4 Gua Eksotis di Jawa Barat, Cocok untuk Liburan yang Menantang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada empat gua eksotis di Jawa Barat yang cocok untuk liburan yang menantang. Jawa Barat sendiri dikenal sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan.
Jawa Barat memiliki berbagai macam destinasi. Salah satunya wisata alam seperti gua. Di mana gua-gua ini menyajikan pemandangan eksotis sekaligus.
Selain itu, Anda juga akan mendapatkan pengalaman tak terlupakan. Tertarik untuk mengunjunginya? Berikut daftar gua eksotis di Jawa Barat seperti dirangkum dari berbagai sumber, Senin (28/2/2022).
1. Gua Sunyaragi, Cirebon
Gua Sunyaragi merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Cirebon. Gua ini merupakan salah satu peninggalan dari sejarah panjang kesultanan di Cirebon. Hal itu sesuai dengan namanya berasal dari kata sunya yang bermakna sunyi, sedangkan ragi bermakna jiwa. Destinasi wisata ini tetap boleh dikunjungi oleh umum.
Berdasarkan catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat, luas goa ini sekitar 15.000 meter persegi. Pemandangannya sangat memanjakan wisatawan, terlebih bentuk goa ini mirip candi yang sangat unik.
Di dalam kompleks Goa Sunyaragi, terdapat beberapa gua, seperti Gua Peteng, Gua Simanyang, Gua Padang Ati, Gua Pawon, dan Gua Argajumut yang masing-masing memiliki makna tersendiri dan gua-gua tersebut dihubungkan oleh rongga yang besar.
Bangunan goa ini didominasi dengan motif wedasan dan megamendung. Bentuknya menyerupai batu karang. Dua motif ini sering dilihat dalam batik khas Cirebon. Letak Goa Sunyaragi berada di Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi atau dapat ditempuh sekitar 15 menit dari pusat Kota Cirebon. Untuk bisa masuk ke araea wisata ini, Anda cukup merogoh kocek Rp10 ribu.
2. Gua Pawon, Bandung Barat
Gua Pawon terletak di kawasan Karst Citatah, Kabupaten Bandung Barat yang terkenal dengan bebatuan purbanya. Gua ini merupakan salah satu bukti otentik eksistensi Danau Bandung Purba. Undakan tangga batu dan suara cicitan kelelawar akan menyambut Anda begitu menapaki tangga menuju bibir gua.
Pilar batu stalakmit dan stalagmit sepanjang belasan meter seolah menjadi penyangga atap gua yang ditembus sinar mentari. Di gua ini juga, Anda bisa melihat jejak-jejak kehidupan manusia purba. Beberapa waktu lalu, arkeolog dari Universitas Padjadjaran melakukan eskavasi di Gua Pawon. Di sini, ilmuwan menemukan kerangka, gigi, tembikar, hingga mata tombak yang digunakan manusia purba untuk berburu.
Gua di antara pegunungan kapur ini juga lekat dengan hikayat Sangkuriang. Konon, Dayang Sumbi yang merupakan ibunda dari Sangkuriang dikisahkan pernah tinggal di dalam Gua Pawon sebelum bertemu kembali dengan Sangkuriang di sekitar Gunung Tangkuban Parahu.
Gua Pawon berada di Kampung Cibukur, Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Anda cukup merogoh kocerk Rp5 ribu hingga Rp10 ribu untuk bisa menjelajahi gua purba ini.
3. Gua Parat, Pangandaran
Gua Parat terletak di Kawasan Hutan Lindung atau cagar alam di Kabupaten Pangandaran. Gua ini memiliki panjang menjorok kurang lebih 300 meter ke bagian dalamnya. Untuk bisa menyusuri gua, wisatawan bisa menggunakan jasa pemandu dari warga lokal. Interior Gua Parat pun semakin melebar begitu Anda berjalan masuk ke dalamnya.
Di dalam Gua Parat, bisa melihat stalakit dan stalagmit yang memiliki bentuk alami yang unik, yakni mirip dengan bentuk organ intim pria dan wanita. Keunikan lainnya, yakni stalakmit yang berbentuk seperti bejana. Tak hanya wisata susur gua, Anda juga bisa melakukan wisata religi.
