Waspadai Keamanan Pangan dan Kekejaman Hewan Masih Berlanjut

Kamis, 21 April 2022 - 15:00 WIB
loading...
Waspadai Keamanan Pangan...
Keamanan pangan dan kekejaman hewan yang masih terus berlanjut penting untuk diwaspadai. Hal tersebut terungkap dalam penyelidikan SuperIndo. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Keamanan pangan dan kekejaman hewan yang masih terus berlanjut penting untuk diwaspadai. Hal tersebut terungkap dalam penyelidikan SuperIndo yang mengungkapkan beberapa pelanggaran peraturan keamanan pangan dan kesejahteraan hewan pada dua pemasok telurnya.

Penyelidikan oleh organisasi perlindungan konsumen internasional Equitas menemukan induk ayam terluka secara fisik dan cacat akibat pengaturan kandang yang kotor dan berbahaya. Kotoran hewan dalam tumpukan setinggi satu meter, ditemukan berserakan pada peralatan dan kandang yang menampung burung dan telur.

Temuan lainnya adalah serangga mengerumuni area fasilitas, di antara hewan, kotoran, dan telur. Rekaman ini diambil di peternakan Sumber Rejiki dan peternakan CV Bumi Ayu Sejati, dua pemasok telur SuperIndo.

Pada bulan Juni 2021, pengaduan resmi telah diajukan ke Kementerian Pertanian setelah penyelidikan sebelumnya menemukan kondisi serupa di sebuah peternakan yang telurnya dijual di bawah merek label Ahold Delhaize, 365, di toko-toko SuperIndo.

“Ini adalah investigasi ketiga terhadap rantai pasokan telur Ahold Delhaize di Indonesia di mana ditemukannya pelanggaran signifikan terhadap aturan keamanan pangan dan kesejahteraan hewan,” kata Bonnie Tang selaku Manajer Kampanye Equitas melalui siaran resminya, Kamis (21/4/2022)


"Toko-toko SuperIndo terus menjual telur yang diproduksi di peternakan telur kandang baterai kejam yang menimbulkan risiko bagi kesehatan konsumen. Semua toko Ahold Delhaize di luar Indonesia telah berjanji untuk hanya menjual telur bebas kandang pada tahun 2025," sambungnya.

Atas penemuan ini, Bonnie dan pihaknya mendesak perusahaan untuk memperlakukan pelanggan Indonesia secara setara dan menentukan sikap dengan menentukan waktu berakhirnya penjualan telur berkandang di negara ini.

Di Indonesia, lebih dari 70 bisnis makanan internasional terkemuka, termasuk KFC, Pizza Hut, Burger King, dan Nestle, telah menetapkan batas waktu untuk mengakhiri penggunaan telur berkandang dan beralih ke telur bebas kendang, yang lebih aman bagi pelanggan dan lebih manusiawi bagi hewan.

Perusahaan makanan Indonesia juga sudah mulai membuat komitmen mengenai isu ini. Seperti grup ritel konsumen terkemuka Mitra Adiperkasa (MAP) beralih untuk hanya menggunakan telur bebas kandang di rantai restoran Pizza Marzano, dan grup toko roti yang berbasis di Jakarta, Hokkaido Baby, berjanji hanya menggunakan telur bebas kandang pada 2023.

Pengecer Marks & Spencer yang beroperasi hampir di dua lusin lokasi di Indonesia, telah menetapkan waktu akan beralih ke telur bebas kandang di dalam negeri dan global, dan pengecer internasional lainnya yang beroperasi di Asia termasuk Tesco, Metro, Carrefour, Auchan, Aldi, dan Costco, telah membuat komitmen global yang sama.


Di peternakan telur berkandang, setiap ayam petelur dikurung hampir sepanjang hidupnya di dalam sangkar yang sangat kecil sehingga tidak dapat melebarkan sayapnya dan hampir tidak bisa membalikkan badan.

Otoritas Keamanan Pangan Eropa dan beberapa tim peneliti internasional telah menemukan produksi telur kandang baterai, seperti yang dijual oleh pemasok ke Ahold Delhaize di Indonesia, memiliki risiko kontaminasi salmonella hingga 25 kali lebih besar. Sistem produksi ini telah dilarang di lebih dari 30 negara, termasuk negara asal Ahold Delhaize di Belanda.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)