan banyak sekali brand ternama, perusahaan, hingga orang-orang terkenal," kata dia.
Jejaknya dalam pembuatan content digital cukup mentereng, misalnya, dia pernah berkolaborasi dengan Raffi Ahmad, Baim Wong, Ria Ricis, Panji Petualang, Merry Riana, Demian Aditya dan banyak lagi yang lainnya, juga diliput oleh berbagai media, baik cetak maupun televisi hingga layar bioskop.
Menariknya lagi, Yudist pernah diundang dan bertemu langsung dengan dua orang menteri, yakni Menteri Sosial pada saat itu Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Perindustrian yang kala itu dijabat Airlangga Hartarto.
"Sama Ibu Menteri Sosial saat itu ikut dalam rombongan menuju Sumatera Utara di Karo meninjau para pengungsi korban letusan Gunung Sinabung. Sementara dengan Pak Airlangga Hartarto, saya ikut terlibat dalam seminar kepada 500 orang mengenai perkembangan industri digital 4.0 di Bali," kata dia.
Yudist mengatakan, memasuki era 4.0, industri digital menjadi salah satu hal mutlak yang wajib diperhitungkan dalam berbagai bidang pekerjaan. Sebab, digital dapat menembus jarak, ruang, dan waktu, bahkan beberapa pihak menyebut bisnis digital adalah bisnis anti krisis.
"Youtube hanyalah salah satu contoh media digital, di luar itu masih ada berbagai jenis media digital lainnya yang juga sama kuatnya atau bahkan lebih kuat dampaknya kepada kita," jelas dia.
Yudist Ardhana meyakini jika content creator adalah profesi yang menjanjikan pada masa sekarang. "Ya, jadi content creator itu menjanjikan, terlebih saat masih pandemi seperti sekarang. Hanya saja saya berpesan, jadi content creator itu harus bertanggungjawab pada konten yang dibuat. Jangan bertentangan dengan moral etika, tidak melanggar Undang-Undang yang berlaku. Ingat juga, buatlah konten yang bermanfaat dan memberikan informasi, edukasi ataupun konten yang menghibur," kata dia.
Yudist melanjutkan dengan tips lainnya. "Buatlah konten secara konsisten agar calon follower atau subscribermu tetap setia menikmati kontenmu. Gali potensi diri, temukan keunikan tersendiri yang akan membuat kamu lebih mudah dikenal dan diingat, berbeda dari content creator lainnya. Buat konten sesuai dengan apa yang kamu cintai. Dan, nikmati prosesnya," pungkas dia.
(nth)