Sebab, di dekat mulut Gua Parat terdapat dua makam penyebar agama Islam, yaitu Pangeran Kasepuhan (Syekh Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad). Berdasarkan situs wisata Pangandaran, baik Syekh Ahmad dan Syekh Muhammad merupakan keturunan dari Pangeran Maja Agung yang disebut berasal dari Mesir.
Lokasi Gua Parat hanya sekitar 10 menit bila ditempuh dari kawasan wisata Pantai Pangandaran. Untuk menggunakan jasa pemandu wisata, Anda cukup mengeluarkan kocek Rp50 ribu hingga Rp100 ribu untuk dua orang dan bisa menjelajahi gua yang tersambung ke bibir Pantai Timur Pangandaran itu sepuasnya.
4. Gua Sanghyang Kenit, Kabupaten Bandung Barat
Dibendungnya aliran Sungai Citarum Purba ke PLTA Rajamandala membuat air yang melewati Gua Sanghyang Kenit mendangkal. Arus sungai yang deras kemudian landai dan menyisakan air sungai yang mengalir tenang di antara bebatuan purba.
Secara administratif, Gua Sanghyang Kenit ini terletak di Cisameng, Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Lokasinya dekat dengan PLTA Rajamandala. Pengunjung dapat menggunakan jasa pemandu lokal dengan tarif Rp150 ribu per 10 orang. Penelusuran gua eksotis ini cukup menantang karena akan melewati celah gua yang sempit dan licin.
Belum lagi dengan rute melewati genangan air Citarum Purba setinggi perut yang masih dihuni oleh berbagai jenis ikan seperti ikan baung dan gabus. Siapkan stamina dan lampu senter meskipun pemandu akan memberikan fasilitas helm dan pelampung.
Perjalanan menelusuri gua memakan waktu sekitar 45 menit. Bila air sedang tinggi, wisatawan bisa melakukan tubing dari Sanghyang Tikoro yang menjadi pintu keluar gua menuju titik awal Sanghyang Kenit.
Jawa Barat memiliki berbagai macam destinasi. Salah satunya wisata alam seperti gua. Di mana gua-gua ini menyajikan pemandangan eksotis sekaligus.
Selain itu, Anda juga akan mendapatkan pengalaman tak terlupakan. Tertarik untuk mengunjunginya? Berikut daftar gua eksotis di Jawa Barat seperti dirangkum dari berbagai sumber, Senin (28/2/2022).
1. Gua Sunyaragi, Cirebon
Gua Sunyaragi merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Cirebon. Gua ini merupakan salah satu peninggalan dari sejarah panjang kesultanan di Cirebon. Hal itu sesuai dengan namanya berasal dari kata sunya yang bermakna sunyi, sedangkan ragi bermakna jiwa. Destinasi wisata ini tetap boleh dikunjungi oleh umum.
Berdasarkan catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat, luas goa ini sekitar 15.000 meter persegi. Pemandangannya sangat memanjakan wisatawan, terlebih bentuk goa ini mirip candi yang sangat unik.
Di dalam kompleks Goa Sunyaragi, terdapat beberapa gua, seperti Gua Peteng, Gua Simanyang, Gua Padang Ati, Gua Pawon, dan Gua Argajumut yang masing-masing memiliki makna tersendiri dan gua-gua tersebut dihubungkan oleh rongga yang besar.
Bangunan goa ini didominasi dengan motif wedasan dan megamendung. Bentuknya menyerupai batu karang. Dua motif ini sering dilihat dalam batik khas Cirebon. Letak Goa Sunyaragi berada di Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi atau dapat ditempuh sekitar 15 menit dari pusat Kota Cirebon. Untuk bisa masuk ke araea wisata ini, Anda cukup merogoh kocek Rp10 ribu.
