Studi: Tanda Kanker Payudara Bisa Dideteksi Melalui ASI

Minggu, 17 April 2022 - 05:05 WIB
loading...
Studi: Tanda Kanker...
Studi terbaru menemukan bahwa tanda-tanda peringatan dini kanker payudara dapat terlihat melalui ASI. Penelitian ini, sampel ASI diperoleh dari tiga wanita. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Studi terbaru menemukan bahwa tanda-tanda peringatan dini kanker payudara dapat terlihat melalui air susu ibu (ASI). Untuk penelitian ini, sampel ASI diperoleh dari tiga wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan tiga wanita tanpa kanker .

Protein dalam ASI yang dibandingkan antara wanita dan 23 wanita terbukti berbeda pada mereka yang menderita kanker. Peneliti utama juga mengklaim set protein ini dapat dilihat dalam sampel darah.

Dilansir dari The Sun, Minggu (17/4/2022) ini bisa mengarah pada tes darah untuk mendeteksi perubahan protein pada wanita dari segala usia.

Danielle Whitham, kandidat doktor di Universitas Clarkson di New York mengatakan studi ini bisa mengubah cara pemantauan wanita untuk kanker payudara dan membantu dalam diagnosis dini. Ini bahkan dapat menyebabkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi pada wanita.


“Meskipun mammogram adalah alat yang berguna untuk mendeteksi kanker payudara lebih awal, mereka biasanya tidak direkomendasikan untuk wanita berisiko rendah di bawah 40 tahun," kata Whitham.

“Karena biomarker yang kami temukan dalam ASI juga dapat dideteksi dalam serum darah, skrining berpotensi dilakukan pada wanita dari segala usia yang menggunakan darah atau ASI," tambahnya.

Semua pasien kanker dalam penelitian ini memiliki invasive ductal carcinoma (IDC), salah satu jenis kanker payudara yang paling umum. Namun, para peneliti mengatakan bahwa pendekatan mereka dapat digunakan untuk mengidentifikasi biomarker untuk jenis kanker payudara lainnya.

Wanita pertama diminta melakukan mammogram antara usia 50 dan 53 tahun, dan setiap tiga tahun berikutnya hingga usia 71 tahun. Siapapun dengan gejala penyakit, termasuk benjolan atau perubahan pada payudara atau puting, harus segera menemui dokter.


Tim Universitas Clarkson berencana untuk meningkatkan studi mereka untuk memasukkan lebih banyak wanita untuk memperkuat temuan ini. Penelitian ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Biochemistry and Molecular Biology di Philadelphia.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1972 seconds (0.1#10.140)