Sony Pictures Libatkan Penulis Venom di Film Live Action One Punch Man
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sony Pictures dikabarkan akan menggarap live action dari anime populer dari Jepang, One Punch Man. Scott Rosenberg dan Jeff Pinkner yang pernah menulis film Venom akan terlibat dalam projek ini.
Sejauh ini, Sony belum menyampaikan siapa yang akan jadi sutradara dalam film live action ini. Begitu pun dengan aktor yang akan memerankan sang tokoh utama, Saitama.
Dilansir dari Variety, Avi Arad dan Ari Arad dari Arad Productions akan memproduksi film ini. Menurut Variety, Sony “sangat tinggi” pada proyek ini, yang bisa berarti film ini akan melesat ke daftar prioritas mereka begitu semuanya kembali normal setelah covid-19 mereda.
Sekadar diketahui, One Punch Man adalah anime populer dari Jepang. Anime ini berawal dari komik web pada 2009 oleh artis bernama ONE. Pada 2012, serial komik ini diadaptasi menjadi manga oleh Jump Next dengan ilustrasi dibuat Yusuke Murata.
Hingga saat ini, 21 volume manga One Punch Man telah dipublikasikan dan terjual hingga lebih dari 30 juta di seluruh dunia. Manga ini kemudian diadaptasi menjadi anime yang meraih popularitas tinggi. Penggemar saat ini menantikan season 3 anime ini.
One Punch Man menceritakan tentang seorang superhero bernama Saitama. Dia dengan mudah bisa mengalahkan siapa pun hanya dengan satu pukulan. Sering kali Saitama dengan satu pukulan membuat musuhnya meledak atau terlempar ke angkasa.
Saitama mendapatkan keterampilan itu dengan berlatih dengan sangat keras hingga dia kehilangan rambut dan menjadi botak. Karena dominasi totalnya di arena pertempuran, Saitama mengalami krisis eksistensi dan bosan menjadi superhero karena dia menantikan musuh yang benar-benar layak dan memberikan tantangan baginya.
Serial ini sebenarnya sangat absurd dengan musuh Saitama termasuk kepiting humanoid bernama Crablante yang bermutasi setelah kebanyakan makan kepiting. Serial ini juga mengolok-olok kiasan yang sering ditemukan di cerita superhero, anime, manga dan film blockbuster. Jika film ini diadaptasi dengan baik, maka akan terbukti menjadi waktu yang menyenangkan di bioskop.
Sony sepertinya memang serius menggarap film One Punch Man ini. Keterlibatan Scott dan Jeff sebagai penulis memperlihatkan studio ini memang tidak main-main. Scott dan Jeff diakui telah memberikan pundi-pundi pendapatan bagi Sony setelah terlibat di Venom yang meraup USD856 juta. Mereka juga berkolaborasi di dua seri Jumanji, yaitu Jumanji: Welcome to the Jungle dan Jumanji: The Next Level yang sama-sama meraup keuntungan besar.
Selama 20 tahun terakhir, Hollywood telah membuktikan telah mampu menakhlukkan karakter komik ke layar lebar dengan Marvel Cinematic Universe (MCU) menjadi salah satu franchise tersukses. Namun, Hollywood belum mampu mendapatkan peruntungannya dari adaptasi manga atau anime ke versi live action meski beberapa kali berusaha.
Ghost in the Shell dan Death Note di Netflix adalah contohnya. Warner Bros. juga telah berusaha mengadaptasi Akira selama bertahun-tahun dengan proyek itu terus maju mundur.
Sejauh ini, Sony belum menyampaikan siapa yang akan jadi sutradara dalam film live action ini. Begitu pun dengan aktor yang akan memerankan sang tokoh utama, Saitama.
Dilansir dari Variety, Avi Arad dan Ari Arad dari Arad Productions akan memproduksi film ini. Menurut Variety, Sony “sangat tinggi” pada proyek ini, yang bisa berarti film ini akan melesat ke daftar prioritas mereka begitu semuanya kembali normal setelah covid-19 mereda.
Sekadar diketahui, One Punch Man adalah anime populer dari Jepang. Anime ini berawal dari komik web pada 2009 oleh artis bernama ONE. Pada 2012, serial komik ini diadaptasi menjadi manga oleh Jump Next dengan ilustrasi dibuat Yusuke Murata.
Hingga saat ini, 21 volume manga One Punch Man telah dipublikasikan dan terjual hingga lebih dari 30 juta di seluruh dunia. Manga ini kemudian diadaptasi menjadi anime yang meraih popularitas tinggi. Penggemar saat ini menantikan season 3 anime ini.
One Punch Man menceritakan tentang seorang superhero bernama Saitama. Dia dengan mudah bisa mengalahkan siapa pun hanya dengan satu pukulan. Sering kali Saitama dengan satu pukulan membuat musuhnya meledak atau terlempar ke angkasa.
Saitama mendapatkan keterampilan itu dengan berlatih dengan sangat keras hingga dia kehilangan rambut dan menjadi botak. Karena dominasi totalnya di arena pertempuran, Saitama mengalami krisis eksistensi dan bosan menjadi superhero karena dia menantikan musuh yang benar-benar layak dan memberikan tantangan baginya.
Serial ini sebenarnya sangat absurd dengan musuh Saitama termasuk kepiting humanoid bernama Crablante yang bermutasi setelah kebanyakan makan kepiting. Serial ini juga mengolok-olok kiasan yang sering ditemukan di cerita superhero, anime, manga dan film blockbuster. Jika film ini diadaptasi dengan baik, maka akan terbukti menjadi waktu yang menyenangkan di bioskop.
Sony sepertinya memang serius menggarap film One Punch Man ini. Keterlibatan Scott dan Jeff sebagai penulis memperlihatkan studio ini memang tidak main-main. Scott dan Jeff diakui telah memberikan pundi-pundi pendapatan bagi Sony setelah terlibat di Venom yang meraup USD856 juta. Mereka juga berkolaborasi di dua seri Jumanji, yaitu Jumanji: Welcome to the Jungle dan Jumanji: The Next Level yang sama-sama meraup keuntungan besar.
Selama 20 tahun terakhir, Hollywood telah membuktikan telah mampu menakhlukkan karakter komik ke layar lebar dengan Marvel Cinematic Universe (MCU) menjadi salah satu franchise tersukses. Namun, Hollywood belum mampu mendapatkan peruntungannya dari adaptasi manga atau anime ke versi live action meski beberapa kali berusaha.
Ghost in the Shell dan Death Note di Netflix adalah contohnya. Warner Bros. juga telah berusaha mengadaptasi Akira selama bertahun-tahun dengan proyek itu terus maju mundur.
(luq)