2. Gua Pawon, Bandung Barat
Gua Pawon terletak di kawasan Karst Citatah, Kabupaten Bandung Barat yang terkenal dengan bebatuan purbanya. Gua ini merupakan salah satu bukti otentik eksistensi Danau Bandung Purba. Undakan tangga batu dan suara cicitan kelelawar akan menyambut Anda begitu menapaki tangga menuju bibir gua.
Pilar batu stalakmit dan stalagmit sepanjang belasan meter seolah menjadi penyangga atap gua yang ditembus sinar mentari. Di gua ini juga, Anda bisa melihat jejak-jejak kehidupan manusia purba. Beberapa waktu lalu, arkeolog dari Universitas Padjadjaran melakukan eskavasi di Gua Pawon. Di sini, ilmuwan menemukan kerangka, gigi, tembikar, hingga mata tombak yang digunakan manusia purba untuk berburu.
Gua di antara pegunungan kapur ini juga lekat dengan hikayat Sangkuriang. Konon, Dayang Sumbi yang merupakan ibunda dari Sangkuriang dikisahkan pernah tinggal di dalam Gua Pawon sebelum bertemu kembali dengan Sangkuriang di sekitar Gunung Tangkuban Parahu.
Gua Pawon berada di Kampung Cibukur, Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Anda cukup merogoh kocerk Rp5 ribu hingga Rp10 ribu untuk bisa menjelajahi gua purba ini.
3. Gua Parat, Pangandaran
Gua Parat terletak di Kawasan Hutan Lindung atau cagar alam di Kabupaten Pangandaran. Gua ini memiliki panjang menjorok kurang lebih 300 meter ke bagian dalamnya. Untuk bisa menyusuri gua, wisatawan bisa menggunakan jasa pemandu dari warga lokal. Interior Gua Parat pun semakin melebar begitu Anda berjalan masuk ke dalamnya.
Di dalam Gua Parat, bisa melihat stalakit dan stalagmit yang memiliki bentuk alami yang unik, yakni mirip dengan bentuk organ intim pria dan wanita. Keunikan lainnya, yakni stalakmit yang berbentuk seperti bejana. Tak hanya wisata susur gua, Anda juga bisa melakukan wisata religi.
Sebab, di dekat mulut Gua Parat terdapat dua makam penyebar agama Islam, yaitu Pangeran Kasepuhan (Syekh Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad). Berdasarkan situs wisata Pangandaran, baik Syekh Ahmad dan Syekh Muhammad merupakan keturunan dari Pangeran Maja Agung yang disebut berasal dari Mesir.
Lokasi Gua Parat hanya sekitar 10 menit bila ditempuh dari kawasan wisata Pantai Pangandaran. Untuk menggunakan jasa pemandu wisata, Anda cukup mengeluarkan kocek Rp50 ribu hingga Rp100 ribu untuk dua orang dan bisa menjelajahi gua yang tersambung ke bibir Pantai Timur Pangandaran itu sepuasnya.
4. Gua Sanghyang Kenit, Kabupaten Bandung Barat
Dibendungnya aliran Sungai Citarum Purba ke PLTA Rajamandala membuat air yang melewati Gua Sanghyang Kenit mendangkal. Arus sungai yang deras kemudian landai dan menyisakan air sungai yang mengalir tenang di antara bebatuan purba.
Secara administratif, Gua Sanghyang Kenit ini terletak di Cisameng, Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Lokasinya dekat dengan PLTA Rajamandala. Pengunjung dapat menggunakan jasa pemandu lokal dengan tarif Rp150 ribu per 10 orang. Penelusuran gua eksotis ini cukup menantang karena akan melewati celah gua yang sempit dan licin.
Belum lagi dengan rute melewati genangan air Citarum Purba setinggi perut yang masih dihuni oleh berbagai jenis ikan seperti ikan baung dan gabus. Siapkan stamina dan lampu senter meskipun pemandu akan memberikan fasilitas helm dan pelampung.
Perjalanan menelusuri gua memakan waktu sekitar 45 menit. Bila air sedang tinggi, wisatawan bisa melakukan tubing dari Sanghyang Tikoro yang menjadi pintu keluar gua menuju titik awal Sanghyang Kenit.
(dra)