Sandiaga Uno Dorong Desa Keciput Belitung Ikuti ADWI 2022, 7 Aspek Pariwisata Berkelanjutan Terpenuhi
loading...
Sandiaga Uno mendorong Desa Keciput di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, untuk ikut serta dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Foto/Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong Desa Keciput di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, untuk ikut serta dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 demi mendorong kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat.
Sandiaga menjelaskan, ada tujuh kategori penilaian dalam ajang ADWI 2022 yang merupakan aspek dari pariwisata berkelanjutan. Yaitu daya tarik pengunjung atau atraksi, homestay, suvenir, toilet umum, CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability), digitalisasi dan konten kreatif, serta aspek kelembagaan desa wisata.
Sandiaga menilai, ketujuh aspek tersebut telah dipenuhi oleh Desa Keciput. Sehingga, ia pun mengajak pengelola desa wisata di Desa Keciput untuk ikut berpartisipasi dalam ajang ADWI 2022 yang menargetkan jumlah peserta sebanyak 3.000 desa wisata.
"Daftarkan segera desamu di jadesta.kemenparekraf.go.id sampai 31 Maret 2022. Wujudkan desa wisata berkelas dunia, berdaya saing global, dan berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit," kata Sandiaga melalui keterangan tertulis, Minggu (27/2/2022).
Desa yang berjarak 21,4 km dari Kota Tanjung Pandan itu memang memiliki potensi wisata dan ekonomi kreatif yang kaya. Di antaranya Pantai Tanjung Kelayang, paket wisata water sport, melepas tukik, batik Belitung, madu trigona, berbagai olahan ikan, dan kriya berupa anyaman tas serta karpet.
"Jadi masyarakat desa juga mendapatkan kesempatan untuk memberikan tambahan penghasilan. Bukan hanya hotel-hotel besar yang perlu kita datangkan wisatawannya, namun juga desa-desa wisata yang akan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi kita dan pembukaan lapangan kerja," jelas Sandiaga.
Tak lupa Menparekraf pengganti Wishnutama itu berpesan, pariwisata dan ekonomi kreatif harus menjadi sektor yang berkeadilan.
"Jadi pariwisata ini tidak hanya untuk masyarakat menengah ke atas, tapi juga untuk menengah ke bawah. Pengembangan desa wisata ini adalah program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu serta adil dalam mendistribusikan sektor ini sebagai kebangkitan ekonomi kita," ujar Sandiaga, memungkasi.
Sandiaga menjelaskan, ada tujuh kategori penilaian dalam ajang ADWI 2022 yang merupakan aspek dari pariwisata berkelanjutan. Yaitu daya tarik pengunjung atau atraksi, homestay, suvenir, toilet umum, CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability), digitalisasi dan konten kreatif, serta aspek kelembagaan desa wisata.
Sandiaga menilai, ketujuh aspek tersebut telah dipenuhi oleh Desa Keciput. Sehingga, ia pun mengajak pengelola desa wisata di Desa Keciput untuk ikut berpartisipasi dalam ajang ADWI 2022 yang menargetkan jumlah peserta sebanyak 3.000 desa wisata.
"Daftarkan segera desamu di jadesta.kemenparekraf.go.id sampai 31 Maret 2022. Wujudkan desa wisata berkelas dunia, berdaya saing global, dan berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit," kata Sandiaga melalui keterangan tertulis, Minggu (27/2/2022).
Desa yang berjarak 21,4 km dari Kota Tanjung Pandan itu memang memiliki potensi wisata dan ekonomi kreatif yang kaya. Di antaranya Pantai Tanjung Kelayang, paket wisata water sport, melepas tukik, batik Belitung, madu trigona, berbagai olahan ikan, dan kriya berupa anyaman tas serta karpet.
"Jadi masyarakat desa juga mendapatkan kesempatan untuk memberikan tambahan penghasilan. Bukan hanya hotel-hotel besar yang perlu kita datangkan wisatawannya, namun juga desa-desa wisata yang akan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi kita dan pembukaan lapangan kerja," jelas Sandiaga.
Tak lupa Menparekraf pengganti Wishnutama itu berpesan, pariwisata dan ekonomi kreatif harus menjadi sektor yang berkeadilan.
"Jadi pariwisata ini tidak hanya untuk masyarakat menengah ke atas, tapi juga untuk menengah ke bawah. Pengembangan desa wisata ini adalah program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu serta adil dalam mendistribusikan sektor ini sebagai kebangkitan ekonomi kita," ujar Sandiaga, memungkasi.
(tsa)
Lihat Juga :
