NTB Terpilih Jadi Model Pengembangan Wisata Ramah Muslim

Minggu, 30 Januari 2022 - 20:20 WIB
loading...
NTB Terpilih Jadi Model Pengembangan Wisata Ramah Muslim
Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terpilih menjadi salah satu destinasi wisata halal terbaik versi Global Muslim Travel Index (GMTI) sejak 2019. Foto/Biro Komunikasi Kemenparekraf
A A A
LOMBOK - Lombok, Nusa Tenggara Barat ( NTB ), terpilih menjadi salah satu destinasi wisata halal terbaik versi Global Muslim Travel Index (GMTI) sejak 2019. Hingga kini peran NTB untuk kebangkitan ekonomi kreatif dan membuka lapangan kerja di Indonesia selalu menunjukkan geliat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, NTB menjadi model pengembangan wisata ramah muslim (moslem friendly) di Tanah Air sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja.



Sandiaga melanjutkan, NTB memiliki modal besar untuk mengembangkan wisata halal ramah muslim. Hal ini dikarenakan terdapat sederet penghargaan internasional yang telah diraih oleh wilayah yang berjuluk Pulau Seribu Masjid itu.

Sandiaga Uno menjelaskan, paska COVID-19 pengembangan sektor pariwisata bakal difokuskan pada quality and sustainable tourism, yakni dengan mengutamakan produk-produk unggulan pariwisata. Salah satu di antaranya adalah wisata halal atau muslim friendly based.





"NTB sudah memiliki modal untuk itu sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja," kata Sandiaga dalam acara Muktamar ke-1 Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) secara virtual, Minggu (30/1/2022).

Dalam penghargaan GMTI 2019, sejumlah destinasi mendapat halal travel award di antaranya Lombok, NTB, yang ditetapkan sebagai The World Best Halal Tourism Destination dan The World Best Halal Honeymoon Destination.

Sandiaga menuturkan, wisata halal fokus untuk extension of service dengan mengusung tiga konsep yaitu Good to Have, Nice to Have, dan Must to Have. Konsep ini dijabarkan ke dalam 5 major component dari pariwisata ramah muslim/pariwisata halal. Yakni halal hotels, halal transport, halal food, halal tour packages, dan halal finance.

"Ini bisa kita temui di seluruh wilayah NTB. Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengembangkan wisata halal dan menjadi destinasi muslim friendly based terkemuka di dunia," tambah Sandiaga.

Pengembangan potensi wisata halal ini dalam upaya menciptakan lapangan kerja dan menarik devisa dari muslim traveler secara optimal. Menurut data State of The Global Islamic Economy Report 2019, jumlah pengeluaran wisatawan muslim dunia sebesar USD200,3 miliar atau 12 persen dari total pengeluaran wisatawan global sebesar USD1,66 triliun.

"Dengan demikian, Indonesia berada di urutan ke lima dari Top 5 Negara Muslim Traveler dengan pengeluaran terbesar setelah Saudi Arabia, UAE, Qatar, dan Kuwait," katanya.

Sandiaga bilang, dibandingkan dengan negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim lain, Indonesia termasuk konsumen produk halal terbesar. Namun sayang, masih banyak produk yang dibelanjakan merupakan produk impor.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1906 seconds (0.1#10.140)