Antisipasi Lonjakan Kasus Omicron dengan Vaksinasi Booster, Baca News RCTI+
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah trengginas mengantisipasi lonjakan omicron , varian baru virus Covid-19. Masyarakat diharapkan segera melakukan vaksinasi booster agar bisa meminimalisir risiko tertular Covid-19 yang semakin ganas penularannya. Vaksin ketiga ini telah disediakan secara gratis. Apakah booster mampu menghadang laju penyebaran omicron? Pantau beritanya di News RCTI+ .
Akhirnya vaksin booster Covid-19 untuk masyarakat umum mulai diberikan serentak secara nasional pada 12 Januari 2021. Provinsi DKI Jakarta, memulai kegiatan vaksinasi booster atau peluncuran awal pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19 di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta. Seperti arahan pemerintah untuk tahap awal pemberian vaksin booster ini diprioritaskan pada lansia dan kelompok masyarakat yang rentan.
Pemerintah memulai kegiatan vaksinasi dosis ketiga ini sebagai antisipasi dalam mengurangi penyebaran dan penularan Covid-19 varian omicron. Di sejumlah negara, varian omicron ini telah membuat gelombang baru pandemi Covid-19. Yang paling parah di Amerika Serikat, misalnya, pada 3 Januari lalu, dilaporkan kasus omicron di Paman Sam tembus hingga 1 juta jiwa pada satu hari. Tepatnya, 1.082.549 orang.
Di negara-negara Eropa, varian omicron juga mengganas. Sebagai contoh Prancis, sempat mencatat dalam satu hari pernah menembus 200.000 orang terinfeksi omicron. Sehingga Amerika dan Eropa saat ini memang benar-benar berjuang mati-matian melawan serangan omicron yang tingkat penularannya lebih ganas dibanding varian delta.
Di Indonesia, penyebaran omicron dilaporkan tidak sampai seganas seperti di Eropa dan AS. Seperti terlihat pada 11 Januari 2022, jumlah kasus baru Covid-19 mencapai 802 orang. Di hari itu juga ada 446 yang dinyatakan sembuh dan 8 orang meninggal dunia. Kasus baru yang tercatat pada 11 Januari ini melonjak 176,5% dibandingkan sehari sebelumnya. Pada 10 Januari 2022, tercatat kasus baru sebanyak 454 orang, sembuh (244 orang) dan meninggal dunia (7 orang).
Lalu pada 15 Januari kasus baru kembali melonjak hingga lebih dari 1.000 orang, tepatnya 1.054 kasus. Pasien sembuh bertambah 464 orang dan meninggal bertambah 4 orang. Sebagai catatan terakhir, kasus baru di atas 1.000 orang terjadi pada 12 Oktober 2021. Sejak saat itu kasus baru terus melandai di bawah 1.000 kasus per hari, dan terendah pada 26 Desember, hanya ada 92 kasus baru.
Boleh jadi kasus baru yang mencapai lebih dari 1.000 kasus pada 15 Januari tersebut menjadi tanda-tanda awal gelombang ketiga pandemi di Indonesia. Para pakar memperkirakan gelombang ketiga pandemi Covid 19 di Indonesaia akan terjadi pada Februari hingga Maret mendatang.
Sementara itu, untuk kasus baru, per 16 Januari 2022 Kemenkes menyatakan sudah ada 748 kasus varian omicron di Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 569 kasus merupakan kasus impor dari pelaku perjalanan luar negeri. Untuk mengantisipasi merebaknya omicron, pemerintah mulai menggenjot program booster yang telah diputuskan Presiden Joko Widodo diberikan secara gratis.
Akhirnya vaksin booster Covid-19 untuk masyarakat umum mulai diberikan serentak secara nasional pada 12 Januari 2021. Provinsi DKI Jakarta, memulai kegiatan vaksinasi booster atau peluncuran awal pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19 di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta. Seperti arahan pemerintah untuk tahap awal pemberian vaksin booster ini diprioritaskan pada lansia dan kelompok masyarakat yang rentan.
Pemerintah memulai kegiatan vaksinasi dosis ketiga ini sebagai antisipasi dalam mengurangi penyebaran dan penularan Covid-19 varian omicron. Di sejumlah negara, varian omicron ini telah membuat gelombang baru pandemi Covid-19. Yang paling parah di Amerika Serikat, misalnya, pada 3 Januari lalu, dilaporkan kasus omicron di Paman Sam tembus hingga 1 juta jiwa pada satu hari. Tepatnya, 1.082.549 orang.
Di negara-negara Eropa, varian omicron juga mengganas. Sebagai contoh Prancis, sempat mencatat dalam satu hari pernah menembus 200.000 orang terinfeksi omicron. Sehingga Amerika dan Eropa saat ini memang benar-benar berjuang mati-matian melawan serangan omicron yang tingkat penularannya lebih ganas dibanding varian delta.
Di Indonesia, penyebaran omicron dilaporkan tidak sampai seganas seperti di Eropa dan AS. Seperti terlihat pada 11 Januari 2022, jumlah kasus baru Covid-19 mencapai 802 orang. Di hari itu juga ada 446 yang dinyatakan sembuh dan 8 orang meninggal dunia. Kasus baru yang tercatat pada 11 Januari ini melonjak 176,5% dibandingkan sehari sebelumnya. Pada 10 Januari 2022, tercatat kasus baru sebanyak 454 orang, sembuh (244 orang) dan meninggal dunia (7 orang).
Lalu pada 15 Januari kasus baru kembali melonjak hingga lebih dari 1.000 orang, tepatnya 1.054 kasus. Pasien sembuh bertambah 464 orang dan meninggal bertambah 4 orang. Sebagai catatan terakhir, kasus baru di atas 1.000 orang terjadi pada 12 Oktober 2021. Sejak saat itu kasus baru terus melandai di bawah 1.000 kasus per hari, dan terendah pada 26 Desember, hanya ada 92 kasus baru.
Boleh jadi kasus baru yang mencapai lebih dari 1.000 kasus pada 15 Januari tersebut menjadi tanda-tanda awal gelombang ketiga pandemi di Indonesia. Para pakar memperkirakan gelombang ketiga pandemi Covid 19 di Indonesaia akan terjadi pada Februari hingga Maret mendatang.
Sementara itu, untuk kasus baru, per 16 Januari 2022 Kemenkes menyatakan sudah ada 748 kasus varian omicron di Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 569 kasus merupakan kasus impor dari pelaku perjalanan luar negeri. Untuk mengantisipasi merebaknya omicron, pemerintah mulai menggenjot program booster yang telah diputuskan Presiden Joko Widodo diberikan secara gratis.