Intip Destinasi Wisata Danau Linting Deli Serdang yang Indah dan Penuh Kisah Mistis
loading...
A
A
A
DELI SERDANG - Danau Linting merupakan danau yang indah berwarna tosca cerah dan berair hangat. Danau seluas sekitar satu hektar ini terletak di tiga desa. Yakni Desa Sibunga-bunga, Gunung Manumpak, dan Durian IV Mbelang, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Danau alami ini terasa teduh karena dikelilingi pohon beringin yang rimbun. Warna airnya yang bernuansa hijau dan dipadu dengan tosca membuat suasana menjadi menenangkan.
Makanya, Danau Linting ini kerap dijadikan sebagai destinasi wisata bagi mereka yang ingin melarikan diri sejenak dari rutinitas sehari-hari yang padat dan membosankan.
Dibalik keindahannya yang memesona, ternyata ada kisah mistis yang diyakini warga sekitar terkait terbentuknya Danau Linting. Konon, wilayah di tiga desa tersebut sebelumnya adalah sebuah bukit.
Namun, pada suatu malam terjadi getaran hebat semacam gempa yang diikuti dengan ledakan besar. Pada keesokan harinya, warga melihat di lokasi tersebut terbentuk sebuah danau yang sangat dalam.
Walau berair jernih dan hangat, tetapi pengunjung tidak boleh sembarangan berenang atau berendam. Pengelola mengatakan, pengunjung hanya boleh bermain dan merasakan hangatnya air hanya di tepi saja, karena hingga saat ini kedalaman danau masih menjadi misteri.
Mengutip akun Instagram @ayodolan pada Kamis (3/3/2022), hingga saat ini belum ada yang bisa mengukur kedalaman danau tersebut. Menurut warga setempat, pernah ada peneliti asing yang mencoba mengukur dengan cara manual.
Mereka mencoba mengukur dengan tali yang satu gulungnya sepanjang 100 meter. Tetapi, ketika mereka sudah menghabiskan tiga gulung, tali tersebut belum juga menyentuh dasar danau. Diduga, di dasar Gunung Linting terdapat gua atau berbentuk seperti sumur yang sangat dalam.
Berbeda dengan pemandian air panas pada umumnya yang berbau belerang dan sangat menyengat, air di Danau Linting ini sama sekali tidak berbau belerang. Adapun cerita mistis terkait dengan keberadaan makhluk tak kasat mata yang konon ada di kawasan Danau Linting, yang menyebabkan beberapa pengunjung hilang saat berenang dan baru ketemu beberapa hari selanjutnya.
Namun, jika kita melihat sisi ilmiah mengapa mayat menjadi terapung di air itu setelah beberapa hari tenggelam, hal itu disebabkan oleh prinsip udara. Jika dilihat dari beberapa sumber, proses pembusukan kuman, atau bakteri di dalam tubuh dapat menghasilkan banyaknya udara.
Sehingga, tubuh yang semula berada di dalam air lambat laun akan naik ke permukaan air. Penjelasan ilmiah tersebut bukan dalam kerangka menegasikan nilai yang selama ini berkembang, penjelasan tersebut hanya menjadi perspektif lain dari sebuah cerita.
Danau alami ini terasa teduh karena dikelilingi pohon beringin yang rimbun. Warna airnya yang bernuansa hijau dan dipadu dengan tosca membuat suasana menjadi menenangkan.
Makanya, Danau Linting ini kerap dijadikan sebagai destinasi wisata bagi mereka yang ingin melarikan diri sejenak dari rutinitas sehari-hari yang padat dan membosankan.
Baca Juga
Dibalik keindahannya yang memesona, ternyata ada kisah mistis yang diyakini warga sekitar terkait terbentuknya Danau Linting. Konon, wilayah di tiga desa tersebut sebelumnya adalah sebuah bukit.
Namun, pada suatu malam terjadi getaran hebat semacam gempa yang diikuti dengan ledakan besar. Pada keesokan harinya, warga melihat di lokasi tersebut terbentuk sebuah danau yang sangat dalam.
Walau berair jernih dan hangat, tetapi pengunjung tidak boleh sembarangan berenang atau berendam. Pengelola mengatakan, pengunjung hanya boleh bermain dan merasakan hangatnya air hanya di tepi saja, karena hingga saat ini kedalaman danau masih menjadi misteri.
Mengutip akun Instagram @ayodolan pada Kamis (3/3/2022), hingga saat ini belum ada yang bisa mengukur kedalaman danau tersebut. Menurut warga setempat, pernah ada peneliti asing yang mencoba mengukur dengan cara manual.
Mereka mencoba mengukur dengan tali yang satu gulungnya sepanjang 100 meter. Tetapi, ketika mereka sudah menghabiskan tiga gulung, tali tersebut belum juga menyentuh dasar danau. Diduga, di dasar Gunung Linting terdapat gua atau berbentuk seperti sumur yang sangat dalam.
Berbeda dengan pemandian air panas pada umumnya yang berbau belerang dan sangat menyengat, air di Danau Linting ini sama sekali tidak berbau belerang. Adapun cerita mistis terkait dengan keberadaan makhluk tak kasat mata yang konon ada di kawasan Danau Linting, yang menyebabkan beberapa pengunjung hilang saat berenang dan baru ketemu beberapa hari selanjutnya.
Namun, jika kita melihat sisi ilmiah mengapa mayat menjadi terapung di air itu setelah beberapa hari tenggelam, hal itu disebabkan oleh prinsip udara. Jika dilihat dari beberapa sumber, proses pembusukan kuman, atau bakteri di dalam tubuh dapat menghasilkan banyaknya udara.
Sehingga, tubuh yang semula berada di dalam air lambat laun akan naik ke permukaan air. Penjelasan ilmiah tersebut bukan dalam kerangka menegasikan nilai yang selama ini berkembang, penjelasan tersebut hanya menjadi perspektif lain dari sebuah cerita.
(hri)