Ini Alasan Ernest Prakasa Tetap Membuat Film Meski Sempat Dibully saat Awal Jadi Sutradara

Kamis, 30 Desember 2021 - 08:02 WIB
loading...
Ini Alasan Ernest Prakasa...
Ernest Prakasa mengaku sempat menemui pengalaman pahit di awal karirnya sebagai sutradara. Kala itu ia menyutradarai film pertamanya berjudul Ngenest kemudian dibully para netizen. Foto/Instagram Ernest Prakasa
A A A
JAKARTA - Ketenaran seorang Ernest Prakasa memang diawali sejak ia keluar sebagai juara tiga kompetisi stand up comedy. Namun seiring berjalannya waktu, nama Ernest Prakasa juga besar di dunia perfilman .

Tapi ternyata perjalanan Ernest sempat menemui pengalaman pahit di awal karirnya sebagai sutradara. Kala itu ia menyutradarai film pertamanya berjudul 'Ngenest' yang diangkat dari kisah nyata kehidupan pribadinya.

"Itu pengalaman pertama gue berurusan dengan kritis pedas. Ketika dibilang kayak FTV lah apa segala macem" ujar Ernest, dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network, Kamis (30/12/21).

Kritik pedas yang ia dapatkan akhirnya membuat Ernest mencari tahu apa alasan dibalik netizen mengomentari filmnya seperti FTV. Ketika dirinya bertanya kepada netizen, Ernest pun menyetujui jawaban dari netizen.



"Katanya, ia abis kayak murahan, semuanya, bajunya furniture nya. Ya emang bener, ya mau ngomong apa emang budget kecil. namanya sutradara baru," lanjutnya.

Saat Ernest sudah paham alasan netizen membully film perdananya, Ernest merasa bisa menerima hal itu. Cacian dari para netizen pun tak mampu membuat Ernest patah semangat dalam membuat film-film lainnya.

Bagi Ernest ada hal lebih besar yang membuatnya terus berkarya tanpa memperdulikan cacian netizen. Ernest mengatakan banyak yang mendapat dampak positif setelah menonton film 'Ngenest'.

Perlu diketahui, film 'Ngenest' sendiri bercerita tentang seorang Ernest yang mengalami perundungan di masa sekolah karena memiliki garis keturunan Tionghoa. Akibat perundungan itu, Ernest bahkan lebih memilih menikahi seorang pribumi karena takut anak-anaknya akan mengalami hal serupa.

Lewat film tersebut, Ernest mengaku banyak kalangan ras Tionghoa yang merasakan hal serupa dan berterimakasih padanya. Tak hanya sampai di situ, Ernest juga membeberkan sesuatu yang tak kalah menyentuh.

"Di sisi lain, ada temen sekolah yang nge-whatsapp gue dan mengatakan maaf atas apa yang terjadi 'gila ternyata segitunya efeknya ke lu, gue jadi merasa bersalah'," kata Ernest.

Dari sanalah akhirnya Ernest sadar film mampu membawa dampak luar biasa kepada penontonnya. Ernest merasa melalui film, ia bisa menyampaikan sudut pandang yang baru.

"That's why i' fallin love with making movie," ujarnya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2102 seconds (0.1#10.140)