; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
5 Negara dengan Diabetes Tertinggi di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?
loading...
Negara dengan diabetes tertinggi di dunia mencatat kasus dari belasan hingga ratusan juta. Diabetes penyakit yang mempengaruhi tubuh menggunakan gula darah. Foto/Countries Now
A
A
A
JAKARTA - Negara dengan diabetes tertinggi di dunia mencatat kasus dari belasan hingga ratusan juta. Diabetes mengacu pada sekelompok penyakit yang mempengaruhi bagaimana tubuh Anda menggunakan gula darah (glukosa).
Dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (4/3/2022) gejala diabetes bervariasi tergantung pada seberapa banyak gula darah Anda meningkat. Beberapa orang, terutama mereka yang menderita pradiabetes atau diabetes tipe 2, terkadang tidak mengalami gejala.
Pada diabetes tipe 1, gejalanya cenderung datang dengan cepat dan lebih parah. Organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF) memperkirakan, sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20 sampai 79 tahun di dunia menderita diabetes pada 2019
Jumlah tersebut setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3 persen dari total penduduk pada usia yang sama. Sedangkan, berdasarkan jenis kelamin, IDF memperkirakan prevalensi diabetes di 2019 pada perempuan sebesar 9 persen dan 9,65 persen pada laki-laki.
Diperkirakan prevalensi diabetes, meningkat seiring penambahan umur penduduk (19,9 persen) atau 111,2 juta orang pada usia 65 sampai 79 tahun. "Angka diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta tahun 2030 dan 700 juta pada tahun 2045," bunyi data tersebut.
Dilansir dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, pada 2019 Indonesia menempati urutan ketujuh diabetes tertinggi di dunia. Di mana tercatat kasus diabetes sebesar 10,7 juta. Sementara posisi pertama ditempati oleh Tiongkok (116,4 juta), kedua Idia (77,0 juta).
Kemudian ada Amerika Serikat (31,0 juta), Pakistan (19,4 juta) serta Brasil (16,8 juta) yang menempati posisi ketiga, keempat dan kelima. Indonesia sendiri menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara pada daftar tersebut.
Melihat angka kasus ini, dapat diperkirakan berapa besarnya kontribusi Indonesia terhadap kasus diabetes di Asia Tenggara.
Dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (4/3/2022) gejala diabetes bervariasi tergantung pada seberapa banyak gula darah Anda meningkat. Beberapa orang, terutama mereka yang menderita pradiabetes atau diabetes tipe 2, terkadang tidak mengalami gejala.
Pada diabetes tipe 1, gejalanya cenderung datang dengan cepat dan lebih parah. Organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF) memperkirakan, sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20 sampai 79 tahun di dunia menderita diabetes pada 2019
Jumlah tersebut setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3 persen dari total penduduk pada usia yang sama. Sedangkan, berdasarkan jenis kelamin, IDF memperkirakan prevalensi diabetes di 2019 pada perempuan sebesar 9 persen dan 9,65 persen pada laki-laki.
Diperkirakan prevalensi diabetes, meningkat seiring penambahan umur penduduk (19,9 persen) atau 111,2 juta orang pada usia 65 sampai 79 tahun. "Angka diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta tahun 2030 dan 700 juta pada tahun 2045," bunyi data tersebut.
Dilansir dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, pada 2019 Indonesia menempati urutan ketujuh diabetes tertinggi di dunia. Di mana tercatat kasus diabetes sebesar 10,7 juta. Sementara posisi pertama ditempati oleh Tiongkok (116,4 juta), kedua Idia (77,0 juta).
Kemudian ada Amerika Serikat (31,0 juta), Pakistan (19,4 juta) serta Brasil (16,8 juta) yang menempati posisi ketiga, keempat dan kelima. Indonesia sendiri menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara pada daftar tersebut.
Melihat angka kasus ini, dapat diperkirakan berapa besarnya kontribusi Indonesia terhadap kasus diabetes di Asia Tenggara.
Baca Juga
(dra)
Explore More