Penyakit Lumpy Skin Ditemukan di Indonesia, Australia Waspada

Senin, 07 Maret 2022 - 09:18 WIB
loading...
Penyakit Lumpy Skin Ditemukan di Indonesia, Australia Waspada
Penyakit lumpy skin telah ditemukan di Indonesia. Penyakit pada sapi dan kerbau ini pun mendapat perhatian pemerintah Australia dan tengah diwaspadai. Foto/Pro Agri
A A A
JAKARTA - Penyakit lumpy skin telah ditemukan di Indonesia. Penyakit yang terjadi pada sapi dan kerbau ini pun mendapat perhatian pemerintah Australia dan tengah diwaspadai.

Dilansir dari ABC News, Senin (7/3/2022) pemerintah Indonesia mencatat ada 31 desa di Sumatera yang melaporkan kasus lumpy skin. Diperlukan tindakan cepat agar penyakit infeksius tersebut tidak menyebar lebih luas.

Penyakit ini menyebabkan luka pada kulit, hewan mengalami demam, kehilangan nafsu makan dan penurunan produksi susu. Parahnya, penyakit ini juga bisa menyebabkan kematian pada sapi dan kerbau.

Kepala Veteriner Australia dr Mark Schipp cukup mengkhawatirkan masyarakat Indonesia jika kasus ini tidak ditanggapi serius. Pasalnya, sebentar lagi akan memasuki Ramadhan di mana konsumsi daging sapi akan meningkat.


"Saat ini baru dilaporkan di satu provinsi, tetap kami berharap sekali penanganan cepat dilakukan, terlebih Ramadhan akan segera dimulai yang mana banyak masyarakat Indonesia mengonsumsi daging sapi di bulan tersebut," jelas Schipp.

"Jika diabaikan, penyakit itu akan menyebar dengan cepat ke seluruh pulau di Indonesia," sambungnya.

Australia memberi perhatian pada kasus lumpy skin di Indonesia bukan tanpa alasan. Schipp mengatakan bahwa Australia dengan Indonesia memiliki jarak yang tidak terlalu jauh. Hal ini bisa menimbulkan risiko pada hewan ternak di negara tersebut.

"Bahkan, berisiko juga untuk negara tetangga lainnya seperti Timor Leste dan Papua Nugini," kata Schipp.


Schipp sendiri sudah mengamati kasus ini sejak beberapa tahun terakhir. Para ahli percaya bahwa ketika kasus ini ditemukan dan dalam jumlah yang besar, bisa mengancam industri peternakan di Australia.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1240 seconds (0.1#10.140)