Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Desa Muara Jambi Sebagai Destinasi Wisata Super Berkualitas, Ini Daya Tariknya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berkesempatan untuk mengunjungi Desa Muara Jambi yang terletak di Kabupaten Muaro Jambi untuk melakukan sosialisasi program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 agar perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa bisa meningkat melalui penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja dari sektor parekraf.
Pada kesempatan yang terjadi hari Kamis (3/3/2022) itu, Sandiaga juga berkeliling dan meninjau langsung potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di desa tersebut. Menteri yang juga pengusaha ini lantas menyebut Provinsi Jambi khususnya Desa Muara Jambi sebagai ‘destinasi super berkualitas’ karena memiliki beberapa daya tarik.
Sebagai informasi, Desa Muara Jambi menjadi lokasi dari sebuah situs peninggalan bersejarah yang sudah ada sejak abad ke-7, yaitu Candi Muaro Jambi yang merupakan salah satu pusat pendidikan agama Buddha tertua di Indonesia bahkan terbesar di Asia Tenggara. Yang menarik, luas candi tersebut mencapai 3.981 hektare atau delapan kali lebih luas dari Candi Borobudur!
"Candi Muara Jambi ini adalah destinasi super berkualitas karena ada sebelum dari destinasi super prioritas Borobudur, jadi ini akan kita bangun bersama, kita akan hadirkan kebijakan yang cepat, tegas, agar langsung bisa berdampak positif kepada masyarakat," ucap Sandiaga dikutip oleh MNC Portal Indonesia dari keterangan tertulisnya, Jum’at (4/3/2022).
Sejak tahun 2009, Candi Muara Jambi telah diajukan ke UNESCO untuk dijadikan sebagai salah satu situs warisan budaya dunia dan saat ini masih masuk ke dalam daftar tunggu. Candi Muara Jambi pun sudah masuk ke dalam kawasan strategis nasional (KSN) pada tahun 2017.
Selain situs bersejarah, Desa Wisata Muara Jambi juga memiliki daya tarik wisata lain seperti Danau Kelari, hamparan sawah tadah hujan, perkebunan duku, durian dan karet alam, hingga makam kelingking Raden Mattaher. Ada pula sebuah coffee shop dengan kearifan lokal yang dikenal "Pojok Kopi Dusun".
Daya tarik wisata tersebut juga dilengkapi dengan ragam seni budaya dan produk ekonomi kreatif seperti tari topek labu, pencak silat melayu, tari bayangan, rebana siam dan lainnya.
Sementara untuk produk ekrafnya sendiri ada kuliner khas dan otentik seperti ikan senggung, tempoyak, ketan jando, kue selonjor, fesyen (batik bermotif candi), dan kriya (gelang dan kalung sebalik sumpah, anyaman tikar, topi, dan juga tas).
Menparekraf Sandiaga di kesempatan itu juga memberikan dukungan amenitas berupa kloset duduk sebanyak 10 buah untuk membantu kelengkapan fasilitas homestay yang ada di Desa Wisata Muara Jambi. Sebelumnya, kloset yang dimiliki homestay adalah kloset jongkok. Akan tetapi kloset jongkok ini belum memenuhi kriteria atau standar toilet bertaraf internasional.
"Ini kita berikan langsung kepada para pengelola homestay. Karena kemarin ada kejadian yang disampaikan, dimana ada wisatawan asing yang tidak muat di kamar mandi karena kloset jongkoknya kecil. Mudah-mudahan kloset ini bisa dirawat dengan baik," ungkapnya.
"Tetap optimis bangkit karena Muara Jambi adalah destinasi yang penuh potensi untuk dikembangkan bukan hanya untuk wisatawan nusantara tapi mancanegara. Banyak wisman dari Nepal, Prancis dan ini harus kita manfaatkan dengan baik," pungkasnya.
Pada kesempatan yang terjadi hari Kamis (3/3/2022) itu, Sandiaga juga berkeliling dan meninjau langsung potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di desa tersebut. Menteri yang juga pengusaha ini lantas menyebut Provinsi Jambi khususnya Desa Muara Jambi sebagai ‘destinasi super berkualitas’ karena memiliki beberapa daya tarik.
Sebagai informasi, Desa Muara Jambi menjadi lokasi dari sebuah situs peninggalan bersejarah yang sudah ada sejak abad ke-7, yaitu Candi Muaro Jambi yang merupakan salah satu pusat pendidikan agama Buddha tertua di Indonesia bahkan terbesar di Asia Tenggara. Yang menarik, luas candi tersebut mencapai 3.981 hektare atau delapan kali lebih luas dari Candi Borobudur!
"Candi Muara Jambi ini adalah destinasi super berkualitas karena ada sebelum dari destinasi super prioritas Borobudur, jadi ini akan kita bangun bersama, kita akan hadirkan kebijakan yang cepat, tegas, agar langsung bisa berdampak positif kepada masyarakat," ucap Sandiaga dikutip oleh MNC Portal Indonesia dari keterangan tertulisnya, Jum’at (4/3/2022).
Sejak tahun 2009, Candi Muara Jambi telah diajukan ke UNESCO untuk dijadikan sebagai salah satu situs warisan budaya dunia dan saat ini masih masuk ke dalam daftar tunggu. Candi Muara Jambi pun sudah masuk ke dalam kawasan strategis nasional (KSN) pada tahun 2017.
Selain situs bersejarah, Desa Wisata Muara Jambi juga memiliki daya tarik wisata lain seperti Danau Kelari, hamparan sawah tadah hujan, perkebunan duku, durian dan karet alam, hingga makam kelingking Raden Mattaher. Ada pula sebuah coffee shop dengan kearifan lokal yang dikenal "Pojok Kopi Dusun".
Daya tarik wisata tersebut juga dilengkapi dengan ragam seni budaya dan produk ekonomi kreatif seperti tari topek labu, pencak silat melayu, tari bayangan, rebana siam dan lainnya.
Sementara untuk produk ekrafnya sendiri ada kuliner khas dan otentik seperti ikan senggung, tempoyak, ketan jando, kue selonjor, fesyen (batik bermotif candi), dan kriya (gelang dan kalung sebalik sumpah, anyaman tikar, topi, dan juga tas).
Menparekraf Sandiaga di kesempatan itu juga memberikan dukungan amenitas berupa kloset duduk sebanyak 10 buah untuk membantu kelengkapan fasilitas homestay yang ada di Desa Wisata Muara Jambi. Sebelumnya, kloset yang dimiliki homestay adalah kloset jongkok. Akan tetapi kloset jongkok ini belum memenuhi kriteria atau standar toilet bertaraf internasional.
"Ini kita berikan langsung kepada para pengelola homestay. Karena kemarin ada kejadian yang disampaikan, dimana ada wisatawan asing yang tidak muat di kamar mandi karena kloset jongkoknya kecil. Mudah-mudahan kloset ini bisa dirawat dengan baik," ungkapnya.
"Tetap optimis bangkit karena Muara Jambi adalah destinasi yang penuh potensi untuk dikembangkan bukan hanya untuk wisatawan nusantara tapi mancanegara. Banyak wisman dari Nepal, Prancis dan ini harus kita manfaatkan dengan baik," pungkasnya.
(hri)